Terkait Mobil Listrik, Ini Kata Gaikindo
Pasar mobil dunia, tengah fokus pada pengembangan kendaraan listrik. Bukan tanpa alasan, mobil menggunakan tenaga listrik, dianggap lebih baik. Selain mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, juga tanpa polusi.
Maka di beberapa negara, penjualan mobil listrik meningkat. Bahkan sejumlah negara di Eropa, sudah menghentikan penjualan mobil berbahan bakar konvensional di masa depan. Mereka menggantinya dengan kendaraan berteknologi terbarukan.
Lantas bagaimana di Indonesia? Diungkapkan Ketua Umum Gaikindo, Johannes Nangoi, pihaknya siap mendukung hadirnya kendaraan berbahan bakar listrik di Indonesia. Ini seiring dengan rencana pemerintah untuk menggodok aturan mobil listrik di tanah air. Malah, kabarnya, saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengatur sejumlah draft terkait aturan pengembangan mobil listrik.
"Kita mendukung, Gaikindo ikut mematuhi arah yang ditentukan pemerintah. Namun, perlu juga ada patokan soal peraturan yang diberlakukan. Misalnya aturan pajak-pajaknya seperti apa, ini belum jelas," papar Johannes saat ditemui kemarin, Rabu (19/7).
Selain itu, Johannes menyatakan, pihaknya khawatir bila kelak dipasarkan, kehadiran mobil listrik di tanah air kurang dapat diterima dengan baik. Pasalnya, seperti diketahui, kendaraan berteknologi listrik dijual dengan harga yang terbilang tinggi.
“Kan mobil listrik itu mahal sekali, karena segala macam. Kalau sekarang kita masuk ke mobil listrik, kalau enggak laku gimana? Kan harus ada aturan mainnya gitu, perpajakannya segala macam," papar Johannes.
Untuk itu, Gaikindo berharap adanya insentif untuk dapat menekan harga jual mobil listrik. "Kalau enggak ada kebijakan fiskal, pajak itu bisa mahal. Tapi saya juga tahu, kalau diberikan insentif kebijakan fiskal mobil mewah listrik harganya jadi diturunin," jelas Johannes.
Ia menyatakan, pihaknya siap ikut dilibatkan untuk memberikan usulan. Johannes juga menyatakan, saat ini para pelaku industri otomotif di tanah air, sudah siap membuat dan memasarkan mobil listrik di Indonesia.
Pria yang kerap disapa Pak Yo itu, mengungkapkan, pihaknya tengah fokus pada rencana perubahan terkait emisi bahan bakar dari euro2 ke euro4. Perpindahan itu dilakukan di akhir 2018 mendatang. "Saat ini kita ke arah Euro-4 dulu. Euro-4 kita jalanin dulu dengan benar, jangan bohong-bohongan. Kalau bohong-bohongan nanti mobil sudah Euro-4, BBM-nya belum Euro-4, jadi problem di lapangan. Hybrid bagus sebenarnya, nah itu dikasih kebijaksanaanlah. Jadi kami tingal tunggu kebijakan pemerintah saja karena kami pelaku bisnis,” pungkasnya.
Baca juga: Toyota Dirikan Perusahaan Untuk Mengurus Mobil Listrik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Mitsubishi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Delica Terbaru di Oto
Tren Minivans
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Delica dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Delica dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice