BMW Motorrad Hadirkan R 18 Classic, Cruiser Rp 1 Miliar Lebih Bergaya Retro

BMW Motorrad Hadirkan R 18 Classic, Cruiser Rp 1 Miliar Lebih Bergaya Retro
Contents

Kehadiran BMW R 18 rupanya mendapat sambutan yang lumayan dari publik Tanah Air. Buktinya, setelah melansir BMW R 18 First Edition beberapa bulan lalu, BMW Motorrad Indonesia memperkenalkan seri Classic. Banderolnya lebih mahal Rp 100 juta dari varian standar. Tepatnya Rp 1,069 Miliar dalam kondisi off the road. Memang pembedanya bukan perihal teknis. Melainkan dipasangnya perlengkapan untuk menunjang perjalanan jauh. Cruiser Heritage pertama di jajaran model BMW Motorrad itu kian menonjolkan kesan motor peturing sejati dengan gaya retro.

"BMW R 18 Classic terlihat lebih besar dari R 18 First Edition, kesan moge nya benar-benar dapat. Saya rasa bagi yang menginginkan citarasa nyaman, safety, style jadul, tetapi dengan teknologi yang tinggi, ini pilihan tiada duanya. Truly an icon to own,” kata Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia, dalam paparan rilis.

Apa bedanya dengan R 18 biasa? Yang terpampang jelas beda bisa dilihat mulai dari fasad. Dipasang windshield super tinggi untuk mengempas angin dan tak menyiksa wajah waktu berjelajah. Desain tepian mika serta penyangga begitu apik. Pas menghiasi wujud klasiknya. Dan juga, tambahan dua lampu LED bundar di sisi headlight – selain mendongkrak penampilan – berfungsi menambah penerangan di area-area minim pencahayaan.

Jika di edisi pertama hadir dalam format jok tunggal, seri ini ketambahan jok untuk penumpang. Busa serta dimensinya bukan asal-asalan sekadar ada. Tampaknya cukup nyaman diduduki. Secara bersamaan tak merusak tampilan lawas, alias tetap proporsional.

Berikutnya, untuk menambah daya tampung, sisi kiri kanan bagian belakang digantungkan saddle bag. Sebetulnya memiliki material hard case agar tetap kuat dan memberi ruang maksimal. Namun difinishing apik oleh bungkusan kulit hitam bertekstur. Tentunya, sebagai pemanis ikatan memakai model sabuk.

Terakhir, peleknya diberi aksen berbeda. Terutama di depan. Diameternya 16 inci, dibalut ban ukuran 130/90. Alhasil dari tampak depan motor semakin terlihat beringas. Lebar dan berisi. Sementara sisanya, tetap mengadopsi basis first edition. Dari mulai teknis mesin sampai kelengkapan fitur.

BMW R 18 Classic

Mesin Boxer 1.800 cc

Imbuhan R di nama depannya mengartikan jika ia memangku mesin boxer. Tapi yang satu ini paling beda. Mungkin kita akrab dengan tenaga besar dari R nine T, atau R 1250 GS yang terkenal brutal. Percayalah, ketimbang dua motor itu R 18 jauh lebih gila. Mesin tidur punya kubikasi gigantic, 1.802 cc. Terbesar sepanjang sejarah!

Diameter bore mencapai 107,1 mm, sementara panjang stroke 100 mm. Boleh dibilang tak benar-benar condong overbore, perbandingan segitu justru mengarah ke komposisi square. Sebab itu, pencapaian daya tergolong cepat. Tenaga 91 Hp sanggup diraih mulai 4.750 rpm. Dan torsi 157 Nm keluar di rentang 2.000 rpm – 4.000 rpm. Titik fokusnya jelas memberi momen puntir sempurna, Klaimnya, ia dapat melesat hingga 178 kpj.

Layaknya cruiser klasik, set kompresi juga tak padat-padat amat. Rasionya 9,6:1 dan minimal diberi minum bensin oktan 90, dengan kandungan etanol maksimal 15 persen. Sangking tradisionalnya, sistem pendinginan mesin pun masih mengandalkan udara, alias tanpa radiator. Namun tentu saja oil cooler tetap dipasang demi menjaga suhu mengingat kubikasinya begitu besar.

Rangkaiannya boleh saja klasik. Tapi komponen pendukung haruslah relevan dengan teknologi sekarang. Sistem suplai bensin sudah injeksi elektronik, yang seharusnya presisi mendistribusi bahan bakar. Dan mekanisme respons gas, juga dibungkus oleh teknologi mutakhir. Ia menganut sistem throttle-by-wire. Sebab itu ada mode berkendara beserta kontrol traksi elektronik.

Menariknya, girboks enam percepatan pun tak sebatas transmisi biasa. Sensor MSR bekerja untuk mengurangi efek engine brake terlalu heboh, ketika down shifting dari putaran tinggi. Mirip slipper clutch, tapi sepenuhnya pakai sistem komputer. Lantas penyaluran ke roda belakang, mengikuti sang leluhur pakai drive shaft yang diekspos pada sisi kanan. Harusnya, proses delivery tenaga lebih instan dan tangguh ketimbang rantai atau belt.

Baca juga: Honda CB650R 2021 Punya Warna Baru, Harganya Rp 296,4 Juta

BMW R 18 Classic

Wujud Klasik dan Teknologi Terkini

Jika menuduh R 18 hanya sosok klasik penuh gimmick, tampaknya Anda salah sangka. Betul memang, nilai histori menjadi buah pikir dalam pengembangan motor. Mempertahankan sesuatu yang otentik adalah syarat wajib. Bisa dilihat dari segi styling dan wujud. Namun perihal perbekalan fitur, terutama safety, BMW tak mau ambil risiko. Apa yang dilihat kontradiksi dengan komponen canggih berikut ini.

Dari paling dasar semisal, pencahayaan sepenuhnya sudah LED. Kendati lampu bundar sempurna seperti milik R 5 masa lampau, sorot cahayanya terang. Begitu pula kelip lampu belok depan dan belakang. Yang unik, BMW tak ingin banyak menyimpan ornamen di fender belakang. Sebab itu stoplamp dan sein digabung dalam satu tempat, sangat minimalis dan elegan.

Panel instrumen bentuknya simpel. Tapi coba tengok lebih dekat. Informasi yang disajikan lengkap. Meski didominasi jarum penunjuk kecepatan, layar kecil mampu menampilkan data konsumsi bahan bakar rata-rata, serta trip meter dan lainnya. Sekaligus, tampilan mode mengendara yang ia punya.

Ya, ada tiga opsi gaya berkendara. Setingan paling aman yaitu Rain, mengaktifkan kontrol traksi dalam sensitivitas optimum. Buat motor sebesar ini pastinya begitu berfungsi, mengingat tenaganya liar. Kedua ialah Roll, mode paling moderat di antara keduanya. Biasanya digunakan ketika melaju di dalam kota atau sedang berjelajah di aspal kering. Terakhir Roll, mengurangi sensitivitas kontrol traksi dan respons gas. Mirip mode Dynamic di BMW lain, digunakan saat sedang merasa ingin memuntahkan adrenalin. Tapi, semua fungsi keamanan elektronik tak bakal mati sepenuhnya. Supaya tetap dalam batas aman.

BMW R 18 Classic

Untuk menyalakan motor, R 18 dilengkapi sistem kunci pintar. Cukup simpan remote di saku seketika sudah bisa menyala. Tapi, ada hal yang tetap dipertahankan konservatif. Untuk mengunci stang harus memutar anak kunci di sisi kanan frame. Dan buat pembuka tutup tangki, memakai kunci yang sama. Menarik bukan?

Lanjut soal deselerasi. Jika kompetitor merasa kombinasi dua cakram cukup, tidak bagi mereka. Roda depan dijaga dua cakram besar dengan kaliper empat piston masing-masing. Yang tentunya buatan Brembo. Pun di belakang, cakram diapit kaliper jenis sama. Tidak dibedakan sama sekali.

Masing-masing terkoneksi ABS demi keamanan saat hard braking. Dan uniknya, ketika mengoperasikan rem depan secara otomatis jepitan belakang ikut bekerja. Seperti mekanisme combi brake. Proporsinya dibagi 70 persen di depan dan 30 persen belakang. Kalau menginjak pedal rem kaki, sepenuhnya menghentikan roda belakang. Komplet.

Nah, BMW memikirkan betul pengendaranya bakal sulit memundurkan sosok 350 kg (Fully loaded). Karena itu diberikan reverse assist, aktif ketika posisi gigi sudah netral. Mekanismenya menarik. Cara mengaktifkannya lewat tuas besi dekat transmisi, yang berbentuk semacam batang choke. Jika sudah, tinggal memencet saklar starter dan motor pun mundur perlahan. Jadi bukan mengandalkan gigi, melainkan dari tenaga dinamo, seperti Piaggio MP3 atau motor BMW besar yang bisa mundur. Menarik kan?

Terakhir mengenai struktur, sepintas terlihat sama dengan R 5. Memakai double cradle dengan belakang rigid. Untungnya, soal rigiditas suspensi belakang hanya sekadar style. Bukan benar-benar pakai mekanisme begitu. Ada shock breaker tunggal tersembunyi di tengah, sehingga tak perlu khawatir ketika menghajar lubang jalanan. Kalau di depan, bentuknya seperti upside down. Tapi sebetulnya bagian atas tabung merupakan cover seperti motor klasik. Aslinya masih teleskopik, tapi dengan diameter besar dan travel lumayan panjang. (Hlm/Raju)

Baca juga: Update Harga Varian Vespa per Maret 2021 dan Spesifikasi Lengkapnya

 

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Model Motor BMW

  • BMW R Nine T
    BMW R Nine T
  • BMW G 310 R
    BMW G 310 R
  • BMW G 310 GS
    BMW G 310 GS
  • BMW S 1000 RR
    BMW S 1000 RR
  • BMW R Nine T Scrambler 
    BMW R Nine T Scrambler 
  • BMW F 900 R
    BMW F 900 R
  • BMW K 1600 B
    BMW K 1600 B
  • BMW S 1000 XR
    BMW S 1000 XR
  • BMW HP4 Race
    BMW HP4 Race
  • BMW R 1250 GS
    BMW R 1250 GS
Harga Motor BMW

GIIAS 2024

IMOS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature
  • Yang Akan Datang
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW F 800 R
    BMW F 800 R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW F 700 GS
    BMW F 700 GS
    Rp 495 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R Nine T Pure
    BMW R Nine T Pure
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW C Evolution ev
    BMW C Evolution
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor BMW Terbaru di Oto

Oto
  • Motor Listrik Savart S-1, Buatan Lokal Mirip BMW CE 04
    Motor Listrik Savart S-1, Buatan Lokal Mirip BMW CE 04
    20 Nov, 2023 .
  • BMW C400X 2019 | First Impression | Skutik Mewah Termurah BMW | OTO.com
    BMW C400X 2019 | First Impression | Skutik Mewah Termurah BMW | OTO.com
    26 Feb, 2019 .
  • BMW F850GS | First Impression | GIIAS 2018 | OTO.com
    BMW F850GS | First Impression | GIIAS 2018 | OTO.com
    10 Aug, 2018 .
  • BMW G310GS | Test Ride | Offroader Nyaman | OTO.com
    BMW G310GS | Test Ride | Offroader Nyaman | OTO.com
    20 Mar, 2018 . 527 kali dilihat
  • BMW C 400 X: Connectivity.
    BMW C 400 X: Connectivity.
    31 Jan, 2018 . 49K kali dilihat
  • First Impression BMW G 310 GS I OTO.com
    First Impression BMW G 310 GS I OTO.com
    25 Jan, 2018 . 157 kali dilihat
  • IN THE SPOTLIGHT: The new BMW G 310 GS
    IN THE SPOTLIGHT: The new BMW G 310 GS
    22 Jan, 2018 . 1M kali dilihat
  • 2018 BMW R1200 GS Adventure Review - First look at the TFT screen!
    2018 BMW R1200 GS Adventure Review - First look at the TFT screen!
    10 Jan, 2018 . 104K kali dilihat
  • BMW R1200GS Adventure Motorcycle Review
    BMW R1200GS Adventure Motorcycle Review
    10 Jan, 2018 . 14K kali dilihat
  • First impression BMW Motorrad K1600B Bagger & RnineT Urban GS I OTO.Com
    First impression BMW Motorrad K1600B Bagger & RnineT Urban GS I OTO.Com
    27 Oct, 2017 . 66 kali dilihat
Tonton Video Motor BMW

Artikel Motor BMW dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Artikel Feature
  • BMW CE 04 Resmi Masuk Indonesia, Maaf Sudah Sold Out!
    BMW CE 04 Resmi Masuk Indonesia, Maaf Sudah Sold Out!
    Bangkit Jaya Putra, 07 Okt, 2022
  • BMW Motorrad Luncurkan M 1000 RR Edisi 50 Tahun
    BMW Motorrad Luncurkan M 1000 RR Edisi 50 Tahun
    Zenuar Istanto, 24 Mei, 2022
  • BMW Motorrad Indonesia Rilis M 1000 RR Sebuas Superbike, Harganya Setara SUV X5
    BMW Motorrad Indonesia Rilis M 1000 RR Sebuas Superbike, Harganya Setara SUV X5
    Anjar Leksana, 17 Feb, 2022
  • BMW i Vision AMBY, Konsep Moda Transportasi Kota Masa Depan
    BMW i Vision AMBY, Konsep Moda Transportasi Kota Masa Depan
    Anindiyo Pradhono, 07 Sep, 2021
  • BMW Motorrad Rilis Varian R 18 Transcontinental dan R 18 B
    BMW Motorrad Rilis Varian R 18 Transcontinental dan R 18 B
    Zenuar Istanto, 04 Agu, 2021
  • Lembar Fakta Menarik BMW R 18, Reinkarnasi Cruiser Bavaria yang Lama Absen
    Lembar Fakta Menarik BMW R 18, Reinkarnasi Cruiser Bavaria yang Lama Absen
    Helmi Alfriandi, 26 Nov, 2020

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*