Tiga Negara Penghasil Lithium Untuk Baterai Mobil Listrik
Bahan utama baterai lithium-ion, berasal dari tiga negara utama. Sebesar 91 persen yang ada di dunia, dikirim dari Australia (44%), Chili (34%) dan Argentina (13%). Data itu rilisan 2017 menurut Office of Energy Efficiency & Renewable Energy dari kementerian energi Amerika Serikat. Angka itu bukan representasi dari pabrik baterai lithium-ion, hanya bahan dasar lithium.
Dilansir dari pewartaan situs Insideevs, unsur lithium, salah satu yang melimpah di dunia. Tetapi, kelayakan hasil ekstraksi jadi penentu sedikit negara yang dipilih. Produksi lithium dianggap rumit, karena proses kimia canggih yang terlibat dalam memisahkan elemen ini dari yang lain. Khususnya magnesium, yang punya sifat ionil sangat mirip dengan lithium.
Nah, baterai lithium-ion sendiri terbuat dari sel yang terdiri dari katoda, anoda, elektrolit dan separator. Sejumlah kimia katoda yang umum dipakai pada baterai lithium-ion termasuk: NMC (oksidasi lithium nikel mangan kobalt), NCA (lithium nikel kobalt aluminium), LCO (lithium-ion berbasis kobalt) dan LFP (besi lithium fosfat).
Kobalt, masih dari data yang sama, 59 persen dari Kongo. Grafit alami banyak dihasilkan di Cina, sampai 67 persen. Sedang bahan nikel dan mangan lumayan rata distribusinya. Diklaim, sumber dan data bisa berubah dalam waktu dua tahun berikutnya. Seperti Cina, yang mengklaim sudah bisa memangkas ongkos untuk produksi lithium pada tengah tahun ini. Sebagai tambahan, Cina hampir memegang 70 persen produksi baterai lithium-ion yang ada di dunia. Meski produksi lithiumnya masih kecil persentasenya.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Meski tidak produksi lithium, Indonesia kaya nikel dan kobalt. Seperti disebut, dua unsur itu penting dalam pembuatan baterai lithium-ion. Makanya ada rencana bikin pabrik baterai lithium-ion di Morowali, Sulawesi Tengah. Diklaim, pabrik di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), bakal jadi yang terbesar di dunia, dengan seluruh proses terintegrasi di satu kawasan.
Kawasan itu sudah diresmikan. Pengelolanya, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), kongsi perusahaan dari tiga investor Tiongkok: Tsingshan, Huayou dan Zhenshi. Rencananya, IWIP menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir baterai untuk kendaraan listrik. Nantinya, dibangun juga pelabuhan dan bandara sebagai penunjangnya.
Pembangunan pabrik baterai, dianggap jadi salah satu titik tolak elektrifikasi. Karena pengembangan elektrifikasi kendaraan di Indonesia, dimulai dari pembangunan industri komponen dan baterai jadi salah satu yang paling penting. Kalau komponen bisa diproduksi lokal, ongkos untuk produksi mobil listrik bisa lebih ditekan. Karena urusan teknologi, mobil listrik masih lebih mahal ketimbang mobil konvensional. (Tom/Odi)
Sumber: insideevs, manufacturingcleanenergy
Baca Juga: BMW Sedang Siapkan Mobil Listrik Baru Kode Nama i7?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice