Masuk akal jika memilih PCX konvensional ketimbang Hybrid atas alasan harga yang lebih murah. Serangkai teknologi canggih dari sistem hibrida boleh jadi terlupakan begitu saja. Namun tampaknya persepsi Anda bakal berubah, sebab hingga akhir tahun PCX Hybrid bahkan dijual lebih murah dari varian ABS.

Diskon Besar

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Wahana Makmur Sejati selaku main dealer Honda Jakarta dan Tanggerang menawarkan program menarik. Khusus periode September sampai penghujung tahun 2020, spesies hibridia ini kena diskon Rp 11 juta.

Ya, coba bandingkan dengan seri tertinggi (ABS) seharga Rp 32,8 juta. Varian Hybrid diskon ini masih lebih murah Rp 600 ribuan, alias jadi Rp 32,29 juta OTR Jakarta. Begitu menarik mengingat sebelumnya tembus kepala empat bukan?

Dan bukan hanya berlaku bagi pembayar tunai. Sistem angsuran turut tersedia. Jika dikalkulasi, kurang lebih hasil per bulannya sama dengan standar, mulai Rp 1,8 jutaan. Berikut uang muka terendah Rp 7 jutaan. Sudah cukup mengubah persepsi?

Performa Lebih Baik

Tak menyoal harga saja. Sistem hybrid paralel milik PCX membuahkan performa lebih baik. Tenaga 14,4 Hp dan torsi 13,2 Nm dari mesin bensin 150 cc, ketambahan lagi daya 1,9 Hp serta torsi 4,3 Nm dari motor listrik. Dari catatan kertas, hampir dipastikan respons akselerasi makin bagus. Sebab kenaikan angka segitu di skuter termasuk besar.

Memang, kalau melihat klaim bahan bakar tak begitu menggugah. Kenaikannya sekitar 2-3 persen, atau menjadi 46,35 kpl dari 45 kpl. Tapi, di jalanan masih bisa berbeda. Sebab dalam kondisi stop and go, tak perlu banyak upaya untuk akselerasi. Sehingga putaran gas bisa lebih statis.

Baca juga: First Ride Honda PCX Electric: Bagaimana Rasanya Mengendarai Skutik Listrik?

Sebagai catatan, porsi kerja motor listrik lebih banyak untuk menyalakan mesin, serta berakselerasi. Ketika tuas gas diputar daya listrik bakal bekerja, makin besar jika dihabiskan. Namun dalam beberapa detik bakal stop menyuplai tenaga, terkecuali kembali menutup selongsong dan memutar dari awal.

Sederet Fitur Modern

Pembeda paling utama dari varian konvensional, ia punya mode berkendara. Tentu beda dengan sistem kerja ride-by-wire. Masing-masing membagi porsi suplai energi listrik ke roda. Semisal opsi Drive, diset paling irit. Respons tak terlampau besar begitu juga tetap mengaktifkan ISS.

Lain cerita di mode Sport. Akselerasi bakal makin terasa, sebab sokongan daya listrik lebih besar lagi. Dan terakhir, opsi Idling, tak berbeda dengan Drive. Hanya saja mematikan sistem ISS, supaya mesin motor tetap menyala meski berhenti. Maksudnya untuk mengefisiensi proses pengisian baterai dari putaran mesin.

Sisanya hampir tak ada beda dengan standar. Seluruh pencahayaan sudah LED. Begitu pula tampilan instrumen dipresentasikan layar digital. Isinya lengkap, hingga informasi konsumsi bahan bakar real time dan rata-rata. Pun data fundamental.

ABS juga masih satu kanal di depan, tak ubahnya dari seri konvensional. Yang harus dikompromi, kapasitas angkut bagasi berkurang jadi 23,3 liter. Dari sebelumnya 28,8 liter. Kendati begitu, masih cukup untuk memuat helm half face.

Tampilan Eksklusif

Walaupun PCX non ABS dan ABS punya banyak pilihan kelir, tapi ada satu yang tak mereka punya. Warna biru tua secara eksklusif hadi di seri hybrid. Orang dipastikan mengenali Anda sedang membawa PCX khusus, berikut ada badge penanda di sisi bodi.

Aksen lampunya pun lain. Terdapat siluet biru di dalam mika lampu. Plus, reflektor X di tail light berwarna silver. Bukan merah seperti biasanya.

Yang Perlu Diamati

Tenaga lebih impresif, konsumsi bahan bakar efisien, sekaligus punya tampilan eksklusif. Namun dalam jangka panjang, kami belum bisa pastikan seberapa tangguh usia baterai Lithium-ion. Begitu pula jika terjadi malfungsi khususnya di area sumber listrik, ada potensi biaya yang dikeluarkan lebih banyak. Baiknya, pastikan dulu ke bengkel resmi terkait hal ini. (Hlm/Tom)

Baca juga: Honda ADV150 Punya Warna Baru dengan Pelek Emas, Harga Sama