Toyota, Honda dan Nissan Bergabung Kembangkan Stasiun Pengisian Hidrogen
Tiga raksasa otomotif Jepang bergabung demi satu tujuan: memajukan otomotif nasional Jepang. Sudah ditentukan, otomotif di Jepang bergerak ke arah fuel cell vehicles (FCV). Beberapa model sudah mengaspal, seperti Toyota Mirai dan Honda Clarity Fuel Cell. Masalahnya, stasiun pengisian hidrogen untuk FCV masih minim. Tiga raksasa otomotif: Toyota, Honda dan Nissan berkolaborasi dan menciptakan satu perusahaan baru untuk mengakselerasi pengembangan stasiun hidrogen di negara asal makanan Sushi itu.
Lahirlah Japan H2 Mobility (JHyM) yang juga didukung perusahaan seperti JTXG Nippon Oil & Energy, Idemitsu, Iwatani, Tokyo Gas, Toho Gas, Air Liquide Japan dan Toyota Tsusho serta Development Bank of Japan. Dikatakan, JHyM adalah yang pertama di dunia untuk mengurus pengembangan infrastruktur hidrogen; yang turut melibatkan investor langsung dalam prosesnya. Tujuan utama JHyM, meningkatkan populasi FCV di Jepang secara mulus dengan membangun bisnis pengisian hidrogen berkesinambungan. Perusahaan baru itu memberi janji dan memastikan, pengembangan infrastruktur yang memberi kenyamanan bagi pengguna FCV.
JHyM berencana membangun 80 stasiun di penjuru negeri hingga tahun fiskal 2021 dan lebih melebarkan jaringan pada tahun-tahun berikut. Sedang rencana yang dibeberkan oleh dewan pemerintahan Strategy for Hydrogen and Fuel Cells menargetkan, sekitar 160 stasiun hidrogen sampai 2020 yang melayani 40.000 kendaraan berbahan bakar hidrogen. Menariknya, JHyM tak sekadar mengembangkan rencananya sendiri dalam membangun lingkungan ramah FCV, mereka juga mencari partisipan dari industri serupa dalam memastikan tercapainya target ketimbang bergantung pada anggota perusahaan sendiri. Tentu subsidi dari negara dan inisiasi lokal termasuk dalam pertimbangan JHyM.
Selain itu, JHyM juga akan menjalin hubungan dengan Association oh Hydrogn Supply and Utilisation Technology (HySUT) dan Fuel Cell Commercialisation Conference of Japan (FCCJ) untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kenyamanan pengguna dari stasiun pengisian hidrogen. Perusahaan anggota bertanggung jawab pada aspek kunci pengoperasian, sementara manufaktur kendaraan menaruh kepercayaan pada pengembang untuk mengoperasikan stasiun hidrogen agar membantu menebar promosi dari perluasan stasiun hidrogen dan kendaraan FCV.
Sementara para investor, menyiapkan kontribusi finansial untuk meningkatkan pengembangan stasiun di masa mendatang sambil menutupi biaya penempatan antarstasiun melalui investasi pada JHyM. Agar bisnis bisa berlanjut secara komersil, mereka turut membantu mengurangi beban keuangan awal yang ditanggung pengembang infrastruktur dan membantu menarik partisipan baru dalam usaha mereka.
Bergabungnya tiga raksasa otomotif Jepang, menjadi simbol keseriusan masa depan FCV di Jepang. Sementara di Indonesia masih meributkan soal pajak dan regulasi mobil ramah lingkungan untuk bisa beredar di jalanan tanah air. (Tom/Odi)
Baca Juga: Survey Membuktikan, Mesin Internal Combustion Konvensional Masih Dibutuhkan
Sumber: Paultan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice