Intip Semua Varian Honda PCX: Konvensional, Hybrid, Electric
Diluncurkannya Honda PCX Electric, lengkaplah keluarga PCX di Indonesia. Sebelumnya, selain PCX standar, AHM juga mulai memasarkan PCX Hybrid. Mari kita intip apa saja keistimewaan keluarga Honda PCX.
Honda PCX 150 lahir untuk menjegal langkah mulus Yamaha Nmax di pasar skutik bongsor. Desain elegan, performa dan sarat fitur jadi poin yang ditawarkan. Berbekal mesin 150 cc PGM-Fi dengan tenaga 14,7 PS pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 13,2 Nm pada 6.500 rpm. Fitur unggulan, panel meter digital, lampu LED depan belakang, keyless smart key system, pengisi daya smartphone di kompartemen depan, bagasi 28,8 liter dan rem cakram di kedua roda. Harga yang ditawarkan bersaing dengan Nmax, Rp 28 jutaan. Sedang untuk mendapat rem ABS di depan, tambah Rp 3 juta.
Tak lama sejak PCX 150 lahir, AHM juga memperkenalkan versi hybrid. Antusiasnya sangat tinggi kala dipamerkan. Tatkala dipasarkan, harganya bikin kaget. PCX Hybrid saat ini dibanderol Rp 40,5 juta. Bukan harga yang murah melihat penampilan dan fitur yang ditawarkan tak berbeda banyak dari versi standar. Paling signifikan memang performa. Baterai li-ion yang disimpan di bagasi, memberi dorongan ekstra pada akselerasi awal melalui motor assist.
Angkanya, tambahan torsi 4,3 Nm dan tenaga 1,9 PS pada awal bukaan throttle. Mode berkendara membantu memaksimalkan kinerja baterai dan motor assist. Ada pilihan D Mode, S Mode dan Idling Mode. Pada D Mode, daya dari baterai didistribusi bertahap, sedang Idling Mode bakal menonaktifkan sistem idling stop (ISS). S Mode lebih memaksimalkan suplai daya, sehingga lebih responsif akselerasinya. Sayang, meski memakai bantuan baterai dan motor, konsumsi bahan bakar tak banyak yang bisa dihemat. Diklaim cuma 2,2 persen bisa dihemat ketimbang PCX 150 biasa.
Terakhir, PCX Electric. Sesuai namanya, skuter ini memakai jantung elektrik atau kombinasi baterai dan motor penggerak roda. Secara penampilan masih mirip dengan PCX lain. Hanya saja, PCX Electric punya jarak sumbu roda lebih panjang. Sepatbor belakang dipangkas, diganti hugger atau sejenis mud guard pada ban belakang.
Tenaga PCX Electric lebih kecil dari versi bermesin konvensional. Setelah diolah, daya yang bisa disajikan PCX Electric setara 5,7 PS pada 5.500 rpm. Sedang torsi lebih besar, 18 Nm pada 500 rpm. Karena tenaga langsung disalurkan ke motor penggerak di roda belakang, akselerasi bisa terasa spontan sejak awal. Sedang dua baterai mengisi ruang bagasi. Bisa dilakukan isi ulang daya on board, mencolok kabel dari motor. Baterai bisa dengan mudah dicopot-pasang. Pengisian on board memakan waktu 6 jam sampai penuh kedua baterainya. Kalau off board, baterai dicopot, butuh waktu 4 jam pengisian.
Sayangnya, PCX Electric belum punya harga dan dijual untuk umum. Pihak Honda hanya meminjamkan atau rental ke perusahaan yang berminat. PCX Electric ditawarkan sebagai kendaraan operasional, yang bisa disewa Rp 2 juta tiap bulannya.
Memang banyak yang mengharap bisa memiliki PCX Electric. Tapi selain kebijakan Honda soal penjualan, regulasi kendaraan listrik di Indonesia juga masih menunggu kejelasan. Jadi harap bersabar bagi yang kebelet punya PCX Electric. (Tom/Odi)
Baca Juga: Ketahui Durabilitas, Masa Pakai dan Cara Melepas Baterai Honda PCX Electric
Model Motor Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Honda
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Honda PCX Electric Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda PCX Electric dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature