2 Pilihan Piaggio di Indonesia, dari Skutik Hingga Tiga Roda
Begitu menyebut skuter yang terbayang di kepala pertama kali adalah nama Vespa. Padahal ada nama lain yang melekat yaitu Piaggio. Namun Vespa jauh lebih terkenal dan laris. Maka dari itu tak aneh jika yang lainnya kurang pamor. Sebetulnya Piaggio punya produk menarik bisa dijadikan alternatif. Di Indonesia, ada dua pilihan.
Piaggio Medley S
Ya, sekarang hanya ada dua spesies. Nama-nama seperti Beverly dan Liberty sudah absen. Setidaknya mengacu dari laman resmi merek terkait. Mungkin akibat kalah pamor dengan gempuran skutik Jepang. Dan kini, segmen skuter non retro diwakili oleh Medley S sendiri.
Campuran gaya skuter dan bebek seperti ini memang jarang mendapat respons baik. Segmentasinya begitu sempit. Tapi sebetulnya ia menyimpan beragam potensi. Dari unsur elegan serta kemewahan, berikut perfoma dan daya akomodasi baik. Piaggio Indonesia menjualnya Rp 49,9 juta OTR Jakarta.
Unit yang kami maksud adalah versi facelift. Artinya, sudah seragam dengan produk Piaggio lain, termasuk Vespa. Alias memakai headlamp LED dengan pemisah tegas. Dan diberi aksen DRL pada mika terpisah, tempat lampu sein berada. Bagian unik di fasad juga dapat dilihat dari pemasangan aksesori semacam lubang udara. Dengan tepian merah menyala.
Sepintas seperti ramping bukan? Jangan salah sangka daya tampungnya payah. Ruang balik jok tergolong sangat besar. Bahkan satu helm full face dengan half face bisa masuk mudah. Rasanya cukup mengakomodir kebutuhan harian.
Belum usai di situ, panel instrumen versi facelift sepenuhnya disajikan layar digital. Displaynya lebih dari cukup, besar. Menginformasikan semua data penting serta tambahan-tambahannya. Seluruh kalkulasi konsumsi bahan bakar ditampilkan. Termasuk indikator baterai hingga sisa jarak tempuh dari bensin di tangki. Bahkan, telah support konektivitas gawai. Atau disebut MIA Connectivity System.
Sesifikasi teknis juga jempolan. Bukan pakai mesin Vespa entry level. Ini basisnya mirip milik GTS. Yakni berkubikasi 155 cc empat klep berpendingin cairan. Serta mengeluarkan tenaga 14,7 Hp di 7.750 rpm dan torsi 14,4 Nm pada 6.400 rpm. SIstem pengereman ABS pun dua kanal, cukup aman menjaga proses deselerasi.
Baca juga: Piaggio Indonesia Rilis Vespa Primavera Picnic, Harga Mencapai Rp 50 juta
Piaggio MP3 500 HPE Sport
Selain Medley, kelasnya langsung lompat ke skuter tiga roda. Adalah Piaggio MP3 500 HPE Sport yang telah berganti generasi. Dan kini harganya naik cukup banyak, ke angka Rp 360 juta OTR Jakarta. Alias ada peningkatan sekitar Rp 80 jutaan. Tentunya, dialokasikan untuk serangkai optimalisasi fitur dan ruang bakar.
Secara fisik, kami yakin Anda tak begitu pangling dengan model lama Piaggio MP3. Lantaran memang hampir tak tertera revisi bentuk maupun tambahan aksesori di sekujur tubuh. Fokus pembaruan skuter tiga roda bernama lengkap MP3 500 HPE Sport Advance ini terletak di balik bodi bongsor.
Penyematan titel HPE (High Performance Engine) bukan tanpa arti. Ini adalah rangkaian dapur pacu generasi terbaru untuk MP3. Pastinya tertera banyak ubahan terkait komponen pendukung di ruang bakar. Sehingga performanya diklaim naik 14 persen.
Bicara konfigurasi dan ukuran, sebetulnya sama persis. Satu silinder 493 cc berpendingin cairan dengan ukuran bore dan stroke 94 mm x 71 mm. Tampak serupa generasi MP3 lama yang beredar di Indonesia. Namun ketika melirik catatan daya kuda, meningkat jadi 44,2 Hp/7.750 rpm dan torsi 47,5 Nm/5.500 rpm.
Sebagai perbandingan saja, jantung lama hanya memproduksi daya 38,2 Hp dan torsi 45,5 Nm. Kenaikan ini mestinya lumayan terasa. Meskipun harus memangku bobot yang tak kecil, 244 kg. Paling tidak di kelasnya kini ia jadi yang terkencang. Dibanding Peugeot Metropolis maupun Qooder si skuter empat roda.
Mengenai penyalurnya masih sama memakai CVT ke roda belakang. Sementara respons putaran gas disempurnakan lewat sistem ride-by-wire. Sekaligus membuatnya punya dua mode berkendara: Eco dan STD. Masing-masing bekerja mengatur pasokan bensin ke ruang bakar sesuai kebutuhannya.
Tambahan fitur barunya juga menarik. Hal paling dibutuhkan skuter jenis begini adalah gigi mundur. Lantaran bobotnya begitu berat serta memiliki dimensi besar. Piaggio, cukup peka atas problematika terkait dan memasangkannya di generasi teranyar MP3.
Pemindah mode D (Drive) dan R (Reverse) berbentuk sakelar di area dashboard motor. Namun perlu dipahami. Ketika mengganti ke opsi mundur, bukan tuas gas yang diputar. Melainkan menekan switch starter, seketika MP3 pun mundur perlahan. Praktis di kala harus berputar arah maupun keluar dari area sempit. Mengingat radius putarnya tak kecil.
Baca juga: Piaggio Indonesia Gandeng FORWOT Gelar Ride and Share, Berbagi di Bulan Penuh Berkah
Sementara pengunci dua roda depan tetap sama. Bisa dioperasikan lewat tombol elektronik. Tatkala hendak berhenti, tinggal membuat ancang-ancang menekan tombol pengunci supaya tak perlu turun kaki. Di keadaan seperti itu, motor bisa berdiri stabil tanpa penopang apapun. Komplet beserta rem tangan agar lebih aman lagi.
Barang baru di area kaki-kaki, justru terletak di belakang. Kini dua shock breaker dibuat oleh Kayaba. Terdapat empat setelan preload yang bisa diseting manual. Sementara jarak mainnya mencapai 108 mm.
MP3 hadir dengan satu warna mentereng, Oro Opaco. Adalah perpaduan warna emas dan hitam, merepresentasikan kesan mewah, elegan, serta sporty sekaligus. Ini menjadi warna paling baru sekaligus pilihan tunggal di diler.
Kalau mukanya tak banyak berubah. Grille besar hitam tetap menghias area fasad. Serta memiliki tekukan bodi persis generasi kemarin. Dari depan hingga belakang. Hanya saja DRL LED yang tadinya di tengah, masuk ke bawah mika split. Membuatnya jadi lebih atraktif. Sementara pencahayaan utama tetap halogen, namun di belakang sudah LED. (Hlm/Raju)
Model Motor Piaggio
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Piaggio
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Piaggio MP3 500 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review