Ini Alasan Kenapa Bentuk Helm Arai Bulat
Helm Arai terkenal bukan saja karena harganya yang mahal. Brand yang sudah melegenda di dunia sepeda motor ini memang memiliki kredibilitas yang tak perlu diragukan. Tak heran jika di MotoGP sekalipun, Arai jadi andalan para rider. Namun ada satu lagi yang membuat Arai terkenal, bentuknya yang bulat dan berbeda dari merek lain.
Bentuk helm Arai bagi kami tampak tidak modern. Bulat, sangat konvensional. Berbeda jauh dengan Shark, AGV atau bahkan KYT yang belum lama masuk di kelas para raja. Helm-helm yang kami sebut, menggunakan bentuk yang lebih aerodinamis. Shark apalagi mendekati bentuk helm balap sepeda yang melonjong ke belakang dengan spoiler besar di bagian belakang. AGV yang terkenal berkat Valentino Rossi, memiliki bentuk di bagian wajah yang sangat dinamis.
Lantas kenapa Arai tetap menggunakan bentuk bulat? Lihat saja helm yang digunakan Maverick Vinales, pembalap Movistar Yamaha MotoGP.
Bentuk bulat itu demi alasan keamanan!
Sakaguchi Yasuhiro, General Manager Arai Helmet ltd., sempat datang ke Indonesia di ajang Indonesian Motorcycle Show (IMOS) 2018 beberapa waktu lalu. Ia menjelaskannya pada pertemuan yang diselenggarakan Prime Gears selaku distributor Arai di Indonesia.
“Bentuk helm bulat, dirancang untuk meningkatkan kinerja menangkis guncangan. Bentuk yang mudah menggelincir akan menangkis impak (guncangan) dan melepaskan energi kinetik ke luar,” jelas Yasuhiro. Yang dimaksud guncangan di sini adalah benturan ketika terjadi kecelakaan.
Dalam presentasinya dipaparkan bahwa, banyaknya benturan pada helm bisa tak terhitung jumlahnya ketika kecelakaan terjadi. Begitupun besarnya energi. Karena sesedikit apapun guncangan akan membuat helm bergerak. Bisa dibayangkan yang dimaksud helm di sini adalah dengan kepala kita di dalamnya.
Dengan bentuk yang bulat, fungsi pertama yang diandalkan adalah menyebarkan penyerapan guncangan. Kemampuannya menggelincir dengan bentuk bulat memungkinkan guncangan tak menyerang pada satu titik atau sudut helm. Seiring bergelincirnya helm, setiap sudut akan menyerap benturan dan area penyerapan meluas.
Ketika helm mampu meredam guncangan dan menyebarkan getarannya ke semua bagian, tekanan berlebih yang berpusat tentu dapat dihindari. Bukan saja potensi trauma pada kepala yang bisa dihindarkan.
Fungsi kedua adalah, menghindari gerakan kepala yang tidak diinginkan. Jika helm memiliki sudut, maka ketika sedang tergelincir dan tersangkut pada bagian jalan yang tak rata, maka helm bisa berhenti tergelincir. Terburuknya tercipta momentum berlawanan alias berputar. Sebaliknya, jika helm bulat maka peranti ini dapat menggelincir melewati hadangan pada jalan. Bisa dibayangkan jika sedang jatuh dan helm memimpin proses gelincir tubuh, lalu seketika arah berubah? tentu fatal akibatnya.
Potensi ini bisa diminimalisir berkat bentuk bulat tadi. Alih-alih membuat tubuh makin berputar, helm justru membantu tubuh menciptakan proses gelincir sebagai metode yang lebih aman ketika terjatuh.
“Pada contoh kasus kecelakaan yang sebenarnya, pada helm apapun, faktor menangkis guncangan akan bekerja. Arai menyadari untuk semakin meningkatkan kinerja menangkis tersebut dan secara aktif menciptakan helm yang mengakomodir kinerja menangkis itu,” tutup Yasuhiro. (Van/Odi)
Baca Juga: Serius pada Kenyamanan, Lexus Butuh Waktu 3 Tahun Rancang Jok ES 2019
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature