Bimota Tesi H2 Meluncur Oktober, Harga Ditaksir Rp 1,1 Miliar
Kedatangan Bimota Tesi H2 semakin dekat. Kembaran Kawasaki Ninja H2 itu dikabarkan mengaspal bulan depan. Perkiraan harga kuda besi asal Italia ditaksir mencapai € 64.000 atau setara Rp 1,1 miliar. Untuk awalan, motor ini hanya tersedia di Eropa dan cuma diproduksi 250 unit.
Bimota Tesi H2 pertama kali muncul di ajang tahunan otomotif EICMA 2019 yang digelar di Milan, Italia. Produk sport full fairing baru ini dianggap sebagai lawan dan kembaran dari Kawasaki Ninja H2. Selain menggunakan basis mesin dari perusahaan Jepang, dirinya juga punya kemiripan di desain visualnya, tapi dengan ciri khas ikonik motor dari Rimini.
Perihal spesifikasinya kini tak lagi menjadi teka-taki. Bimota secara gamblang membeberkan mengenai jantung mekanis di laman resminya. Ia menggendong mesin 998 cc, DOHC, supercharged, 4 silinder, berpendingin. Ukuran bore dan stroke sama dengan Kawasaki H2 yaitu 76 x 55 mm namun rasio kompresi 8.5: 1 serupa dengan H2R. Mesinnya itu diklaim punya power 231 Hp pada 11.500 rpm, atau 242 Hp di 11.500 rpm dengan Ram Air. Serta torsi maksimum 141 Nm di putaran 11.000 rpm.
Meski merupakan hasil kolaborasi dengan Kawasaki, Tesi H2 punya perbedaan signifikan di sektor kaki-kaki. Paling mencolok depannya pakai steering-hub centre system yang terintegrasi dengan fungsi kemudi dan suspensi. Dilengkapi pula dengan electronic damper, serta settingan preload di belakang. Swingarm belakang sama seperti motor reguler namun dengan pondasi yang lebih kuat, karena dikombinasikan double subtank garapan Ohlins. Meski terlihat padat, konfigurasi ini diklaim punya keuntungan saat terjadi pengereman keras dan membuat motor lebih gesit.
Baca juga: Komparasi Performa Honda CBR1000RR-R Fireblade Vs Kawasaki Ninja ZX-10R
Untuk dimensinya, hampir sama dengan supercharged kawasaki. Panjang 2.074 mm, lebar 770 mm dan tinggi 1.155 mm. Jarak sumbu roda mencapai 1.455 mm, ground clereance 140 mm dan tinggi jok 840 mm. Bimota Tesi H2 sendiri punya berat kering 207 kg atau lebih ringan dari Kawasaki Ninja H2. Hal ini karena motor sport ini menggunakan carbon fiber pada bagian subframe. Sedangkan mainframe dan swingarm memakai bahan lightweight aluminium.
Secara wujud bodi, ia juga punya tampilan yang serupa dengan superbike geng hijau. Terdapat tarikan garis tajam di sekujur tubuhnya. Paling mencolok dari sisi visulaykni pemakaian winglet lebar di kedua sisi fairing. Di balik mukanya yang agresif, tersimpan panel instrumen berpola analog dan digital. Bagian analog ada di sisi kiri dengan penunjuk jarum manual untuk mengetahui putaran mesin saja. Sisanya disajikan melalui panel meter digital, informasi seperti soal kecepatan, indikator bahan bakar, oli atau panduan untuk menyetel suspensi ada di situ.
Tidak seperti H2R yang ilegal dipakai di jalan raya, Bimota Tesi H2 justru sebaliknya. Semua yang diperlukan untuk menghomologasikan untuk penggunaan jalan raya disematkan padanya. Seperti sinyal belok, kaca spion, maupun emisi.
Untuk diketahui, Kawasaki mengakuisisi Bimota berupa pembelian saham sebesar 49,9 persen. Setelah menerima dana investasi, Bimota S.A berganti nama menjadi Bimota S.p.A. Perusahaan yang berkantor pusat di Rimini, Italia didirikan pada 1973 oleh Massimo Tamburini, Giuseppe Morri, dan Valerio Bianchi. Dahulu mereka membuat motor dengan memakai mesin dari pabrikan lain, mulai dari Honda sampai Ducati. Hanya dalam hitungan minggu setelah pembelian saham, kongsi ini bergerak cepat menunjukan inovasi. Kawasaki ingin membuat motor baru dengan teknologi paten dari Bimota, yang dinamai Bimota Tesi H2. (Bgx/Tom)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature