Toyota dan Suzuki Jadi Mitra Aliansi, Hingga Ciptakan Teknologi Otonom Bersama
Hubungan antara Toyota dan Suzuki makin mesra. Setelah perjanjian kerja sama beberapa waktu lalu, kini mereka resmi jadi satu aliansi. Artinya, ada kesepakan modal bersama. Antarpabrikan saling membeli sebagian saham. Selain tujuan kongsi dagang, mereka juga mengembangkan teknologi mengemudi otonom, berbagi mesin dan sistem lainnya.
Dari kesepatakaan itu, Toyota membelanjakan duit US$ 910 juta saham di Suzuki. Atau dengan pemilikan saham 4,94 persen. Demikian juga Suzuki yang mengakuisisi saham Toyota senilai US$ 452 juta. Atau setara dengan 0,2 persen saham. Di balik aksi bisnis ini, kedua produsen mobil Jepang mengatakan satu visi bersama.
"Kolaborasi dua perusahaan bermaksud untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Caranya dengan mengatasi tantangan baru di industri. Lalu memperdalam hubungan kerja sama di bidang baru, sambil terus menjadi pesaing. Secara khusus, perusahaan mengambil tantangan bersama di era transisi ini. Kedua perusahaan berencana membangun dan mempromosikan kemitraan jangka panjang. Termasuk kolaborasi di bidang kendaraan otonom,” begitu keterangan resmi Toyota Motor Corp.
Maret lalu, kedua perusahaan sudah sepakat membagi tugas. Toyota berkontribusi dengan keahliannya dalam powertrain listrik. Sementara Suzuki siap berbagi pada mesin terbaru, yang dikembangkan dalam mobil kompak dan kecil. Produk pertama aliansi ini, mencakup kendaraan hybrid (rebadge) Suzuki untuk pasar Eropa, berdasarkan Toyota RAV4 dan Corolla Wagon. Toyota juga memproduksi mesin yang dirancang Suzuki di pabrik Polandia.
Dua produsen mobil Jepang ini, juga kerja bareng dalam pengembangan mobil hybrid yang ditargetkan buat pasar India. Suzuki memproduksi dua kendaraan kompak untuk Toyota yang berbasis dari Ciaz dan Ertiga. Betul, kelak di sana ada Ertiga berlogo Toyota. Kemungkinan juga ada Wagon R listrik yang berganti logo T brand. Sementara empat model lain, untuk pasar Afrika.
“Secara terpisah, sektor otomotif saat ini mengalami titik balik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Baik dalam ruang lingkup kecil maupun skala global. Tidak hanya karena aturan lingkungan yang ditingkatkan. Tetapi juga dari pergerakan industri yang berbeda dan bisnis mobilitas yang makin beragam. Akuisisi saham ini akan dilaksanakan setelah perusahaan mendapatkan persetujuan dari otoritas persaingan asing (Foreign Competition Authorities)," tambah keterangan perusahaan.
Untuk tambahan, Toyota kini sudah memiliki Daihatsu dan Hino Motors. Lalu mengantongi 16 persen saham di Subaru dan 5 persen di Mazda. Itulah yang dilakukan pabrikan Jepang dalam mengembangkan bisnis, sekaligus menjajaki peluang baru. Pastinya bakal makin banyak produk buat konsumen global. (Alx/Odi)
Sumber: Toyota
Baca Juga: Toyota Cari Atlet Muda Untuk Dibina
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice