Rupiah Bergejolak, Apa Kabar Dunia Otomotif Indonesia?
Jika nilai tukar rupiah terus bergejolak plus suku bunga naik, penjualan kendaraan bermotor di sini bisa gawat. Depresiasi rupiah belakangan bikin ketar-ketir pemain industri otomotif. Meski penjualan berjalan tak terlalu kencang, masih ada harapan untuk menggenjot target penjualan yang dipatok 1,1 juta unit sepanjang tahun fiskal 2018.
"Sampai Juni 2018 ini, penjualan mobil sudah sekitar 550 ribu unit. Saya kira ini cukup positif. Masih ada semester berikutnya. Ya kalau bisa tembus 550 ribu unit juga kan jadi 1.100.000. Target terpenuhi," ujar Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo yang ditemui saat konferensi pers GIIAS 2018.
Demi meredam gejolak rupiah, Bank Indonesia pun menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75%. Ini bak makan buah simalakama, yang semuanya serba bersinggungan. Lantas apa hubungannya dengan dunia otomotif? Nah, saat suku bunga naik, dipastikan mempengaruhi pembiayaan kendaraan. Maklum saja, hampir sekitar 80% masyarakat kita membeli mobil dengan cara kredit. Jadi saat suku bunga naik, penjualan bisa lesu. Pelaku bisnis otomotif mesti putar otak buat merangsang pasar.
Dari gambaran kondisi di atas, Yohanes tetap yakin penjualan mobil secara keseluruhan (penumpang dan komersial) akan baik, sesuai prediksi di awal tahun naik sekitar 5% dari jualan tahun lalu 1,08 juta unit. “Salah satu yang menjadi penentu kenaikan penjualan, jika harga komoditas naik seperti tambang, batubara dan minyak yang kini mulai membaik,” tambahnya.
Maksudnya, jika harga komoditas naik, maka secara logis bisa mendorong permintaan kendaraan dari sektor pertambangan dan perkebunan. Menurut Yohanes, jika penjualan kendaraan komersial naik, biasanya yang lain (kendaraan penumpang, Red) terkerek pula.
Selain tahun politik, industri otomotif Tanah Air sejujurnya masih dihadapkan pada tantangan volatilitas rupiah. Kalau mencapai Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat, mau tak mau harga mobil harus disesuaikan. Soalnya banyak komponen otomotif yang berasal dari luar negeri, yang mesti diimpor.
Jika kondisi terus begini, Mitsubishi bahkan berencana menaikkan harga kendaraan sekitar Rp 2 hingga Rp 5 juta untuk tiap unitnya. APM yang lain diyakini bakal melakukan hal serupa. Tak hanya mobil, produsen roda dua pun melakukannya. Marketing Director AHM, Thomas Wijaya mengungkapkan, penyesuaian harga jual sepeda motor Honda sudah mulai dilakukan sejak awal semester kedua ini rata-rata Rp 100 ribu.
Tak semua terlihat suram. Pada sisi ekspor, misalnya. Kontribusi pengiriman mobil ke berbagai negara, tahun ini menembus 225 ribu unit atau tumbuh 15-17% dibandingkan tahun lalu. Semoga saja upaya pemerintah menstabilkan rupiah membuahkan hasil. Sehingga roda ekonomi terus berputar. (Alx/Van)
Baca Juga: Pertamina Gandeng UNS Rancang Baterai Listrik Berdaya Tempuh 100 km
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice