Suzuki Fronx Sedang Tes Jalan di Indonesia
Segera tantang Honda WR-V, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky?
Belum lama ini, ramai di jejaring sosial muncul mobil berstiker kamuflase dengan pelat nomor B 1973 PCK. Ia melesat di kawasan industri Cikarang. Sebuah lokasi yang kerap dijadikan tes jalan kendaraan purwarupa maupun anyar. Dilihat dari lekukan bodi, dapat dipastikan Suzuki Fronx. Jika kelak diluncurkan dan masuk sini. Maka ia menjadi rival sepadan bagi Honda WR-V, Nissan Magnite, Renault Kiger, Kia Sonet. Termasuk Daihatsu Rocky dan Toyota Raize.
KEY TAKEAWAYS
Suzuki Fronx masuk dalam segmen apa?
Fronx adalah small SUV berada sekelas melawan Honda WR-V, Kia Sonet, Toyota Raize dan Daihatsu TeriosMobil yang berbasis dari platform Baleno hatchback ini dijual mulai Rs 7,51 lakh di India atau sekitar Rp145 jutaan (trim Sigma MT). Sedangkan paling mahal Alpha 1.0L Turbo Smart Hybrid 6AT ditawarkan Rs 12,8 lakh, setara Rp249,35 juta. Semoga saat masuk Indonesia bisa diproduksi lokal sehingga harga kian kompetitif. Syukur bila lebih murah dari Rocky-Raize.
Suzuki Fronx tersedia dalam varian Sigma, Delta, Delta+, Zeta dan Alpha. Ada lima warna dasar ditawarkan: arctic white, grandeur grey, earthen brown, opulent red dan splendid silver. Di antara warna coklat, merah dan perak. Juga ditawarkan dalam kombinasi cat dual-tone dengan atap hitam kontras. Mengenai jantung pacu. Sang crossover disenjatai oleh dua pilihan mesin enjin berbahan bakar bensin 1,2 liter naturally aspirated (NA) yang terpasang di Baleno menjadi mesin standar. Lontaran tenaga 90 PS di 6.000 rpm dan torsi puncak 113 Nm pada 4.400 rpm. Lecutan daya dipasangkan dengan transmisi manual lima percepatan atau pilihan AGS (Auto Gear Shift).
Baca Juga: Gara-gara EV, Suzuki Hentikan Penjualan Jimny dan Swift Sport
Tak diketahui, mobil kamuflase gunakan mesin yang mana. Sebab Fronx juga menggendong enjin (bensin) turbo Boosterjet Direct Injection 1,0-liter. Figur ini sebetulnya sudah ada, tertancap di bawah kap Baleno RS di India. Sempat dihentikan selama peralihan aturan gas buang BS6. Tetapi opsi enjin itu, kembali terpasang di dalam tubuh sang crossover. Resultan daya menghasilkan dorongan 100 PS di 5.500 rpm dan momen puntir 147 Nm sejak 2.000 rpm - 4.500 rpm. Distribusi tenaga pakai girboks lima percepatan MT standar. Kemudian ada pilihan transmisi otomatis 6-speed. Agaknya versi buat pasar Indonesia pakai opsi mekanis ini.
Lanjut ke visual luar Suzuki Fronx. Jujur saja, muka mirip Grand Vitara. Sekilas, siluet tubuh juga menyiratkan sosok Baleno yang di-SUV-kan. Kelengkapan pun cenderung sama. Bahkan kalau Anda menengok tatanan interior. Ia memiliki desain dan tata letak dasbor mirip. Di dalamnya dilengkapi layar sentuh infotainment 9 inci (floating monitor). Bisa sambung Apple CarPlay & Android Auto. Sistem semanja telinga menggunakan audio surround-sound besutan Arkamys. Ada head-up display (HUD), teknologi mobil terhubung, pengisi daya telepon nirkabel dan cruise control.
Untuk bagian keselamatan. Mobil memiliki ABS, EBD, 6 kantong udara, kamera 360 derajat, hill hold assist, stability control (ESP), sabuk pengaman tiga titik bagi semua penumpang serta dudukan kursi anak ISOFIX. Lantas, akankah dijual di Indonesia? Suzuki Indomobil Sales sempat bilang. Bakal fokus di model SUV hingga beberapa tahun mendatang. Apalagi Ignis baru saja disuntik mati di sini. Kekosongan itu bisa disubtitusi lewat kedatangan Fronx. Selain XL7 hybrid dan Grand Vitara, perusahaan belum punya lini produk seperti ini. Jadi, tetap punya kans besar dijual di Tanah Air buat bertarung dengan duo kembar Daihatsu Rocky dan Toyota Raize. Urusan desain juga pas dengan karakter masyarakat yang gemar nuansa sporty. (ALX/ODI)
Baca Juga: Suzuki Indonesia Setop Jualan Ignis, Mau Fokus Elektrifikasi
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Suzuki
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki Terbaru di Oto
Artikel Mobil Suzuki dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature