GIIAS 2018: Komparasi Viar Vintech 200 Vs Kawasaki W175, Pilih Mana?
Pasar motor retro di bawah 200 cc tengah naik daun. Setelah Kawasaki W175 lahir, banyak brand lain mengekor jejaknya. Termasuk Viar yang meluncurkan Vintech 200 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.
Keduanya layak dikomparasi, lantaran punya desain sederhana dan hampir tidak memiliki fitur modern. Harganya pun tak melebihi Rp 30 juta. Lalu dari keduanya mana yang harus dipilih? Simak bahasan berikut:
Desain
Aura sederhana tampak jelas di Kawasaki W175 dan Vintech 200. Tubuh minim sudut dan tanpa grafis, lampu depan bulat, serta pelek jari-jari jadi ciri khas. Bedanya, W175 didesain dengan gaya naked sport klasik apa adanya. Relaksasi berkendara merupakan tujuan utama untuk pengendara. Terlihat dari stang agak tinggi, pijakan kaki yang rada ke depan.
Sementara Vintech 200 lebih ke ala-modifikasi. Viar membekali motor retronya dengan ban lebar dan tebal dari Swallow Classic. Ukuran depan 90/90-17 inci dan belakang 120/80-17 inci. Tak ketinggalan sepatbor dibuat pendek, dikombinasi stang datar. Aura cafe racernya sedikit terlihat. Bobot kuda besi Viar lebih ringan 6 Kg dibanding W175. Kemudian kapasitas tangki bensin juga lebih besar 1,5 liter.
Fitur
Panel instrumen analog, rem belakang masih teromol, sistem pencahayaan depan bohlam, menjadi fitur lama yang masih tertanam di keduanya. Viar Vintech 200 lebih baik karena panel instrumennya punya indikator bensin serta posisi gigi transmisi. Lalu lampu belakangnya sudah LED. Tidak ketinggalan ada kick starter dan standar tengah. Semua itu, sayangnya tak dipunya Kawasaki W175.
Mesin
Keduanya sama-sama menggunakan karburator sebagai sistem pemasok bahan bakar. Perbedaan untuk sektor mesin, ada di kapasitasnya. Jantung mekanis W175 cuma 177 cc SOHC satu silinder. Depot daya ini bisa mengeluarkan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimal 13 PS pada 7.500 rpm. Sistem transmisi pakai 5-percepatan manual.
Sementara Vintech 200 pakai 198,8 cc satu silinder SOHC. Performanya jauh lebih baik, untuk torsi puncak 15 Nm pada 8.000 rpm dan tenaganya 18,35 PS pada 9.000 rpm. Padanannya transmisi manual 5-percepatan.
Harga dan Kesimpulan
Di atas kertas Viar Vintech 200 unggul karena punya kapasitas mesin lebih besar, fitur banyak dan gaya khas modifikasi. Menariknya, dari sisi harga juga lebih murah. Walau belum dijual, Viar mengklaim banderolnya sekitar Rp 22 jutaan saat meluncur akhir tahun. Sementara harga W175 Rp 29,8 juta (OTR Jakarta)
Hanya saja, memang ada beberapa kekurangan dari Vintech 200. Salah satunya karena label sebagai brand Indonesia. Kemudian jaringan aftersales belum sebanyak Kawasaki. Terakhir, Vintech 200 merupakan produk rebranding dari motor Cina, ZongShen Infinity. Bukan murni pengembangan Viar. W175 pun punya keunggulan lain. Rasa berkendaranya lebih rileks dan mudah diajak meliuk-liuk di kemacetan, lantaran penggunaan ban yang tidak terlalu besar. (Lodra/RS)
Baca juga: GIIAS 2018: Harga Mahal, Honda Forza 250 dan Super Cub C125 Tetap Laris
-
Jelajahi Kawasaki W175
Model Motor Kawasaki
Jangan lewatkan
Promo Kawasaki W175, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kawasaki W175 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
177
|
250
|
197
|
197
|
177
|
Tenaga Maksimal
12.82
|
17
|
12.7
|
12.7
|
12.82
|
Kategori
Cafe Racer
|
Cruiser
|
Cruiser
|
Cruiser
|
Cafe Racer
|
Opsi start
Electric
|
Electric
|
Kick & Electric
|
Kick & Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Cruiser
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Kawasaki W175 dari Zigwheels
- Motovaganza