Terimbas COVID-19, Segini Penjualan Daihatsu
Efek pandemi coronavirus disease (COVID-19) berikut adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), raksasa otomotif sekelas PT Astra Daihatsu Motor menelan pil pahit. Di samping berhentinya produksi dan pengoperasian diler, daya beli masyarakat pun berkurang drastis. Namun hingga saat ini, mereka masih sanggup menahan laju angka penurunan penjualan di bawah rata-rata.
Hendrayadi Lastiyoso, Kepala Divisi Marketing dan Customer Relation PT Astra International - Daihatsu Sales Operation, dalam konferensi pers virtual (14/05), mengatakan bahwa market retail otomotif secara keseluruhan baru mencapai 243.000 unit. Dihitung secara Year to Date (YTD) April 2020. Ketimbang tahun lalu, selisihnya mencapai 97.000 unit, atau dalam persentase sebesar 28,5 persen.
Namun di dalam spektrum itu, Daihatsu sanggup menyumbang penjualan 44.300 unit. Angka ini disebut turun sekitar 26,9 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 60 ribuan unit. Dalam data yang ia paparkan, mengartikan pula Daihatsu berada pada posisi kedua teratas di antara banyak merek.
“Penurunan penjualan retail Daihatsu masih cukup baik. Karena ada di bawah angka pasar. Untuk tiga merek teratas ini juga kurang lebih sama, bertahan di angka 26 persen. Sementara posisi empat ke bawah mulai signifikan,” tukasnya.
Implikasi sistemik COVID-19 memang menjadi faktor krusial, karena terlihat signifikan. April 2020, semua merek hanya menyumbang perdagangan 24.300 unit mobil, turun 59,8 persen dari bulan sebelumnya. Padahal, saat keadaan normal, jumlah tadi diasumsikan bisa tercapai oleh dua merek raksasa saja.
Penjualan Daihatsu pun terjun bebas sebesar 52,9 persen dilihat dalam periode yang sama. Namun tetap di bawah angka penurunan rata-rata. Dari data ini pula, mereka mengklaim pangsa pasar (market share) justru naik, menjadi 21,3 persen. Pun jika dihitung YTD, terelevasi dari 17,8 persen di tahun lalu, menjadi 18,2 persen.
Apalagi wholesales, angkanya makin anjlok. Per April tahun ini industri otomotif baru mengeluarkan 7.900 unit, merosot 89,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Atau turun 28,7 persen dibanding tahun lalu. Hal ini dipengaruhi kebijakan penghentian pabrik, sehingga produksi dan suplai hanya efektif dalam dua minggu pertama. Karena itu mereka (Daihatsu) pun baru menyuplai sekitar 1300 unit, sampai 10 April.
Kendati begitu, Hendrayadi masih menganggap wajar, mengingat di ranah wholesales angkanya tak melebihi batas. Perhitungan YTD April mencatat distribusi 49.000 unit, atau melandai 26 persen. Skor yang masih lebih kecil dari angka gabungan. Sehingga, market share di sini juga cukup meningkat. Yakni naik setengah persen.
“Di sini kami bisa menyimpulkan, performa Daihatsu pada market retail dan wholesales, masih cukup baik. Paling tidak saat dibandingkan pasar otomotif itu sendiri,” tutup Hendrayadi. (Hlm/Van)
Baca Juga: Periksa Cairan Ini Saat Mobil Terparkir Karena WFH
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice