Segera Meluncur di Indonesia, SUV Mungil Nissan Magnite Bermesin Turbo
Dalam informasi resmi perusahaan yang disampaikan. Nissan Indonesia segera mengenalkan sosok anyar bergenre compact SUV terbaru. Mobil ini tak lain Magnite yang merupakan produk pertama di bawah strategi transformasi Nissan Next. Nah, kalau di India, ia memiliki dua varian enjin. Dan begitu dilansir langsung mendapat ribuan pesanan dalam selang lima hari peluncuran. Akankah hal itu menular jika mereka menjualnya di sini?
“Compact SUV terbaru ini dirancang dengan identitas desain Nissan yang berani. Kaya fitur dan teknologi. Serta dapat menjadi pendamping bertualang yang sempurna di perkotaan bagi pelanggan aspiratif Indonesia. Produk ini siap menampilkan kecanggihan teknologi Nissan Intelligent Mobility. Yakni memberikan kepercayaan diri, antusias tinggi plus koneksi lebih luas ke dunia di sekitar Anda,” ucap Evensius Go, Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia, dalam pernyataan resmi ke OTO.com (14/12).
Enjin Turbo
Jadi, teaser yang dikirim mengonfirmasi keabsahan ramalan OTO.com tatkala unit masih dalam wujud purwarupa (prototype). Nah, untuk bertarung dengan rival sekelas di Indonesia, Kia Sonet. Dipastikan Magnite menggunakan mesin turbo kecil, bukan pakai naturally aspirated. Di sasis monokok depan duduk mesin HRAO turbo tiga silinder 999 cc. Daya tersalur 100 PS plus momen puntir 151 Nm. Penyaluran ke roda depan pakai opsi gearbox manual lima percepatan maupun X-Tronic CVT.
Baca juga: Harga Termurah Tak Sampai Rp 100 Juta, Nissan Magnite Langsung Diserbu Peminat
Pemacu daya Magnite memiliki perangkat lunak D-STEP. Sitem komputer menggunakan input dinamis seperti kecepatan kendaraan, posisi pedal akselerator. Tujuannya guna menentukan rasio gigi ideal yang diperlukan. Sehingga menghasilkan perjalanan menyenangkan serta distribusi tenaga mulus di seluruh rentang putaran mesin.
Versi Kia Sonet yang masuk Indonesia menggunakan mesin bensin empat piston 1,5 liter naturally aspirated. Momen puntir maksimal tersedia hingga 144 Nm plus daya terlontar mencapai 115 PS. Distribusi tenaga menggunakan opsi transmisi manual 6 percepatan. Atau Anda bisa memilih transmisi berbasis CVT bernama IVT (Intelligent Variable Transmission) lengkap dengan 8 virtual gear. Jika dibanding dengan Magnite, unggul di torsi, namun tenaga masih kuat Sonet.
“Mobil ini dikembangkan untuk memberikan pengalaman berkendara yang mudah dan menyenangkan. Di balik kap depan, mesinnya tidak hanya menawarkan performa luar biasa. Tetapi juga penggunaan bahan bakar yang efisien sehingga mampu memuaskan pelanggan,” tutup Evensius Go.
Kalau dilihat dari konstruksi tubuh, Magnite masih membawa bahasa desain oktagon ala Datsun. Tak jadi problem, toh mereka masih satu keluarga. Ditambah, ukiran tajam di roman depan turut mendongkrak ketampanan. Mobil punya komposisi rumah lampu menyipit hingga ke samping. Kisi-kisi bergaya honeycomb (sarang tawon) mencuatkan kesan SUV bongsor. Nilai estetika juga meningkat lantaran imbuhann L-shaped DRL. Di trim atas menggunakan sorot LED sedangkan tipe bawah pakai bohlam halogen.
Bagian kaki-kaki mengenakan pelek dwiwarna 16 inci dengan profil ban 195/60. Tapi perlu diketahui, ia berpijak dari platform CMF-A hasil racikan aliansi Renault-Nissan. Crossover ini saudara dekatnya Kiger. Bahkan salah satu petinggi Renault Indonesia menyatakan keinginan membawa kembarannya itu.
Kelengkapan
Fitur Nissan Magnite di Negeri Bharata, tak kalah hebat dari Kia Sonet di Indonesia. Ia dibangun dengan perangkat keselamatan seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD). Lalu tersedia Hydraulic Brake Assist (HBA), Vehicle Dynamic Control (VDC) , Traction Control System (TCS), Hill Start Assist (HSA). Lalu sistem Vehicle Dynamic Control (VDC) dari Nissan meningkatkan stabilitas Magnite. Kemudian memungkinkan pengemudi memiliki kendali lebih baik. Terutama dalam kondisi cuaca buruk.
Selain itu, Anti-lock Braking System sanggup meningkatkan kemampuan pengereman. Sekaligus mempertahankan kendali kendaraan dalam keadaan darurat. Tak ketinggalan sensor pengunci pintu, central lock, Dual SRS Airbags. Plus sabuk pengaman pretension & load limiter di bagian pengemudi maupun penumpang.Semoga untuk pasar sini relatif sama. Untuk diketahui, tata nama Magnite mengacu pada paduan magnetic dan ignite. Magnetic menonjolkan rancang bangun tubuh untuk menarik perhatian pelanggan. Sementara ignite menekankan permulaan era baru yang ingin disongsong Nissan. Kita nantikan, bagaimana strategi marketing untuk menyukseskan model anyar di segmen baru. (Alx/Tom)
Baca juga: Nissan Magnite Berpeluang Masuk Indonesia, Tunggu Kedatangannya atau Pilih Kia Sonet?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice