Yamaha, Suzuki dan Mazda Dituduh Terlibat Skandal Pengujian Efisiensi BBM
Masih kental di ingatan kita, skandal kecurangan konsumsi bahan bakar yang mendera Mitsubishi hingga harus ditolong oleh Nissan. Kini permasalahan serupa terungkap dari tiga merek besar Jepang lain: Yamaha, Suzuki dan Mazda.
Seperti dilaporkan Nikei Asian Review, ketiga merek itu disangka melakukan pengujian bahan bakar dan emisi yang tidak sesuai ketentuan. Masalah ini diungkap oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang pada pekan lalu.
Ketiga merek itu pun diminta melaporkan hasil temuan mereka atas prosedur yang tak sesuai. Dicurigai, kendaraan yang dites diuji dengan metode berkendara yang tidak benar.
Suzuki disebut melakukan tes ilegal pada 6.401 unit dari 12.819 kendaraan sejak 2012. Mazda dideteksi melakukan hal serupa untuk 72 dari 1.875 mobil dari 2014. Sedangkan Yamaha ditengarai menipu pengetesan untuk 7 dari 335 motor sejak 2016.
“Adalah fakta yang sangat penting, banyak produk kami diproses uji dengan cara yang salah, dan kami benar-benar menelusurinya. Kami telah gagal mengedukasi staf kami secara baik dan benar,” jelas Toshihiro Suzuki, Presiden Suzuki Global.
Senior Managing Executive Officer Mazda, Kiyotaka Shobuda, mengucap penyesalan yang sama. “Perusahaan akan mengatasi insiden ini secara serius dan memastikan ke depannya tak terjadi lagi ketidaksesuaian proses seperti ini.”
Yamaha sendiri sudah mengumumkan hal ini melalui siaran persnya. Adapun unit yang disangkakan terlibat adalah Tracer900, MT-09 SP, MT-03, XSR900, Drag Star 400 dan XJR1300. Proses yang salah terjadi di pabrik Iwata.
Unit motor dijabarkan Yamaha telah dinyatakan valid. Padahal selama pengujian emisi, hasilnya masih di luar toleransi. Atas hal itu, Yamaha pun langsung menelusuri semua staf yang memeriksa proses dan menyatakan akan melatih penguji dan menyesuaikan kembali program pengujiannya.
Dunia bisnis pun langsung berefek begitu mendengar kelakuan tiga merek ini. saham mereka di Jepang jatuh lebih dari 5 persen pada pekan lalu. Menurut beberapa analis, efek domino dari skandal sudah dimulai. Meski tak sedikit pula yang menyebut, efeknya tak semasif Mitsubishi. Pada sisi lain, untuk pengguna kendaraan, pihak Kementerian dan para pabrikan menyebutkan tak ada yang harus dikhawatirkan. (Van/Odi)
Baca Juga: Indonesia-Malaysia Sepakat Perkuat Industri Otomotif Asean, Begini Langkahnya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice