Selisik Mobil Hybrid MG VS HEV yang Masuk Indonesia Tahun Depan
MG Motor Indonesia siap menghadapi 2023 dengan ragam produk anyar. Salah satunya disebut model elektrifikasi hybrid (hybrid electrif vehicle/HEV). Model paling gres adalah MG VS HEV yang meluncur pada tengah tahun ini di Thailand. Jadi kandidat paling besar untuk beredar di pasar Indonesia.
KEY TAKEAWAYS
MG VS HEV
Mobil hybrid MG dibanderol 919 ribu Baht atau Rp408 jutaan untuk varian X, di bawahnya ada D seharga 859 ribu Baht atau Rp382 jutaan“Seperti yang sudah diungkapkan kemarin, tahun depan akan ada produk baru menyapa masyarakat Indonesia. Januari akhir kita akan umumkan. Modelnya apa, akan ada SUV baru dengan teknologi elektrifikasi. Saya bisa beri bocoran hari ini, termasuk teknologi hybrid,” ucap Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia dalam malam penutupan kegiatan Media Gathering MG Motor di Banyuwangi, (8/12).
Tim OTO.com sempat berkenalan langsung dengan VS HEV saat mengunjungi pabrik MG di Thailand. Mobil hibrida bergaya SUV kompak. Simak impresi perdananya.
Baca juga: MG Akan Jual Mobil Hybrid Tahun Depan
Desain
Bila melihat wujud MG VS HEV, nuansa futuristis terpancar kuat. Meski memang harus diakui ia tak memiliki efek kejut. Mungkin karena belakangan ini pabrikan di Tanah Air banyak menyuguhkan tunggangan berpenampilan eksentrik.
Walau begitu, MG memperhatikan detail dengan memasang grille berpola sisik rumit. Ia bukan komponen terpisah, melainkan menyatu bodi. Kemudian area yang biasa menjadi rumah foglamp dikover panel bermotif palang tumpuk.
Rupa disempurnakan headlamp kotak dan solid menyambung palang tebal terbelah garis biru. Sementara intake bawah berbentuk trapezium berbilah horizontal berpagu under lips menjalar hingga ke cladding samping.
Cladding pada area samping menekankan karakter SUV. Ia ditemani pelek 17 inci berpalang agresif. Kelir bodi two-tone dengan atap bergaya landai bak coupe. Terpasang panoramic sunroof meningkatkan nuansa premium. Belakang tak kalah atraktif, bokong besar diimbuhkan lampu kombinasi berdetail kompleks.
Bumper dihiasi banyak ceruk untuk menempatkan reflektor, padding dan plat nomor. Sementara bawahnya disematkan panel menyerupai diffuser. Ini masih ketambahan spoiler tebal yang turut menjadi tempat menempel high mount stop lamp.
Aura kabin mewah, tanpa pernak-pernik rumit. Dasbor memiliki pola sederhana tapi terasa pas. Dikombinasikan konsol tengah lebar dan agak tinggi. Head unit masif dibingkai bersama panel instrumen. Ini turut menyumbang kesan simpel pada dasbor. Gaya yang banyak digunakan mobil-mobil di Indonesia, terutama segmen premium.
Tuas transmisi sequential berukuran kecil, ditempatkan bersama tombol-tombol fungsi kendaraan dan tuas electric parking brake. Tatakan wireless charger pun tersedia. Pengemudi dimudahkan mendapatkan posisi berkendara melalui pengaturan jok elektrik.
Kabin cukup lapang, terutama pada baris kedua. Walau pakai atap landai ke belakang, head room tetap memadai. Suhu bisa dijaga lewat double blower yang ditempatkan di belakang konsol tengah. Soal daya angkut barang, bagasi mumpuni, bisa diperluas dengan melipat tempat duduk.
Performa
Uji jalan kami lakukan di sekitaran pabrik MG Thailand di Chon Buri. Di atas kertas mesin peminum bensin berkapasitas 1,5 liter 4 silinder menghasilkan tenaga 109 PS dan torsi 142 Nm. Sedangkan motor listrik secara independent menciptakan 70 PS dan momen puntir 200 Nm.
Saat dipacu di jalan mulus Thailand, akselerasi tak mengecewakan, begitu cepat. Wajar sebagai mobil elektrifikasi, ini harusnya sudah menjadi tanda tanya lagi. Kinerja E-CVT dalam menyalurkan tenaga patut diacungi jempol. Bahkan tak terasa angka speedometer sudah menunjukkan tiga digit.
Pengendalian mobil pun mantap. Roda merespons baik perputaran kemudi. Sayang kami tak dihadapkan jalan berkelok tajam. Jadi tak bisa mengetahui betul bagaimana mobil bermanuver. Namun, kesenangan berkendara tetap didapat VS HEV, apalagi ada drive mode. Setelan keluaran tenaga jantung mekanis diatur secara otomatis berdasarkan mode terpilih.
Fitur pembantu seperti cruise control terpasang. Kinerjanya tak jauh berbeda dengan mobil-mobil yang kami coba. Tentu ada perangkat penunjang stabilitas dan traksi.
Simpulan
VS HEV di Thailand dibanderol 919 ribu Baht atau Rp408 jutaan untuk varian X, di bawahnya ada D seharga 859 ribu Baht atau Rp382 jutaan. Harga segitu tentu bakal sangat menarik bila diterapkan di Indonesia. Mengingat MG Indonesia mengimpor unit dari Thailand, pastinya ada perubahan harga, bahkan kemungkinan mengalami kenaikan. Terlepas dari itu, mobil ini memiliki modal cukup kuat untuk bersaing di segmen elektrifikasi di Tanah Air. Performa oke dan fitur cukup lengkap menjadi bahan pertimbangannya.
(HFD/TOM)
Baca juga: Melihat Kondisi dan Tantangan Tahun Depan, MG Berencana Bawa Model Baru
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice