Seleksi Blind Van Penunjang Usaha, Tawarkan Keunggulan Fitur Hingga Fungsionalitas
Dalam setiap pekerjaan tentu memerlukan peralatan yang memadai. Begitu juga untuk berdagang, ada bermacam pilihan alat transportasi sesuai keperluan dalam kategori mobil komersial. Jika butuh pengangkutan berdimensi besar, banyak jenis seleksi pikap. Mulai dari single cab perkotaan biasa hingga pelahap medan berat. Bermesin diesel atau bensin tinggal pilih. Pun bisa juga mencari karoseri boks.
Kendati begitu, mungkin tidak semua usaha cocok dengan bak terbuka atau bokong kubus terpisah. Entah terlihat kurang representatif, memerlukan akses langsung ke area kargo, atas alasan dimensi tidak sesuai kebutuhan, atau mungkin hal lainnya. Andai demikian, blind van dapat dijadikan solusi. Bertubuh normal bak mobil penumpang hanya saja bersih tanpa kaca belakang. Seleksinya lumayan terbatas, seperti empat kontestan berikut ini.
Wuling Formo – Fitur Komplet
Wuling ikut meramaikan pasar blind van dengan basis medium MPV mereka. Diberi nama Formo, ia merupakan pemain dengan tubuh paling panjang dan lebar ketimbang tiga pemain lain. Terbaca jelas dari dimensi luar, mencatatkan figur 4.493 x 1.691 x 1.715 mm (PxLxT). Wheelbase 2.720 mm pun menambah kemampuan angkut lantaran menjanjikan ruang kabin ekstra lega.
Formo tawarkan rasa berkelas untuk sebuah van tanpa kaca belakang dengan harga jual Rp 140,8 juta. Tidak dapat dibilang polosan untuk urusan fitur. Ambil contoh door trim, mengusung model molding bukan sekadar papan rata. Melekat fungsi power window pula, bukan engkol. Lalu, sarana hiburan eksis beserta colokan USB dan Aux. Begitu juga pendingin ruangan, jamin tidak bakal kepanasan. Terdengar komplet bukan?
Door Trim berbentuk cetakan ikut menutupi pintu belakang berikut sakelar jendela. Seakan Formo Blind Van masih ditujukan sebagai people carrier. Terasa hambur tapi boleh jadi ditujukan agar pabrikan tidak perlu repot bikin cetakan lain. Di samping itu, Wuling bekali area interior dengan sekat jaring sehingga barang bawaan tidak mudah tumpah ke bagian kokpit.
Namun disayangkan, di balik bonnet bersemayam jantung paling loyo. Merupakan unit empat silinder 1.200 cc DOHC I-VVT yang sanggup mengail tenaga hingga 77,5 PS saja di 5.600 rpm. Ekstrak puntiran tidak berlimpah, hanya lontarkan 110 Nm pada 3.600 – 4.000 rpm. Seluruh kekuatan kemudian tersalur ke roda belakang melalui transmisi manual 5 speed.
Suzuki APV – Mesin Bertenaga
Suzuki memang sebuah nama yang lumayan identik dengan kendaraan komersial sejak dahulu. Di skenario blind van pun tak tanggung mereka tandingkan dua pemain. Di sisi terbesar diwakili oleh MPV berbadan tinggi APV. Bukan berkaki jangkung, melainkan tubuhnya terlihat top heavy sebab kabin besar persis berada di atas mesin. Paling tinggi diantara kompetitor, sampai 1.855 mm.
Andai mencari tenaga besar, APV bakal terasa genit. Suzuki benamkan enjin G15A, 4 silinder berkapasitas 1.500 cc, untuk APV Blind Van. Total ekstraksi tenaga mencapai 94,5 PS di 6.000 rpm. Di samping itu, klimaks momen puntir 126 Nm berada di 3.000 rpm. Seluruh putaran mesin ditransfer ke roda belakang melalui transmisi manual 5 percepatan.
Dalam kabin, APV cenderung terlihat utilitarian dan mengutamakan fungsi bukan rasa. Tanpa door card berpahat, area dalam pintu ditutup oleh papan vinyl berisi tuas pembuka, pemutar kaca, dan handle sederhana. Semakin terasa standar tanpa hiburan kabin. Tapi jangan diremehkan, Dual SRS Airbag siap melindungi sopir dan penumpang depan. Mereka pun tetap dibuat nyaman oleh hembusan angin dingin. Andai tertarik, siapkan saja dana Rp 158,5 juta.
Utilitarian, ruang kargo APV begitu polos tanpa karpet dasar atau plafon. Memamerkan pelat bodi telanjang dengan cover minimalis. Akses sedikit terbatas dari samping lantaran mengadopsi bukaan pintu engsel putar seperti mobil penumpang. Ya, minimal ruang lebar tetap dapat dinikmati dari bokongnya. Pun postur tubuh menyuguhkan kapabilitas tambahan bila harus mengangkut barang berukuran tinggi.
Suzuki Karimun Wagon R – Paling Mungil
Karimun memang tercipta sebagai city car dari pabrikan berlogo S. Dimensinya begitu kompak untuk memudahkan manuver di jalan sempit. Dengan keunggulan ini, Suzuki turut memasarkan Karimun Wagon R varian blind van. Mendukung Anda yang perlu kendaraan tempur tapi tidak terlalu besar. Sudah kompak, paling ekonomis, melekat banderol Rp 133 juta. Boleh jadi cocok untuk usaha warung atau mungkin untuk antar-jemput pet shop kecil-kecilan Anda.
Area kokpit lumayan basic hanya saja tidak terlalu mendasar. Meski masih menganut engkol kaca, minimal doortrim mengadopsi model cetakan. Jadi tangan bisa bersandar. SRS airbag tetap mejeng walau sendiri tanpa pasangan. Ada AC juga agar kabin tidak panas. Tapi untuk urusan hiburan, jangan harap macam-macam sebab panel plastik menutup rapat area head unit, menyisakan ruang penyimpanan kecil.
Yep, ruangan kargo memang kecil. Lantai dibuat rata dengan permukaan bagasi sehingga mungkin mengompromikan tinggi total kabin. Di area kolong yang seharusnya terisi tempat duduk belakang kemudian dimanfaatkan sebagai peti penyimpanan tambahan. Untuk itu, sebagai kontestan berukuran kompak, Karimun cocok mengakomodir bisnis kecil-kecilan. Atau, setidaknya, memenuhi keperluan antar-jemput ringan di lingkungan padat.
Menyesuaikan tubuh mungil, jantungnya tidak dibuat begitu hebat. Moderat dan cukup untuk sebuah Karimun kosongan pengangkut barang. Adalah K10B, unit tiga silinder 1.000 cc, bersembunyi di balik bonnet. Keluaran tenaga sampai 68 PS saja di 6.200 rpm, diawali torsi 90 Nm pada putaran 3.500 rpm. Roda depan jadi incaran transmisi manual 5 percepatan.
Daihatsu GranMax – Utamakan Fungsionalitas
Sebuah kendaraan pengangkut serbabisa ada baiknya menyuguhkan sisi fungsionalitas tinggi. Hal itu ditawarkan oleh Daihatsu GranMax Blind Van sebab menganut pintu geser dan tail-gate dengan engsel atas. Berkat komposisi ini, akses masuk barang dari samping jadi lebih mudah karena tidak dibatasi oleh sudut bukaan pintu. Jadi pilihan bijak untuk memenuhi keperluan pengangkutan.
Dari segi tata letak mesin dan kabin, GranMax menyerupai APV. Penumpang depan duduk persis di atas jantung dan rancangan tubuh juga tinggi. Terhitung tinggi total kendaraan 1.900 mm dari tanah sampai atap. Namun, komposisi GranMax sendiri terlihat lebih proporsional dan tidak terlalu top heavy.
Terlepas dari rancang bangun, GranMax dibekali pemacu lebih loyo ketimbang APV. Di balik bangku depan tersemat enjin 4 silinder 1.300 cc DOHC berkode K3-DE. Gelontoran tenaga mencapai 88 PS pada 6.000 rpm dibarengi tendangan momen puntir sekuat 114,7 Nm di 4.400 rpm. Putaran mesin diterjemahkan ke roda belakang melalui girboks manual lima percepatan.
Dalam kabin, door trim dibungkus panel rata hanya saja dibautkan sandaran plastik besar. Utilitarian dan apa adanya berisi tuas pembuka kaca. Sarana hiburan single DIN sudah menjadi standar namun tidak untuk AC. Jika membutuhkan tambahan pendingin ruangan, siapkan tebusan ekstra Rp 4,1 juta dari harga standar Rp 155,025 juta. (Krm/Tom)
Baca juga: Makin Banyak Pelanggan Gunakan Layanan Test Drive Suzuki di Rumah
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice