Segini Harga Honda City dan Civic RS Terbaru dengan PPnBM Berbasis Emisi

Honda baru saja memperkenalkan secara resmi dua produk sedan terbarunya, All New Civic dan All New City, Kamis (28/10/2021). Kedua produk ini menyapa pasar sedan Indonesia dengan beragam pembaruan mulai dari desain hingga fitur.

Banderol jadi variabel yang menarik lantaran sudah masuk dalam skema perpajakkan berbasis emisi yang mulai diberlakukan 16 Oktober lalu. Putusan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2019 tentang Kendaraan kena PPnBM dan PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah mengaplikasikan pada model terbaru tersebut.

"Harganya untuk Civic RS Rp 567 juta on the road Jakarta dan City Rp 355 juta. Harga ini sudah menggunakan perhitungan pajak emisi," ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM di sela peluncuran City dan Civic terbaru.

Yusak mengatakan perhitungan harga ini sudah memperhitungkan value terbaik untuk konsumen di Indonesia termasuk soal fitur dan teknologi terbaru. Sayang Honda tidak mengatakan berapa tingkat emisi kedua produk sedan ini mengingat hal tersebut yang menjadi dasar untuk pengenaan pajak emisi.

Dari penelusuran kami, membandingkan dengan harga yang ditetapkan pada model lawas, model baru ini mengalami kenaikan. All New Honda City lebih mahal Rp 2,4 juta dari model lama sedangkan All New Civic lebih mahal Rp 34 juta dari model lawasnya.

Soal kehadiran peraturan pajak emisi, Yusak tidak ingin berspekulasi terhadap masa depan pasar sedan. Ini karena pasar sedan hanya berkontribusi 1 persen pada keseluruhan pasar otomotif di Indonesia. Saat ini model yang masih dan akan dipilih konsumen tetap pada SUV dan MPV.

"Pasar sedan itu segmented. Budaya Indonesia itu komunal jadi ingin bepergian bersama-sama dengan keluarga, teman. Belum lagi bicara kontur jalan yang lebih (cocok) ke MPV dan SUV. Namun demikian, sedan memiliki konsumen loyal. Kami tetap pertahankan sedan untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen tersebut," ucap Yusak.

Kedua produk ini juga masih diimpor Honda dari Thailand. Hal ini juga yang membuat Honda City tidak dapat menerima diskon PPnBM hingga akhir tahun sebab bukan produksi lokal. Yusak mengungkapkan kehadiran pajak emisi untuk kualitas lingkungan yang lebih baik selalu didukung oleh Honda. Dampak terhadap produk sedan tersendiri tidak terlalu signifikan dengan harga yang sebelumnya sudah hadir.

"Jadi secara umum efeknya ada yang harganya naik dan ada yang turun. Paling banyak selisih sekitar 15 persen. Tapi untuk harga kedua sedan ini sudah kami pastikan punya value for money terbaik untuk konsumen," ucap Yusak.

Untuk diketahui, perhitungan pajak emisi terbaru membuat semua jenis mobil yang mesinnya di bawah 3.000 cc terkena PPnBM sebesar 15 persen bila tingkat efisiensi bahan bakarnya mencapai 15,5 kilometer per liter atau emisi CO2 di bawah 150 gram.

Bila mobil dengan klasifikasi tersebut efisiensinya hanya sanggup di rentang 11,5 sampai 15,5 km per liter dengan emisi CO2 15-200 gram per kilometer, maka dikenakan PPnBM 20 persen. Masih dari kelas yang sama, jika tingkat efisiensi bahan bakarnya hanya sanggup 9,3 sampai 11,5 kilometer per liter atau emisi CO2 200-250 gram per liter, dikenakan 25 persen PPnBM. Lalu pajak PPnBM 40 persen dikenakan bila mobil di bawah 3.000 cc konsumsi bahan bakarnya kurang dari 9,3 kilometer per liter atau CO2 lebih dari 250 gram per kilometer.

Peraturan ini mengganti perhitungan PPnBM berdasarkan kapasitas mesin dan bentuk kendaraan. Semoga dengan peraturan ini model sedan dapat bersaing dengan jenis kendaraan lainnya di Indonesia. (Sta/Van)

Baca Juga: Model Terbaru Siap Meluncur, Segini Harga Toyota Avanza Bekas