Sejumlah Pabrikan Otomotif Minat Investasi, Perpres Mobil Listrik Dimatangkan?
Tak sedikit produsen mobil yang siap dengan elektrifikasi. Dalam rilis resmi Kemenperin, pemerintah pun mengaku serius mematangkan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres). Arahnya ke percepatan pengembangan kendaraan listrik.
Pelaku industri otomotif di Indonesia, seperti Toyota, Mitsubishi, BYD Company, Astra Honda Motor dan Wuling Motors bersedia. Mereka telah melakukan proyek percontohan kendaraan listrik. “Perpres sebagai payung hukum sedang diformulasikan. Terutama mengenai persyaratan yang akan menggunakan fasilitas insentif,” papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta.
Begini skema implementasi beleid itu. Pada tahap awal, bakal diberlakukan melalui bea masuk nol persen. Lalu penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor listrik. Tapi belum kongkrit besarannya berapa. “Jika mereka (APM, Red) melakukan prototyping dan proyek percontohan, itu berarti mereka berkomitmen untuk investasi lebih lanjut," imbuhnya.
Konon kemenperin sudah menyiapkan peta jalan pengembangan mobil listrik (LCEV). Dan garis ini sebetulnya linear, bergantung pada hasil prototipe dan investasi mereka di pasar domestik. Ambil contoh pemain dari Cina, BYD, yang minat menanamkan modal di sini. Mulanya, BYD melakukan pilot project di bidang commercial vehicles seperti bus listrik.
“Sebagian dari mereka akan melakukan pre-marketing project. Karena EV harganya 30% - 50% lebih mahal dari kendaraan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE). Tetapi tergantung pasarnya juga. Kalau produsen lain, seperti Wuling dan DFSK sudah punya fasilitas. Jadi lebih mudah bagi mereka untuk investasi di kendaraan listrik,” imbuhnya.
Pasar kendaraan listrik di Indonesia, dibilang punya peluang besar. Pasalnya industri otomotif di dalam negeri telah memiliki struktur manufaktur yang dalam. Mulai dari hulu sampai hilir. Tersedia bahan baku seperti baja, plastik, kaca, ban, hingga engine yang diproduksi di dalam negeri. Lokal konten rata-rata di atas 80%. Di samping itu, potensi industri otomotif secara menyeluruh cukup besar. Jumlah produksi mobil di sini mencapai 1,34 juta unit atau senilai US$ 13,76 miliar sepanjang fiskal 2018. Saat ini, empat perusahaan otomotif besar telah menjadikan Indonesia sebagai rantai pasok global. Urusan elektrifikasi pun mulai disiapkan bertahap.
Toyota punya pandangan sendiri soal beleid yang masih jadi wacana. Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto angkat bicara. “Kalau kami sudah mulai dengan kendaraan hybrid di Indonesia. Kini ada empat model yang dijual. Misalnya Alphard, CH-R, Prius dan Camry yang semuanya sudah berteknolgi hybrid. Ini kan seperti pertentangan “chicken and egg.” Mana infrastuktur (charging station) dan mana produknya (mobil lsitrik) yang duluan? Dengan model hybrid kan perkara ini selesai. Jadi PHEV adalah jawaban realistis dari kondisi di Indonesia sekarang,” paparnya pada OTO.com beberapa waktu lalu. (Alx/Odi)
Baca Juga: Mobil Listrik Neo Blits Telan Dana Riset Hingga Rp 2 Miliar
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice