Honda Vario 110 eSP Hengkang dari Peredaran

Saat kami pantau laman resmi PT Astra Honda Motor, ada sesuatu yang janggal. Vario 110 atau varian terkecil, dihapus dari daftar jualan. Posisinya selama ini memang agak tanggung. Menyisir segmen skutik entry level, terlalu mahal. Sementara naik ke atas, juga tak menarik. Maka itulah, sekarang ia sampai di penghujung hayat. AHM resmi menyuntik mati Vario 110 dari pasar.

"Untuk mengikuti tren pecinta skutik masa kini, sekarang kami memasarkan Honda Vario hanya dengan dua varian. Yakni 125 dan 150 saja," kata Rina Listiani, Corporate Communication AHM, saat kami hubungi lewat pesan singkat.

Pernyataan itu memang tak menjelaskan alasan detil atas hengkangnya Vario 110. Namun wajar jika kami menalar skutik ini  akhirnya diskontinu, barang itu tak mendapat respons baik. Sebetulnya sudah terprediksi sejak tahun lalu. Mengingat posisi skutik satu ini tanggung.

Banderol saat masih dijual mencapai Rp 18,2 juta. Selisih hampir Rp 2 juta dengan Beat varian tertinggi. Lantas fiturnya, tak jauh berbeda. Berbekal ISS, ACG starter, parking brake lock, serta rem CBS. Bahkan Beat boleh dibilang lebih lengkap, berkat adanya ECO indicator dan panel meter digital. Vario masih mengadopsi instrumen analog yang sangat usang.

Memang, bagasi Vario lebih unggul sedikit (13 liter). Namun selisih dua liter rasanya bukan hal signifikan. Answer back system dan headlight LED, yang selama ini diagungkan sebagai diferensiasi skutik entry level, agaknya juga kurang begitu penting. Dalam arti lain, unsur-unsur yang ditawarkan bukan hal signifikan. Apalagi mesinnya serupa.

Soal desain - walau kembali pada selera - Vario tampak ketinggalan zaman. Sosoknya cukup mengingatkan kami pada generasi pertama dulu. Dan soal dimensi, catatan pabrik menunjukkan ia lebih berat (96 kg) sekaligus besar. Dalam perspektif entry level, seharusnya bisa lebih ringkas agar praktis digunakan sehari-hari. Tak aneh jika kalah pamor dengan sang adik.

Baca juga: Motor Baru Honda Meluncur Besok, Beat Baru?

Lantas bagaimana jika dikaitkan versi 125? Dengan harga segitu, wajar jika mereka yang berniat naik kelas dari entry level, memilih Vario 125. Harganya cuma selisih Rp 2 juta, sementara tampilan jauh lebih atraktif. Fitur dan bekalan mesin pun sudah mumpuni.

Kabar ini mungkin menyedihkan bagi sebagian konsumen. Namun langkah itu kami rasa sangat masuk akal. Sikap AHM fokus meniagakan varian 125 dan 150 sudah sewajarnya, mengingat pasarnya sangat matang. Sementara posisi 110 cc bakal diisi oleh Scoopy, Genio, serta Beat yang kemungkinan besok hadir versi barunya. (Hlm/Ano)

Baca juga: Buat Harian, Pilih Honda Vario 125 atau Vario 150?