Motor matik masih jadi primadona di pasar otomotif roda dua Tanah Air. Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, hingga September tahun ini skutik menguasai penjualan sampai 86,95 persen. Terus meroketnya penjualan motor matik tak lepas dari banyaknya model yang ditawarkan oleh pabrikan dengan harga miring.

Bila melirik produk dari garpu tala, mereka punya satu model yang dijual paling murah yakni Yamaha Mio Z. Per bulan ini, berdasarkan website resmi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) diniagakan dengan banderol Rp 15,8 juta OTR Jakarta saja.

Jelas paling murah karena model matik Yamaha lain harganya tembus di atas Rp 16 jutaan. Contohnya adalah Mio M3 dijual Rp 16,750 juta, Mio S Rp 16,915 juta, Soul GT AKS Rp 17,3 juta, Gear 125 Rp 17,750 juta, atau Fino di angka Rp 19,140 juta. Setidaknya jika Anda memilih Mio Z dengan perbedaan harga tadi bisa menutupi biaya servis atau kebutuhan yang lainnya.

Sekilas soal Mio Z, dia ditetaskan pada 2016 silam dan jadi strategi Yamaha menghadirkan opsi lain dari Mio M3 kepada konsumen. Yamaha Mio M3 bisa dibilang generasi ke-3 jajaran keluarga Mio series yang diluncurkan pada 2014, menggantikan versi Mio YMJET-FI. Dan jika sengaja menyandingkan antara Mio Z dengan Mio M3, memang tak memiliki perbedaan signifikan. Dari segi fungsionalitas hingga dapur pacunya. Hanya saja, Mio Z hadir sebagai versi lebih sporty dari Mio M3.

Baca juga: Yamaha Mio M3 Punya Grafis Baru, Lebih Sporty dan Harga Tetap Ekonomis

Nah jika punya rencana membeli motor matik buat kebutuhan mobilitas harian dengan harga murah, Yamaha Mio Z patut jadi pertimbangan. Namun sebelum benar-benar membeli ada baiknya mengetahui spesifikasi dan ragam fitur yang ditawarkan.

Desain sporty

Mari kita awali dengan membahas desainnya. Ya, Mio Z punya tampilan yang sporty dan sesuai dengan kesukaan mayoritas konsumen di Indonesia. Tarikan garis tegas utamanya pada bagian depan dan sisi samping bodi kiri dan kanannya.

Di bagian dek tengah memiliki tampilan serupa 3 dimensi dan kemudian bodi belakangnya juga tampil atraktif yang dipadukan aksen ala karbon di bagian bodi kasarnya. Kedua roda sudah mengaplikasikan tipe cast wheel yang kebanyakan orang menyebutnya dengan pelek racing.

Secara keseluruhan, matik entry level dari Yamaha ini menyuguhkan desain yang kompak dan terlihat mudah dikendarai. Cocok rasanya untuk Anda yang memiliki mobilitas tinggi di perkotaan.

Dimensi kompak

Menyambung soal dimensinya yang kompak dan ramah dikendarai, Mio Z punya panjang 1.870 mm, lebar 685 mm dan tinggi 1.305 mm. Sementara untuk jarak sumbu roda bermain di 1.260 mm dengan jarak terendah ke tanah 750 mm.

Untuk postur tinggi 165 cm tak perlu khawatir, sebab motor ini hanya memiliki tinggi jok 750 mm saja. Bobotnya tergolong ringan dengan berat isi 94 kilogram.

Kelengkapan fitur

Menyoal fitur sebenarnya cukup terbatas, maka dari itu banderol yang ditawarkan juga ramah di kantong. Ya, ada harga ada juga kelengkapan, begitu kira-kira menerjemahkannya.

Urusan pencahayaan, Mio Z masih menggunakan lampu bohlam kuning biasa, penanda sein dan lampu setop juga demikian. Namun paling tidak, matik ini sudah dilengkapi dengan side stand switch, indikator Eco, sampai rumah kunci dengan penutup.

Akomodasi dan kompartemen

Urusan bawa-bawa barang, Anda bisa memanfaatkan 2 kompartemen di bagian dek tengah atas. Bagian sebelah kiri dirancang lebih luas dan dalam bisa menampung 1 botol mineral, sarung tangan, atau smartphone.

Kemudian di bawahnya ada semacam hook atau cantolan, pengendara bisa menyimpan barang bawaan lebih banyak lagi. Deknya juga dibuat merata yang memudahkan Anda ketika membawa barang. Ruang bagasi utama juga terbilang besar kapasitasnya mencapai 10,1 liter bisa menampung jaket, jas hujan, namun tak bisa menyimpan helm.

Rancang suspensi

Dengan harga tidak sampai Rp 16 juta, Yamaha Mio Z dibekali dengan suspensi kekinian. Di belakang disematkan peredam kejut tunggal dengan kelir per berwarna merah. Sementara di haluan depan menggunakan tipe teleskopik yang juga digunakan hampir di semua lini produk matik entry level.

Pabrikan ternyata menggunakan profil ban yang lebih lebar ketimbang Mio M3. Di depan mengaplikasikan ukuran 80/80 dan di belakang pakai 100/70 membalut pelek 14 inci. Penggunaan ban yang lebar berdampak pada sisi handling lebih stabil karena traksi pada aspal juga makin besar.

Mesin

Yamaha Mio Z dibenamkan mesin 125 cc SOHC, 4-tak, pendingin udara, dan sudah berpengabut injeksi dengan Blue Core. Teknologi ini dibuat pabrikan agar konsumsi bahan bakar dari motor tetap optimal di segala putaran mesin.

Sementara bore x stroke-nya Mio Z adalah 52,4 mm x 57,9 mm dengan racikan kompresi 9,5:1. Nah dengan komposisi ini matik tersebut masih sanggup menenggak bensin sekelas Pertalite.

Lantas bagaimana dengan outputnya? Dari data spesifikasi yang ditampilkan YIMM, Mio Z memiliki tenaga maksimal 7 kW atau setara 9,3 daya kuda pada putaran mesin 8.000 rpm dan torsi puncaknya berkisar 9,5 Nm di 5.500. Mengimbangi mesin itu, sektor pengereman depan sudah dilengkapi dengan tipe cakram tunggal 2 piston dan belakangnya masih mengusung model pengereman tromol.

Kesimpulan

Dengan segala kelebihan serta kekurangannya, Yamaha Mio Z bisa dimasukkan daftar pembelian motor baru Anda. Mengingat harganya yang terjangkau dan punya desain yang masih bersaing di 2021 ini. Namun jika lebih memilih kelengkapan fitur dan juga akomodasi yang lapang Mio Z tak memberikan banyak opsi itu.

Terakhir, motor matik ini rasanya ideal bagi pengendara pemula yang baru saja mendapatkan SIM C. Rancang berkendara juga ergonomis dan tak mengintimidasi ketika dikendarai. Mio Z menawarkan basis motor matik dengan performa dan efisiensi mumpuni, cocok sebagai transportasi sehari-hari. Bagaimana, tertarik membeli skutik termurah garapan merek berlogo garpu tala ini? (Kit/Tom)

Baca juga: Sebelum Beli, Simak Keunggulan dan Kekurangan Yamaha Gear 125