Presiden Direktur Mitsubishi Mengundurkan Diri
President Director dan Vice Presiden Director Mitsubishi Motors Co. (MMC) mengumumkan pengunduran diri mereka dari jabatannya, yang akan efektif berlaku mulai 24 Juni 2016 ini. Hari ini (18/5), Tetsuro Aikawa (Presdir), dan Ryuno Nakao (Wapresdir) mengumumkan hal ini di Tokyo, Jepang. Pengunduran diri ini diakui terkait dengan skandal penyimpangan data efisiensi bahan bakar Minicar yang terungkap beberapa waktu lalu. Posisinya akan digantikan sementara oleh Osamu Masuko, yang sekarang ini menjabat Chairman of The Board MMC.
“Kecurangan data ini terjadi di divisi pengembangan produk, di mana saya lama bekerja di sana,” ujar Aikawa seperti dilansir Nikei Asian Review. Kecurangan yang dilakukan Mitsubishi telah terjadi sejak tahun 1991. Di mana Aikawa sempat memimpin di salah satu bagian tersebut. Dijelaskan oleh Aikawa, mundurnya dirinya dari jabatan bukan dalam usaha melarikan diri dari tanggung jawabnya.
“Mempunyai pimpinan yang berasal dari departemen di mana penyimpangan terjadi akan menghambat upaya reformasi. Saya pun merasa perlu untuk mundur, agar dapat terjadi perubahan,” jelas Aikawa.
Dijelaskan pula olehnya, Wapresdir MMC, Nakao yang saat ini bertugas untuk pengembangan, juga memiliki alasan yang sama yang mendasari keputusannya untuk berhenti. Ketika ditanya para jurnalis apakah manajemen MMC terlibat langsung dalam skandal ini, MMC mengomentarinya dengan bijak, “Tanggapan kami yang berharap efisiensi bahan bakar yang tinggi dan waktu pengembangan yang pendek bisa saja menjadi berkontribusi dalam terciptanya situasi di mana penyimpangan terjadi.”
Pengumuman ini dilakukan setelah MMC melaporkan investigasi terakhirnya kepada Kementrian Darat, Infrastruktur, Transport dan Pariwisata Jepang dalam rangka pengungkapan skandal penyimpangan hasil efisiensi. Hasil investigasi terbaru menemukan bahwa perusahaan menghasilkan data driving resistance dengan menggunakan sumber data dari tes sebelumnya juga dari mobil lain, bukannya melakukan pengecekkan seperti seharusnya.
Menurut Nikkei, MMC juga tetap menolak bahwa tujuan penyimpangan ini untuk mencurangi pengukuran bahan bakar demi keringanan pajak mobil. ”Misalnya, Mitsubishi Pajero, tidak masuk dalam keringanan pajak mobil, namun orang yang mengambil data merasa mereka boleh melakukannya (meningkatkan data efisiensi). Masalahnya, mereka kurang menggunakan akal sehat,” ucap Nakao.
Dijelaskan Nikkei, Nissan Motor Co. yang baru saja menguasai mayoritas saham Mitsubishi (34%) akan menyematkan salah satu direkturnya di divisi pengembangan produk setelah rapat pemegang saham nanti.
MMC juga berencana untuk mengurangi jumlah direkturnya dari 13 ke 11, di mana Nissan akan memasukkan empat direktur termasuk satu orang chairman menyusul kerjasama untuk beraliansi antara MMC dan NMC pada 12 Mei lalu. Saat itu diumumkan bahwa Nissan membeli 34% saham MMC dengan nilai Yen 237 milliar atau setara Rp 28,9 trilliun. Nilai saham ini menjadikan Nissan sebagai pemegang saham terbesar Mitsubishi bahkan di atas Mitsubishi Heavy Industries.
Kerjasama ini dilakukan pasca Mitsubishi terganjal skandal manipulasi data efisiensi mobil Minicars yang menyalahi metode pemerintah. Penyimpangan ini terkait dengan lebih dari 600.000 kendaraan Minicars pabrikan Mitsubishi yang dijual juga oleh Nissan.
Baca Juga: Produk pertama Nissan-Mitsubishi adalah double cabin
Sumber: Nikkei
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Mitsubishi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Delica Terbaru di Oto
Tren Minivans
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Delica dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Delica dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice