Spesifikasi Rolls-Royce Phantom II Berjantung Elektrik Milik Jason Momoa
Bisa dilihat di seri video dokumenter bertitel On The Roam
Ya, gambar yang Anda lihat ialah mobil listrik klasik milik bintang Hollywood Jason Momoa. Rolls-Royce Phantom II tahun 1929 ini sebenarnya mobil bermesin konvensional. Namun kemudian dikonversi menjadi berjantung elektrik. Secara umum bagian tubuh tetap dibuat menawan seperti aslinya. Namun kendaraan tidak lagi mengeluarkan emisi gas buang berkat ditukangi oleh tim Electrogenic.
KEY TAKEAWAYS
Berapa daya mobil listrik Rolls-Royce Phantom II tahun 1929 punya Jason Momoa?
Motor listrik yang dipasang menghasilkan daya 201 Hp dan torsi sampai 1.000 NmPerusahaan yang ahli mengonversi ini menekankan. Mereka selalu berupaya dan memastikan bahwa modifikasi listrik tidak dilakukan secara asal-asalan. Detail ketelitiannya dihitung secara matang. Kemudian di bawah kap mesin besar Rolls-Royce Phantom II menyediakan banyak ruang untuk penanaman baterai.
Jadi, tim dengan sangat hati-hati melepas mesin 7,7 liter straight-six yang awalnya menggerakkan mobil. Lalu menukarnya dengan baterai besar berkekuatan 93 kWh. Dayanya sama seperti milik Audi Q6 e-tron. Nah, guna memastikan tidak terlihat janggal di ruang mesin. Rolls-Royce Phantom II ini dilapisi dengan penutup mesin aluminium yang dibuat dan dipaku dengan tangan (handmade).
Baca juga: VinFast Luncurkan Brand Sekaligus Kenalkan Mobil Listrik di IIMS 2024
Untuk spesifikasi teknis, tenaga berasal dari motor listrik yang menghasilkan daya 201 Hp (150 kW atau 204 PS. Angka ini sekitar empat kali lebih besar dibandingkan mesin ICE produksi 1929 itu, cuma menghasilkan antara 40 dan 50 Hp (30-37 kW atau 40,5-50,6 PS). Pemasangan jantung elektrik ini mengubah torsi dari enjin sebesar 229 lb-ft (310 Nm) menjadi momen puntir maksimum 737 lb-ft (1.000 Nm). Lebih dari cukup bila dipacu oleh seorang aktor berbadan besar dan paling berotot sekalipun.
Namun perlu diketahui. Mengubah kendaraan setua ini menjadi tenaga listrik tidak semudah membalikkan tangan. Tim Electrogenic harus memikirkan cara memberi daya di sistem pelumasan “through-flow” mobil. Diperlukan untuk menjaga bushing dan penghubung dalam kondisi baik (dan biasanya dijalankan oleh mesin). Mekanik harus menyembunyikan pompa baru di dalam kendaraan. Yakni demi memastikan bahwa pengendaraan mulus khas Rolls-Royce tidak lenyap.
Lalu perusahaan juga harus mencari cara agar meningkatkan pengereman yang dioperasikan dengan kabel. Sehingga harus memberikan sistem hidrolik antara pedal dan aktuator kabel asli untuk meningkatkan kinerja. Kemudian memungkinkan sistem bekerja bersama-sama dengan sistem pengereman regeneratif.
Di bagian kabin. Electrogenic mengubah beberapa alat pengukur agar dapat melayani powertrain baru mobil dengan lebih baik. Misalnya, pengukur bahan bakar (sebelumnya berupa kaca vertikal) kini berfungsi sebagai pengukur status pengisian daya LED. Sementara itu, amp meter kini berfungsi sebagai pengukur daya. Menampilkan laju konsumsi daya saat melesat, dan berapa banyak energi yang dihasilkan oleh rem regeneratif.
Menurut Steve Drummond, direktur Electrogenic, hasilnya adalah paket sangat kohesif, meskipun terdapat perubahan besar di bawah bonet. “Sungguh menyenangkan untuk dikendarai, Phantom berfungsi seperti yang diinginkan para insinyur Rolls-Royce seabad lalu. Andai saja mereka memiliki teknologi yang tersedia bagi kita saat ini. Mobil sangat senyap, tanpa usaha (effortless) dan anggun,” papar dia. (ALX/TOM)
Baca juga: Deretan Mobil dan Motor Baru Siap Dirilis di IIMS 2024, Ini Daftarnya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice