Shell Indonesia Buka Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Perdana
Era mobil listrik sudah dimulai. Dan perkembangannya melaju sangat cepat. Banyak pihak mulai mengantisipasi perkembangan kendaraan setrum. Tak cuma produk mobil dan motor listrik yang mulai bermunculan, infrastruktur pun turut dikembangkan. Yang terbaru, layanan dibuka oleh Shell Indonesia. Disebut Shell Recharge, yakni sebuah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di daerah Pluit, Jakarta. Ini merupakan SPKLU perdana dari Shell di Indonesia.
Shell Recharge hadir untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan transportasi ramah lingkungan yang terus meningkat. Dengan pemberian layanan bagi para pengendara dan perusahaan transportasi penyedia kendaraan listrik di Indonesia.
Pelayanan Shell Recharge pada SPBU Shell Pluit Selatan 1 ini dilakukan dengan menggunakan pasokan listrik dari PT PLN (Persero). Shell Recharge menawarkan pengisian daya 50kW dengan rata-rata proses pengisian daya dari 0-80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Dengan ini maka pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melakukan pengisian daya.
"Kehadiran Shell EV Recharge ini merupakan bukti komitmen kuat Kami yang selalu mendukung agenda Pemerintah dalam penyediaan energi yang lebih bersih dan energi terbarukan," kata Rhea Sianipar, Vice President External Relations Shell Indonesia dalam keterangan resmi (29/3).
Di luar itu, bisnis retail bahan bakar minyak, saat ini Shell memiliki lebih dari 140 SPBU di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan. Shell memiliki pabrik pelumas di Marunda, Bekasi dengan kapasitas produksi 136 juta liter (120 ribu ton) pelumas setiap tahunnya.
Baca juga: Menteri BUMN Mengklaim, Pakai Mobil Listrik Jakarta ke Bali Cuma Rp 200 Ribu
Infrastruktur Elektrifikasi
Masalah ekosistem elektrifikasi memang masih menjadi tanda tanya di Tanah Air. Pasalnya, kebutuhan akan stasiun pengisian dinilai masih kurang di Indonesia. Mobil listrik adalah solusi banyak hal seperti lingkungan yang lebih baik, pegurangan penggunaan bahan bakar fosil, dan mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan saat ini Indonesia impor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM. Angkanya setara dengan Rp 200 triliun saban tahun. Sehingga mobil listrik dinilai sebagai solusi. Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada 2025. Pemerintah menargetkan 2.200 unit mobil listrik dan 2,13 juta unit motor listrik diproduksi. Jumlah ini meningkat menjadi 4,2 juta unit mobil (EV) dan 13,3 juta unit motor setrum pada 2050. Tak lupa dipasang target pembangunan stasiun pengisian kendaraan bermotor listrik (SPKLU) mencapai 2.400 titik hingga 2025.
Mobil listrik itu, lanjut Erick, tak hanya manfaat bagi ekonomi saja. Melainkan jua faedah bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. "Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak. Sehingga bisa mengurangi polusi udara juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam hari," ungkap dia. (RAJU)
Baca juga: Pemerintah Ingin Giatkan Kendaraan Elektrifikasi dengan Sejumlah Skema
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice