VinFast Vietnam Jajaki Peluang Kerja Sama dan Investasi di Indonesia
Mendag menyambut baik rencana VinFast untuk mendirikan perusahaan manufaktur kendaraan listrik di Indonesia
Berbarengan dengan ASEAN Summit 2023. Vingroup/VinFast pabrikan otomotif Vietnam bertemu Menteri Perdagangan di Jakarta, Senin (4/9). Mereka melihat potensi bisnis di Indonesia. Lantas membahas tentang peluang kerja sama dan investasi antara kedua negara di bidang kendaraan listrik. Industri EV di sini dipandang berkembang serta memiliki ekosistem semakin kuat.
KEY TAKEAWAYS
VinFast sudah memproduksi dua mobil yaitu LuxA2.0 dan LUXSA 2.0. Mulai 2022 fokus juga ke EV
Sampai sekarang telah menjual hingga 24.000 unit mobil dan 7.400 di antaranya jenis EV, serta 60.000 skuter elektrik“Indonesia terbuka bekerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara mitra untuk pengembangan kendaraan listrik. Termasuk peningkatan infrastruktur dan pengisian daya. Menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif. Serta mengoptimalkan produksi dan penggunaan sumber daya berkelanjutan. Melalui kerja sama ini, industri dalam negeri akan tumbuh dan ekspor kendaraan listrik dipastikan melonjak,” harap Mendag Zulkifli Hasan, lewat keterangan resmi.
Sesuai tema dari ASEAN Matters Epicentrum of Growth, hal ini dikatakan sebagai implementasi dari kerja sama konkret. Baik dalam kerangka regional maupun lingkup bilateral antara Indonesia dengan Vietnam. VinFast mendirikan pabrik di Indonesia merupakan langkah tepat karena kedua negara punya perekonomian relatif stabil.
Zulkifli menyampaikan, Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia. Logam ini merupakan salah satu bahan baku mineral untuk baterai kendaraan bermotor listrik (KBL) selain lithium, kobalt, grafit dan mangan. Pemerintah Indonesia sangat mendukung pengembangan KBL di Indonesia dan telah menetapkan target terukur dalam pengembangan, penerapan, dan penggunaan KBL di Indonesia. “Kemendag telah menetapkan ketentuan impor baterai lithium tidak baru sebagai bahan baku industri. Hal ini bertujuan mendukung dan mendorong pengembangan industri KBL dalam negeri,” imbuhnya.
Baca Juga: Vinfast Ungkap Spesifikasi SUV Listrik VF 6 dan VF 7
VinFast dalam pertemuan ini, menyatakan keinginannya untuk membuka peluang kerja sama antara Indonesia-Vietnam di bidang kendaraan listrik. Salah satunya, dengan adanya rencana pendirian industri manufaktur mobil dan baterai di Indonesia. Usai perusahaan ekspor ke Amerika Serikat dan sudah mulai groundbreaking pabrik di sana. Mereka mulai melihat ASEAN. Indonesia jadi tujuan favorit buat tanam modal.
Mobnas Vietnam ini sudah menembus pasar global dan melakukan produksi kendaraan listrik skala besar. Saat awal berdiri, VinFast memproduksi dua mobil yaitu LuxA2.0 dan LUXSA 2.0 dengan mesin pembakaran internal. Pada akhir 2022, mereka fokus kepada produksi baterai untuk kendaraan listrik. Dalam periode sama, sanggup menjual hingga 24.000 unit mobil dan 7.400 di antaranya jenis EV, serta 60.000 skuter elektrik.
Ekspor kendaraan listrik Indonesia memiliki peluang sangat besar. Terbukti, ekspor yang didominasi HS 87038098 ini terus mengalami tren positif dalam dua tahun terakhir (2021—2023). Pada periode Januari—Juni 2023, ekspor kendaraan listrik Indonesia mencapai US$3,19 juta. Sebelumnya, pada 2022, ekspor kendaraan elektrik tercatat sebesar US$417 ribu dan pada 2021 sejumlah US$65 ribu. Tujuan utama ekspor kendaraan listrik Indonesia yakni Thailand dengan persentase mencapai 81,5 persen, diikuti Fiji (8,6 persen), Nepal (3,81 persen), serta Hong Kong dan Jepang (1,50 persen). (ALX/ODI)
Baca Juga: VinFast President, Mobil Nasional Vietnam Bermesin Corvette V8
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice