Toyota Bangun Replika Sirkuit Nürburgring di Jepang
Hampir semua pabrikan tergila-gila dengan Nürburgring-Nordschleife. Sebuah sirkuit tua yang sudah ada sejak era Perang Dunia II, dengan panjang total 20,7 km. Namanya melegenda dengan sebutan “The Green Hell”, karena sangat berbahaya dan banyak memakan korban.
Meski terkesan mengerikan, sirkuit yang terletak di kota Nürburg, Jerman ini, merupakan arena favorit untuk penelitian dan pengembangan mobil terbaru, khususnya mobil sport. Bahkan dijadikan ajang lomba, siapa yang tercepat mengitarinya.
Toyota termasuk salah satu pabrikan besar yang rajin menguji mobil sport mereka di sana. Belakangan, sering terlihat Toyota Supra generasi terbaru lalu lalang dengan kamuflase penuh. Seolah tak punya fasilitas pengujian sendiri, Toyota bakal membangun kompleks besar sebagai pusat R&D baru di kampung halamannya sendiri, Jepang.
Terletak di perfektur Aichi, tepat di tengah pulau Honshu, fasilitas ini terdiri dari 11 tipe sirkuit uji yang salah satunya menyerupai Nürburgring-Nordschleife. Tidak sama persis karena panjangnya hanya 5,3 km. Karakter sirkuitnya, disesuaikan dengan kondisi di Nürburgring. Berupa jalanan pegunungan dengan banyak tikungan, dan ketinggian altitude sampai rentang 75 meter antara titik terendah dan tertinggi. Area ini dikhususkan untuk menguji kestabilan kemudi, pengereman dan fungsi lain sesuai realita kondisi berkendara secara umum di berbagai negara.
Sekitar 650 hektar lahan disiapkan untuk sirkuit tes Toyota Rencananya, mulai buka awal tahun depan dan baru beroperasi penuh pada 2023. Insinyur dan pekerja didatangkan dari kantor pusat Toyota dan fasilitas R&D lain. Jumlah pekerja ditaksir mencapai 3.200 hingga 3.300 orang saat seluruh fasilitas sudah berjalan. Investasi yang digelontorkan Toyota tak main-main, mencapai $2,8 miliar (Rp 38,2 triliun).
“Proyek ini akan berkontribusi meningkatkan research and development untuk mobilitas masa depan,” ujar Shigeki Terashi, Toyota Executive Vice President, seperti diwartakan Nikkei. Jadi, bukan untuk mengembangkan mobil sport, melainkan pengembangan mobil ramah lingkungan agar memenuhi regulasi di berbagai pasar otomotif yang disasar. Fasilitas ini juga menjadi pusat pengujian pertama di Jepang sejak fasilitas pertama berdiri di Hokkaido pada 1984.
Toyota sedang mengejar penjualan mobil listrik mencapai 5,5 juta unit hingga 2030. Salah satunya, melengkapi lineup mereka dengan varian hybrid dan fuel cell. Akibatnya fasilitas pengembangan semakin ramai dan penuh untuk mobil-mobil baru tersebut. Sehingga memang diperlukan pusat R&D baru untuk menunjang kebutuhan itu. Setidaknya untuk mengakomodir permintaan tidak hanya di negara-negara maju Eropa, Amerika Serikat dan Jepang sendiri, tapi juga negara berkembang seperti Cina dan India. (Odi/Van)
sumber: Nikkei Asia
Baca Juga: Toyota Aygo Baru Siap Sapa Geneva
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice