Saham Daimler Dicaplok Taipan Cina
Desas-desus terkait kabar Daimler AG bakal dibeli pabrikan asal Cina, terjawab sudah. Adalah Li Shufu yang merupakan pemilik Zhejiang Geely Holding (ZGH), kini jadi salah satu pemegang saham Daimler. Ia dilaporkan membeli 9,69 persen perusahaan induk Mercedes-Benz itu.
Setidaknya, Li harus menggelontorkan dana US$ 9 miliar untuk menguasai kurang dari 10 persen saham Daimler. Meski hanya 9,69 persen, namun kini taipan kaya asal Cina ini, dilaporkan jadi pemegang saham terbesar Daimler yang berasal dari luar Eropa.
Sebelumnya, saham Daimler juga dimiliki oleh Kuwait Investment Authority dengan presentasi 6,8 persen, BlackRock 5,95 persen serta Aliansi Renault-Nissan yang juga menguasai 3,1 persen. Selain Daimler, Li juga diketahui menjadi pemegang saham pabrikan mobil lain seperti Volvo, Lotus dan Proton.
"Daimler adalah perusahaan yang luar biasa dengan manajemen kelas terbaik. Ini menjadi kehormatan bagi saya untuk mendukung tim unik ini di bawah kepemimpinan Dieter Zetsche di masa depan. Saya sangat senang bisa menjadi partner Daimler dalam perjalanan untuk menjadi penyedia mobilitas elektrifikasi kendaraan di masa depan," papar Li dalam sebuah pernyataan.
Dengan menjadi salah satu pemilik Daimler, maka terbuka kemungkinan Geely dapat menggunakan teknologi milik Mercedes-Benz. Ini karena perusahaan asal Cina itu, tengah gencar mengembangkan produk masa depan yang mengadopsi teknologi otonom serta mobil bertenaga listrik.
"Persaingan pasar mobil global semakin ketat di abad 21. Pemilik teknologi yang paling terdepan-lah menjadi pemenangnya. Agar berhasil menjadi yang terdepan, seseorang harus memiliki teman, mitra dan aliansi. Hal ini agar dapat bersama-sama membuat pemikiran baru dalam berbagai hal untuk dapat maju bersama," tambah Li.
Sedangkan bagi Daimler, dengan bergabungnya Li menjadi salah satu pemilik saham mereka, dipercaya dapat meningkatkan strategi serta potensi mereka di pasar Cina.
"Kami dengan bangga mengumumkan bila bersama Li Shufu bisa memenangkan rencana jangka panjang pemegang saham. Hal ini berkat kekuatan, strategi dan potensi yang dimiliki Daimler," papar Daimler dalam sebuah pernyataan.
Namun kini, muncul dilema bagi Daimler. Pasalnya di Cina, Daimler telah menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal, BAIC dan BYD. Bahkan kedua perusahaan itu telah menyatakan komitmennya pada Daimler untuk membangun pabrik baru di Cina yang hendak memproduksi mobil listrik. Untuk itu, BAIC dan BYD dilaporkan telah menyiapkan dana hingga 11,9 miliar yuan. (Dir/Odi)
Baca Juga: Mercedes-Benz C-Class Facelift, Bawa Teknologi Canggih S-Class
Sumber: Paultan, Bloomberg
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice