BMW telah memproduksi cukup banyak kendaraan listrik roda empat selama lima tahun terakhir. Tetapi ketika berbicara tentang kendaraan roda dua, kami hanya melihat beberapa. Upaya paling besar ditunjukkan pada C Evolution, DC Roadster concept dan Definition CE 04 serta terakhir CE 02. Tak sampai situ, Bavarian juga telah meluncurkan e-bike i Vision Amby dan Vision Amby.

Kedua sepeda listrik itu muncul dihadapan publik pada acara IAA Mobility Show 2021 atau sebelumnya dikenal sebagai Frankfurt Auto Show. i Vision Amby secara teknis memulai debutnya sebagai sepeda listrik, dan Vision Amby ialah sepeda motor listrik berkecepatan lebih tinggi (dihadirkan oleh divisi BMW Motorrad). Istilah AMBY adalah gabungan dari kata "Adaptive" dan "Mobility”. Kedua kendaraan listrik ini berfokus pada penggunaan perkotaan dan menawarkan tiga tingkat kecepatan untuk berbagai jenis jalan.

BMW i Vision Amby

Ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya. Dalam penjelasan BMW, i Vision Amby mengusung desain khas e-bike. Mengadopsi struktur rangka lebih besar dengan geometri modern. Terasa seperti campuran sepeda balap dan e-bike sporty.

Bingkai atas (atau tabung), dibuat dari empat potongan aluminium. Pahatan menggarisbawahi maksud dinamis, tetapi ruang di antara profil juga praktis, memberi pengguna ruang kargo untuk barang-barang seperti ransel atau tas laptop. Di dekat setang, ada pad yang terintegrasi dengan ponsel cerdas. Di situ sudah dirancang untuk menahan perangkat dengan magnet dan menawarkan bantalan pengisi daya.

Garpu yang gemuk menyediakan travel sepanjang 120mm dan shock belakang menawarkan komposisi serupa. Kedua roda pakai ring 27 inci dan lebar 5 inci. Dilengkapi dengan ban tebal dan lebar untuk penyerapan benturan lebih baik. Berat keseluruhan diklaim 66,1 pon atau 30 Kg.

i Vision Amby adalah sepeda pedal berkecepatan tinggi. Pengguna tetap harus mengayuh untuk mendapatkan bantuan dari motor listrik. sayangnya BMW tidak menawarkan detail apa pun. Tetapi dirinya diketahui punya tiga mode berkendara yang memungkinkan kecepatan hingga 15,5 mph (25 kpj) hingga 28 mph (45 kpj) di jalan dalam kota. Kecepatan tertingginya 37 mph (60 kpj) di jalan multijalur dan luar kota. Namun, untuk mengendarainya pengguna diwajibkan memakai helm, asuransi kecelakaan, plat nomor, dan surat izin mengemudi.

Baca juga: Resmi Bentuk Konsorsium, Empat Pabrikan Besar Perluas Spesifikasi Swap Baterai

Mode dapat diakses dari ponsel dengan aplikasi yang dirancang khusus dan langsung terhubung dengan kendaraan. BMW menggunakan apa yang disebutnya “geofencing technology”. Secara otomatis menyesuaikan kecepatan tertinggi untuk jenis jalan yang dilalui, atau untuk situasi tertentu.

Benjolan besar di tengah? Itu adalah paket baterai 2.000Wh. BMW mengklaim memberi i Vision jangkauan hingga 186 mil (299 Km) jika berada dalam mode Vmax (15,5 mph). Rentang turun menjadi 112 mil (dalam mode Vmax 28 mph) dan turun menjadi 47 mil (dalam Vmax 37 mph).

Motor ini juga memiliki spesifikasi teknologi pengisian cepat, memungkinkannya untuk diisi ulang hanya dalam tiga jam. Tenaga ditransfer dari motor melalui sabuk bergigi, dengan transmisi terintegrasi ke dalam sistem penggerak.

Detail mengesankan lainnya yang menjadi fokus yaitu stang yang merupakan bagian dari bingkai. Strip lampu LED horizontal ramping berada di dalam setang, rem juga terintegrasi dan kabelnya dirutekan secara internal, lampu belakang LED terpasang di dalam seatpost. Roda belakang dirancang dengan pengikat tengah dan dapat dengan mudah diganti. Roda depan juga menawarkan kemampuan itu, bahkan baterai dapat dilepas dan disimpan secara terpisah.

BMW mengatakan pengendara membutuhkan smartphone dan aplikasi pendamping untuk bertindak sebagai kunci. Ponsel juga dapat menyimpan dokumen lisensi dan asuransi mereka serta menggunakan fungsi identifikasi smartphone, semacam facial recognition (pengenalan wajah) untuk membuka kunci sepeda.

Baca juga: Motor Listrik GESITS Edisi Terbaru Meluncur Tahun Ini, Ada Varian Lain

BMW Motorrad Vision Amby

Sementara BMW Motorrad Vision Amby terlihat seperti perpaduan unsur sepeda gunung dengan motocross. Ia mendapat profil lebih kuat dan komponen kokoh, sambil mempertahankan beberapa kualitas sepeda pedal.

Buat penggunaan light offroad, dirinya sudah dibekali roda berukuran 26 inci di depan dan 24 inci di belakang. Tapaknya lebar, lebih bulat dan profil alur bannya mirip yang biasa dipakai motor trail. Garpu disediakan dengan material berkualitas dan tampak kokoh, memberikan estetika siap dibawa ke aman saja. Selain itu terdapat elemen cahayaan LED berbentuk U yang unik.

Kursi datar dengan bantalan sempit tampak terinspirasi dari sepeda motor trail. BMW mengatakan itu terbuat dari plastik daur ulang. Jok juga bertindak sebagai elemen desain di bagian rangka atas dan menawarkan semacam hubungan visual antara dunia e-bike dan motorcross. Sepotong logam hitam besar menunjukkan unit penyimpanan energi. Namun lagi-lagi, BMW menolak untuk memberikan secara spesifik, bahkan tentang baterai. Namun sama-sama kita tahu, unit ini datang melalui komponen throttle, namun tidak ada pedal, hanya pijakan kaki.

Seperti pada i Vision Amby, mode pengendara pada Vision Amby dapat diakses melalui aplikasi di smartphone yang terhubung dengan kendaraan. Sekali lagi, teknologi geofencing dapat secara otomatis menyesuaikan tingkat kecepatan dengan jenis jalan, jalur sepeda, atau area lalu lintas.

Mengingat belum ada spesifikasi resmi pada kedua kendaraan dan masih berstatus konsep, Bavarian sepertinya masih menghadapi beberapa rintangan. Tentunya berkaitan dengan peraturan agar disetujui untuk digunakan di berbagai kota. Jangan terlalu berharap banyak untuk melihat mereka masuk jalur produksi. Tetapi bila melihat desain dan kemampuan beradaptasi semua produk BMW, masuk akal jika mereka masuk dalam perencanaan kendaraan masa depan. Apalagi banyak perusahaan mobil yang merangkul transportasi roda dua. (Bgx/Raju)

Sumber: Zigwheels, CycleWorld

Baca juga: Kenalkan, Inilah 4 Motor Listrik Katalis Garapan Anak Bangsa yang Salah Satunya Mendunia