Bajaj Chetak, Skuter Listrik Bergaya Klasik, Mungkinkah Masuk Indonesia?
Bajaj kenalkan motor listrik pertamanya, Chetak. Perkiraan mulai diluncurkan pertengahan bulan depan atau awal Desember. Chetak sebenarnya sudah ada di era 70-an, namun dulu masih menggunakan mesin 2-tak. Saat ini berevolusi menfaatkan energi listrik. Kabarnya, mulai dijual tahun depan.
Chetak, salah satu produk ikonik Bajaj. Skuter berdesain klasik itu diproduksi dari 1972 hingga 2006. Lahir kembali untuk menarik konsumen, yang ingin membeli skuter vintage namun bertenaga listrik. Beberapa media India menyebut, kehadirannya bisa menjadi pesaing Vespa Elettrica.
Material bodi Bajaj Chetak bukan terbuat dari plastik ABS, melainkan berbahan baja dengan menyediakan enam opsi warna. Lekukan badannya terlihat sintal dengan tarikan garis sederhana, membuat tampilannya punya nuansa elegan.
Dilihat dari desainnya memang mirip Vespa. Lekukan bodi dinamis, dimensi kompak hingga batok lampu, mirip salah satu produk asal Italia. Tapi secara keseluruhan, tampilannya tetap bertahan dengan Chetak versi 2-tak. Skuter listrik racikan Bajaj, juga dijejali beragam fitur modern. Semua pencahayaan sudah menggunakan teknologi LED. Lampu utama ditambah dengan DRL (Daytime Running Light). Bentuknya membulat sempurna untuk mencirikan model klasik. Sementara lampu belakang terlihat modern, stoplamp dan sein dibuat menyatu.
Panel instrumennya menganut digital, isinya cukup lengkap. Ada odometer, informasi baterai, range baterai dan pengaturan jam. Fitur komunikasi, keamanan dan otentifikasi pengguna juga ditanamkan pada skuter itu. Kemudian starter, tak lagi mengandalkan anak kunci, namun menggunakan start/stop button layaknya sebuah mobil. Tenaganya mengandalkan baterai Lithium-ion IP67 dengan sel NCA. Menurut pabrikan, baterainya bisa diisi menggunakan outlet listrik 5-15 amp. Sistem kemanan baterai juga terjamin, karena dilengkapi Intelligent Battery Management. Fitur itu bertugas mengontrol pengisian serta pengosongan baterai.
Dibekali dua mode berkendara, Sport dan Eco. Untuk mode sport, motor dapat melaju hingga 95 km/jam, sedang Eco hanya bisa mencapai 85 km/jam. Jika kita lihat dari tenaga yang dihasilkan, skuter ini dapat diandalkan di jalanan perkotaan. Sayangnya belum ada informasi mengenai harganya. Namun menurut Zigwheels, ia dibanderol RS 1,1 lakh atau setara dengan Rp 22 jutaan.
Kembali ke Indonesia?
Apakah motor ini bakal diboyong ke Indonesia? Mari kita berspekulasi. Bajaj bukan brand baru yang masuk Indonesia, bahkan terhitung sudah 3 kali keluar masuk. Pertama masuk di era 70an, via Bajaj Auto Indonesia, lalu ketiga via Kawasaki. Tak salah jika Bajaj kembali masuk ke sini dengan produk skuter listrik. Pasalnya, beberapa tahun belakangan, bisnis sepeda motor listrik di Indonesia sangat menjanjikan.
Penggemar brand motor asal India, juga sangat banyak. Puncaknya saat BAI memboyong Pulsar ke Indonesia. Bahkan tahun lalu sempat ada rumor, Bajaj bakal mendirikan pabrik di sini. Tapi bukan untuk memproduksi produk Bajaj, melainkan bikin pabrik buat KTM. Jika kemungkinan itu terjadi, Bajaj bisa meraih pangsa pasar sepeda motor listrik dengan mudah. Kita tunggu saja kabar baiknya. (Bgx/Van)
Sumber: Zigwheels
Baca Juga: Melonjaknya Ekspor Honda Beat
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature