Toyota Kijang Innova Varian Termurah Dapat Rating Uji Tabrak Sempurna dari Asean NCAP

Kijang Innova 2.0L MT menambah daftar mobil teraman lansiran Toyota. Tak lama ini, Corolla Cross, Hilux, Fortuner melakukan uji tabrak New Car Assessment Program for Southeast Asian Countries (Asean NCAP). Keempat mobil anyar itu diganjar peringkat lima bintang. Hasil asesmen keselamatan dan keamanan terbilang sempurna. Jelas bisa menjadi nilai jual dalam strategi pemasaran produk. Apalagi model teruji merupakan varian paling murah.

Toyota Innova facelift memperoleh skor 45,90 poin untuk keselamatan penumpang dewasa. Lalu 21,51 poin bagi keselamatan penumpang anak-anak. Ia juga menerima 15,28 poin untuk Safety Assist Technologies. Sejauh ini sang MPV keluarga belum menerima perubahan radikal pada bagian muka dan bodi. Walau kini menjelma sebagai model facelift.

Namun, uji offset frontal dan benturan samping dilakukan manufaktur Toyota, kerja bareng Asean NCAP. Pengujian dilakukan di lab pabrikan untuk mendapatkan hasil optimal dalam perlindungan penghuni anak. Sebab saat tes serupa pada 2016 masih menggunakan child P-dummies. Sedangkan pengujian yang lebih baru menggunakan Q-dummies. Alat apa itu?

Q-dummies merupakan generasi baru boneka yang digunakan oleh lembaga uji tabrak. Dari situ, mereka bisa mengumpulkan lebih banyak data tentang dampak kecelakaan pada penghuni kabin. Menurut pembuat patung uji kecelakaan Humanetics. Versi Q terbaru menawarkan antropometri, biomekanik serta kinematika lebih baik. Itu semua membantu dalam mengevaluasi risiko cedera pada berbagai usia, juga ukuran penumpang anak.

Baca juga: Toyota Hilux dan Fortuner Facelift 2020 Raih Lima Bintang Tes Tabrak Asean NCAP

Model yang diuji menggunakan mesin bensin 2,0 liter sebagai entry level. Kalau di Indonesia unit dilepas Rp 337,6 juta on the road Jakarta. Enjin tertancap berkode 1TR-FE empat silinder. Toyota membenamkan teknologi Dual VVT-i, lazimnya di lini produk lain. Tarikan torsi maksimal 183 Nm. Tenaga tertinggi dihasilkan 139 PS. Energi kinetik disalur ke girboks manual lima percepatan.

Versi dasar model ini dilengkapi dengan fitur keamanan & keselamatan cukup lengkap. Tertanam ABS, EBD, ESP, serta tiga kantong udara di depan. Lalu pengingat sabuk pengaman depan juga membantu MPV 7-seater mencapai peringkat keselamatan tinggi. Bedanya dengan lansiran 2016. Kini seluru Innova facelift mendapatkan ESC atau VSC sebagai kelengkapan standar. Pre-facelift hanya mengantongi empat bintang karena belum dilengkapi itu. Dan hanya menerima ESC pada varian tertinggi. Semisal trim Q bermesin diesel turbo 2,4 liter yang dijual di Tanah Air.

Lantaran produk global, tampilan eksterior juga mirip antarnegara Asean. Kisi-kisi tetap berbentuk trapesium. Yang membedakan, pada versi facelift terdapat lima palang horizontal gelap. Kini sebagai pemanis tampilan, bingkai bilah memakai material kromium untuk tipe G ke atas. Sedang varian terbawah yakni E, tampil polos. Sudut jajar genjang di mata utama, sayangnya tidak berubah. Sorot lampu pakai proyektor dibarengi fog lamp di bawah.

Selanjutnya, tepat di bawah apron depan terdapat lekukan berwarna hitam. Di tengahnya tempat bernaung pelat nomor kendaraan. Lantas spion, pilar-pilar mobil, pintu, tak bikin Anda pangling sebagai model penyegaran. Begitu pula tatanan buritan, sama persis. Paling kentara pola pelek ada beda dari unit lawas.

Kecakapan berkendara (handling) juga dipertahankan. Racikan suspensi depan tipe Double Wishbone with Coil Spring and Stabilizer. Kemudian suspensi belakang pakai 4 Link with Coil Spring and Lateral Road. Redaman suspensi macam ini terbilang nyaman. Cocok dipakai serta pas dengan karakter jalanan di Indonesia. Jadi, akankah Anda membeli MPV teraman ini? (Alx/Tom)

Sumber: Aseancap.org

Baca juga: Ulas Varian Toyota Fortuner Baru, Fitur Keamanan Makin Lengkap