BMW F 900 R Dijual Rp 380 Juta, Incar Kompetitor Jepang dan Eropa Sekaligus
BMW F 900 R menjadi lini anyar BMW Motorrad di Indonesia. Pemegang merek, PT Maxindo Moto Nusantara meniagakannya dengan banderol Rp 380 juta (off the road Jakarta). Jauh lebih mahal daripada kompetitor sekelas seperti Yamaha MT-09 atau Kawasaki Z900. Lantas apa yang ditawarkan pemain baru naked bike ini untuk konsumen Tanah Air?
Desain menjadi modal utama yang dibawa brand asal Jerman. Ciri khas seorang petarung jalanan (street fighter), diterjemahkannya melalui rancang bangun nan kompak. Namun berkarakter agresif berkat desain cover tangki bensin berotot. Belum lagi keberadaan shroud sebagai pengawal radiator. Bagian ini juga memiliki fungsi ganda yaitu tempat bersarangnya lampu sein mungil jenis LED. Masih di bagian depan, terdapat pula fork up side down (USD) berdiameter 43 mm. Menjanjikan kestabilan di berbagai medan.
Sebaliknya, bagian muka F 900 R justru dibuat minimalis. Tengok saja bentuk windscreen yang melindungi panel meter. Kemudian desain headlight-nya. Berukuran tidak terlalu besar, namun punya pendaran maksimal berkat penggunaan lampu dioda. Komposisi penerangannya terbagi menjadi dua bagian. Di tengah adalah DRL, sedangkan pada area atas merupakan lampu jauh (high beam).
Ada catatan menarik dari sektor ini. Pasalnya, BMW Motorrad sudah menerapkannya dengan teknologi adaptive headlight. LED tersebut bakal bekerja otomatis ketika motor berada dalam kemiringan di atas 10 derajat, minimal kecepatan 10 km/jam dan kondisi jalan dalam keadaan gelap. Hasilnya visibilitas berkendara semakin baik, terutama saat menunggangi motor di malam hari. Teknologi adaptive cornering headlight biasa ditemukan pada mobil-mobil mewah. Bedanya pada F 900 R, yang bergerak adalah bagian reflektornya.
Baca juga: Royal Enfield Kenalkan Himalayan 2020 di Gerai Flagship Baru
Bagaimana dengan posisi berkendaranya? F 900 R menggunakan setang ala naked bike dan tentu saja agresif. Terlihat dari bagaimana motor ini mengajak penunggangnya untuk menunduk. Apalagi dengan posisi foot step yang agak ke belakang. Walau begitu, cukup nyaman untuk pengendara lantaran bentuk jok yang cukup lebar dan panjang. Sebaliknya, porsi lebih kecil pasti dirasakan oleh si penumpang dengan bentuk jok demikian. Tampaknya memang lebih asyik mengendarainya seorang diri.
Dengan begitu, pengendara bisa fokus mengeksplorasi segala perbekalan motor ini. F 900 R sepertinya menawarkan keharmonisan rancang bangun dan performa. Bobotnya terbilang berat, dimensinya pun cukup besar. Itu pula kenapa ia punya suspensi depan berukuran besar. Sementara peredam kejut belakang, mendapat kelengkapan fitur Dynamic Electronic Suspension Adjustment (Dynamic ESA). Berguna untuk membuat berkendara lebih nyaman sesuai kebutuhan. Preload, compression serta rebound suspensi belakangnya dapat beradaptasi otomatis menyesuaikan kondisi jalan dan gaya berkendara.
Guna mendorong tubuhnya tadi, F 900 R mengandalkan mesin dua silinder segaris berkubikasi 895 cc. Diracik dengan bore x stroke: 86 mm x 77 mm dan rasio kompresi tinggi (13,1:1), alhasil membuat capaian daya 105 Hp pada 8.750 rpm dan torsi maksimal 92 Nm tersedia pada 8.500 rpm. Output tersebut tersalur melalui girboks enam percepatan. Sangat responsif di putaran mesin rendah.
Baca juga: Honda Forza 350 Meluncur Global, Dibanderol Rp 80 Jutaan
Namun, tak lantas membuatnya menjadi liar. Motor ini udah dilengkapi teknologi Automatic Stability Control. Untuk menunjang keselamatan berkendara, sudah ditambahkan pula sistem pengereman ABS, kontrol traksi (Dynamic Traction Control), skipoer clutch dan drag torque control yang disebut dengan MSR. Fitur baru ini akan mencegah roda belakang selip ketika output torsi sedang besar dengan menyesuaikan throttle dengan torsi, terutama saat downshift jelang masuk tikungan.
Belum lagi menyoal ketersediaan Riding Modes Pro: Rain, Road, Dynamic dan Dynamic Pro. Untuk menggantinya tinggal manfaatkan tombol 'Mode' di sebelah kanan setang. Sementara di sebelah kiri, terdapat tombol pengaturan elektrik suspensi. Tersedia dalam beberapa penyetelan, mulai dari kebutuhan berkendara sendiri, boncengan hingga opsi jika pengendara membawa barang bawaan. Sektor ini pun dapat disetel secara independen (Rain, Road, Dynamic dan Dynamic Pro) - bisa adjustable terpisah dari mode berkendara.
Baca juga: 10 Motor Terkencang di Dunia Berdasarkan Power to Weight Ratio
Tepat di sebelahnya, terdapat tombol 'Menu' guna melihat informasi dasar motor, memakai multi controler di area handle grip. Semua penyajiannya terpampang secara digital via layar TFT berukuran 6,5 inci. Dan, yang tak kalah canggih, panel meter ini bisa dikoneksikan dengan gawai melalui BMW Motorrad Connectivity.
"Kami mengawali tahun ini dengan memperkenalkan S 1000 R. Kita memutuskan untuk membawa F 900 R. Ini adalah model yang belum pernah dibawa sebelumnya. Engine yang dipakai basic-nya 850 cc tapi ini diperbesar menjadi 900 cc. Fitur-fitur yang dipunya juga bersaing seperti kakak-kakaknya. Kami sangat optimis produk ini bisa bersaing di tanah air," kata Joe Frans, CEO Maxindo Moto Nusantara di bilangan Ampera, Jakarta Selatan (17/7).
BMW F 900 R tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu Black storm metallic, Hockenheim silver metallic/Racing red, San Marino blue metallic. Untuk warna Racing red tersedia penutup jok belakang. Dari segi harga dia memang lebih mahal ketimbang petarung merek Jepang. Meski begitu, banderol F 900 R lebih murah dari pesaing Eropa sekelas Ducati Monster 821, Aprilia Shiver 900, KTM 790 Duke dan Triumph Speed Triple. Namun anda yang berminat harus menunggu sekitar 2 bulan untuk mendapatkan produk anyar BMW Motorrad Indonesia ini. (Ano/Tom)
Spesifikasi BMW F 900 R:
Engine type | Water-cooled 4-stroke in-line two-cylinder engine, four valves per cylinder, two overhead camshafts, dry sump lubrication |
Bore x stroke | 86 mm x 77 mm |
Capacity | 895 cc |
Rated output | 105 Hp/8,759rpm |
Max. torque | 92 Nm/8,500 rpm |
Compression ratio | 13.1 : 1 |
Mixture control/engine management | Electronic fuel injection |
Emission control | Closed-loop 3-way catalytic converter, emission standard EU-5 |
Maximum speed | Over 215 kmh (claim) |
Fuel consumption | 23,8 kpl (claim) |
Clutch | Multiple-disc wet clutch (anti hopping), mechanically operated |
Gearbox | Constant mesh 6-speed gearbox integrated in crankcase |
Drive | Endless O-ring chain with shock damping in rear wheel hub |
Frame | Bridge-type frame, steel shell construction |
Front suspension | Upside-down telescopic fork, Ø 43 mm |
Rear suspension | Monoshock, spring pre-load hydraulically adjustable, rebound damping adjustable with Dynamic Electronic Suspension Adjustment (Dynamic ESA) |
Front brake | 320mm disc, four-piston radially-mounted Brembo calipers |
Rear brake | 220mm disc, single-piston caliper |
Front tyre | 120/70 ZR17 Bridgestone S21R |
Rake/Trail | 60.5°/114,3 mm |
Dimensions | 2.140 mm x 815 mm x 1.130 mm (P x L x T) |
Wheelbase | 1.518 mm |
Seat height | 815mm |
Kerb weight | 211 kg |
Tank size | 13 litre |
Model Motor BMW
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan BMW
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor BMW Terbaru di Oto
Artikel Motor BMW dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature