Tren Otomotif Indonesia 2023, Gempuran Digitalisasi dan Teknologi Mutakhir
KEY TAKEAWAYS
Tren otomotif tahun 2023 kemungkinan masih mirip seperti 2022
Hanya saja harus bersiap menghadapi lompatan teknologi dan fiturDominasi penjualan sepertinya tetap mobil 1.500 cc ke bawah
Apalagi punya segmen banyak, salah satunya Small SUV dan Low MPV yang tetap kuatPerlahan namun pasti, industri otomotif nasional bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Meski kondisi ekonomi global juga belum menentu, setidaknya untuk 2023 ini pandangan positif harus tetap dijaga.
Ketua I gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, mengungkapkan pada 2023 setidaknya menyamai raihan penjualan pada 2022. Ini karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan mirip dengan tahun lalu.
"Penjualan kendaraan bermotor roda empat diharapkan sama dengan 2022, karena 2023 juga akan mirip dengan 2022. Kita harapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus bertahan di angka 5 persen atau lebih," ucap Jongkie dikutip dari Antara, Rabu (4/1).
Sebelumnya, Gaikindo sudah mengeluarkan angka perkiraan terhadap penjualan otomotif roda empat tahun 2023. Angka 975 ribu unit kemungkinan akan tercapai. Gaikindo sendiri memprediksi 2022 lalu, industri otomotif Indonesia dapat mencapai 900 ribu unit. Data dari Januari hingga November 2022 sudah menunjukkan total penjualan wholesale kumulatif 942.499 unit yang artinya penambahan pada Desember 2022 sudah melebihi perkiraan untuk 2022 sendiri.
Soal model kendaraan, berdasarkan data retail Gaikindo dari Januari sampai November 2022, Indonesia masih didominasi model kendaraan berpenggerak 4x2 dengan mesin 1.500 cc ke bawah yakni di angka 412.035 unit. Ini tentu termasuk model-model Low MPV, Low SUV, juga model LCGC yang masih akan kembali berjaya pada 2023. Tambahan, model kendaraan listrik mulai BEV hingga hibrida akan menemukan waktunya bertumbuh pada tahun ini.
Insentif dan Ketersediaan Komponen
Pengamat sektor otomotif dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan. Langkah pemerintah yang berencana memberikan insentif untuk kendaraan listrik dinilai dapat membantu keputusan masyarakat berpindah dan memilih kendaraan ramah lingkungan, termasuk hibrida.
"Selain itu tantangan bagi pengguna kendaraan BBM adalah adanya kecenderungan kenaikan harga akibat tidak dinaikkannya subsidi yang membuat konsumen semakin memilih kendaraan berkapasitas mesin kecil dan berteknologi hibrida," ucap Yannes dikutip dari Antara pada waktu yang sama.
Kini, Yannes berharap akan ada aturan yang jelas soal rencana subsidi bagi pembeli kendaraan listrik tersebut. Harapannya agar aturan ini tetap pro kepada masyarakat yang akan menjadi konsumen produk tertier otomotif yang harganya jauh lebih mahal dari kendaraan yang berada di kelas daya yang sama. Ia juga berharap insentif dilakukan oleh pemerintah daerah yang sudah diinstruksikan untuk merangkul teknologi ramah lingkungan ini. Harapannya jelas akan menggenjot penjualan dan penyerapan pasar terhadap kendaraan listrik.
Tantangan lain tahun 2023 masih berkutat di kelangkaan komponen, salah satunya chip semikonduktor. Yannes mengungkapkan dengan potensi penjualan mobil baru bisa mencapai 1 juta unit dan sepeda motor mendekati 6 juta unit, sisi permintaan ini harus disertai dengan sisi suplai yang mencukupi.
"Hal ini tentu akan mengganggu produksi mobil-mobil berteknologi interface baru dna juga semua kendaraan listrik yang menggunakan microchip 3 kali lebih banyak dari rata-rata kendaraan bermotor bakar dalam," ucap Yannes.
Baca Juga: Daftar Mobil Baru yang Siap Meluncur Sepanjang 2023
Kendaraan Listrik dan Teknologi Canggih
Masuk 2023, menjadi penanda bagi sektor otomotif ke era teknologi canggih dan juga tren kendaraan ramah lingkungan. Ini sejalan dengan kebijakan menuju industri 4.0 yang mengutamakan energi terbarukan. Nissan Indonesia memperkirakan ada beberapa tren yang akan populer tahun ini berkaca pada kebutuhan konsumen modern dan juga kondisi dunia yang bergerak maju.
Pertama, kendaraan listrik masih akan dilirik tahun ini. Pemerintah Indonesia terus berusaha mencapai target emisi salah satunya dengan peralihan ke kendaraan ramah lingkungan. Rencana yang dilakukan lewat peraturan juga kemudahan subsidi yang akan diberikan calon konsumen kendaraan elektrifikasi tersebut. Paling menarik sebenarnya hybrid yang juga akan mendapatkan kemudahan insentif. Selain itu saat ini soal harga, kendaraan listrik dengan harga terjangkau juga hadir. Tentu akan menarik calon konsumen kendaraan melirik kendaraan listrik yang berdampak pada produsen yang memperkenalkan beragam model.
Kedua, pemanfaatan teknologi digital semakin marak. Utamanya untuk kendaraan listrik. Ini tidak tertutup kepada pengemudi namun sejak proses produksi kendaraan. Aplikasi atau software tertentu akan mengolah data frekuensi produksi dalam bentuk grafik. Kehadiran teknologi ini dapat membantu produsen untuk mengantisipasi downtime dan merancang strategi untuk menunjang keberlanjutan produksi.
Berikutnya, tren yang bisa dirasakan tahun ini adalah fitur koneksi pintar kendaraan. Ini membuat antara pemilik dan kendaraannya dapat terhubung lewat telepon genggam. Berbagai informasi dapat dilihat pengguna kendaraan mulai dari kondisi mesin, komponen hingga lokasi kendaraan. Fitur koneksi ini juga bisa menghubungkan dengan layanan darurat atau mengingatkan servis berkala untuk menjaga kondisi kendaraan.
Tren lain yang kemungkinan hadir adalah teknologi otonom. Aksesibilitas teknologi ini semakin mudah lewat beragam fitur keselamatan yang membuat kendaraan menjadi lebih aman dan memberikan kenyamanan lebih. Fitur keselamatan yang canggih juga masuk pada tren ini dimana konsumen mulai berpikir kehadiran fitur untuk memberikan keselamatan selama berkendara.
Tahun ini juga akan ditandai semakin banyaknya penjualan kendaraan secara digital dan strategi online marketing yang lebih inovatif. Diler mobil berinovasi dengan menciptakan situs pembelian yang mudah diakses termasuk untuk proses kredit kendaraan. Calon konsumen juga lebih menikmati integrasi jasa pada satu platform teknologi dimana hanya melalui layar telepon genggam, mereka sudah bisa mendapatkan kebutuhan mengenai kendaraan mereka. Ini termasuk penjadwalan test drive dan perawatan berkala. (STA/ODI)
Baca Juga: Optimisme Pasar Otomotif Indonesia pada 2023, Positif Tapi Menantang
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice