Perubahan Harga Mobil Listrik dan Hybrid Jika Dapat Subsidi Pemerintah
Pemerintah telah memberikan informasi rencana insentif untuk kendaraan listrik. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang mengungkapkan untuk mobil listrik besaran subsidi sebesar Rp80 juta dan mobil hybrid sebesar Rp40 juta. Insentif ini harus sesuai syarat khusus. Pemerintah mengungkapkan hanya memberikan bantuan pada produk yang dibuat di dalam negeri alias produksi lokal.
KEY TAKEAWAYS
Kalau aturan disahkan, tentu ada penurunan harga
Syaratnya untuk mobil listrik dan hybrid rakitan lokalOto.com membuat daftar model dan harga kendaraan listrik dan hybrid dalam negeri jika mendapatkan insentif ini nantinya. Tentu semua masih sekadar perkiraan karena peraturan ini menunggu keputusan resmi pemerintah dalam waktu dekat.
Hyundai Ioniq 5
Hyundai Ioniq 5 sudah mulai diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang sejak April 2022. Hyundai sendiri mengungkapkan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) model ini sebesar 40 persen dan akan bertambah menjadi 60 persen pada 2024 mendatang.
Tahun ini, Hyundai memproyeksikan untuk memproduksi sekitar 1.500 unit Ioniq 5. Angka akan terus bertambah dan diproyeksikan 1.650 unit pada 2023 mendatang. Ioniq 5 hadir dengan empat pilihan varian yakni Prime Standar, Prime Long Range. Signature Standard Range dan Signature Long Range. Jika benar mendapatkan subsidi sebesar Rp80 juta maka Ioniq 5 akan mulai ditawarkan dengan harga Rp668 juta.
- Hyundai Ioniq 5 Prime Standar Rp748.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp668.000.000
- Hyundai Ioniq 5 Prime Long Range Rp789.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp709.000.000
- Hyundai Ioniq 5 Signature Standar Rp809.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp729.000.000
- Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range Rp859.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp779.000.000
Wuling Air Ev
Model berikutnya adalah Wuling Air ev. Produksinya dilakukan di pabrik Wuling di Cikarang dengan kapasitas hingga 10 ribu unit per tahun. Disebutkan, TKDN produk ini mencapai 40 persen dan seiring berjalannya waktu angka ini akan terus ditingkatkan. Indonesia sendiri menjadi negara pertama yang memproduksi Wuling Air ev dan nantinya akan diekspor ke berbagai negara. Air ev punya kemampuan jarak tempuh 200 kilometer (standard range) dan 300 kilometer (long range). Mobil listrik berukuran mungil ini menggunakan baterai lithium ferro phosphate dengan kapasitas 17,3 kWh dan voltase 115 V. Motor berpenggerak belakang menghasilkan daya 30 kW atau sekitar 40 hp.
- Wuling Air Ev Standard Range Rp238.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp158.000.000
- Wuling Air Ev Long Range Rp295.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp215.000.000
- Wuling Air Ev Long Range with CP Rp311.000.000 setelah subsidi menjadi - Rp261.000.000
DFSK Gelora E
Saat ini, DFSK belum melakukan lokalisasi produksi di pabrik Cikande, Serang, Banten. Namun berdasarkan informasi terbaru, DFSK berencana melakukan produksi lokal pada 2023 mendatang. Langkah ini sebagai wujud komitmen DFSK melihat perkembangan dan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lewat berbagai teknologi yang dikembangkan dan teruji di pasar global. Jika benar akan diproduksi di dalam negeri, perkiraan Gelora E akan dibanderol sekitar Rp350 jutaan dari harga ini yang dibanderol Rp484 juta. Gelora E performanya hadir dari motor permanent magnet synchronous dengan tenaga maksimal 80 tk dan torsi 80 Nm. Baterainya menggunakan lithium iron phosphate dengan kapasitas 42 kWh yang mampu membawa kendaraan sejauh 300 kilometer.
- DFSK Gelora E-MB Rp582.100.000 - setelah subsidi menjadi Rp502.000.000
- DFSK Gelora E-BV Rp484.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp404.000.000
Baca Juga: Bersiap, Jokowi Akan Terbitkan Regulasi Baru Soal Kendaraan Listrik
All New Kijang Innova Zenix
Ini adalah produk terbaru dan menjadi salah satu perbincangan di akhir tahun ini. Produk elektrifikasi hibrida ini diproduksi di Karawang Plant I PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan kapasitas produksi sekitar 5.000 sampai 6.000 unit per bulan. Pabrik ini juga akan dijadikan basis untuk pemenuhan pasar ekspor. Toyota sendiri membocorkan besaran investasi untuk memproduksi kendaraan ini, yakni sekitar Rp1 triliun untuk baterai, kemudian supplier, tool dan dies (cetakan) yang membuat total investasinya sebesar Rp4,2 triliun.
Pihak Toyota juga mengungkapkan TKDN produk hybrid mencapai 60 persen sedangkan model konvensional di angka 85 persen. Komponen yang masih didatangkan dari luar antara lain baterai, motor listrik juga inverter. Innova Zenix Hybrid ditawarkan mulai Rp458 juta dan hadir dalam tiga varian yakni G, V dan Q dengan tambahan bodi kit Modellista.
- Kijang Innova Zenix Hybrid G CVT Rp458.000.000 - setelah subsidi menjadi Rp418.000.000
- Kijang Innova Zenix Hybrid V CVT Rp522.150.000 - setelah subsidi menjadi Rp482.150.000
- Kijang Innova Zenix Hybrid V CVT Mdlls Rp532.200.000- setelah subsidi menjadi Rp492.200.000
- Kijang Innova Zenix Hybrid Q CVT TSS Rp601.150.000 - setelah subsidi menjadi Rp561.150.000
- Kijang Innova Zenix Hybrid Q CVT TSS Mdlls Rp611.000.000 (non premium color) - setelah subsidi menjadi Rp571.000.000
- Kijang Innova Zenix Hybrid Q CVT TSS Mdlls Rp614.000.000 (premium color) - setelah subsidi menjadi Rp574.000.000
Wuling Almaz Hybrid
Almaz Hybrid sudah diproduksi di pabrik Wuling Cikarang. Saat ini produksinya berkonsentrasi untuk memenuhi permintaan konsumen dalam negeri terlebih dahulu. Soal besaran TKDN, pihak Wuling mengungkapkan model elektrifikasi ini mencapai 40 persen. Dapur pacunya dipercayakan pada mesin 1.999 cc dengan produksi tenaga 123 hp di 5.600 rpm dan torsi 168 Nm di 4.000 - 4.400 rpm. Mesin ini ditambah dengan motor listrik bertenaga 174 hp dan torsi 320 Nm. Almaz Hybrid ditawarkan dalam satu varian dengan harga Rp470.000.000. Ini artinya jika mendapatk insentif hybrid Rp40 juta, harganya menjadi Rp430 juta.
Suzuki Ertiga Hybrid
Ini merupakan model MPV pertama dengan embel-embel hybrid yang diperkenalkan tahun ini. Meski tidak secanggih model hybrid lainnya, Suzuki mengungkapkan teknologi mild hybrid ikut membantu mencapai konsumsi bahan bakar yang lebih baik juga emisi yang lebih rendah dibanding model konvensionalnya. Ertiga Hybrid juga memiliki TKDN tertinggi yakni lebih dari 80 persen untuk produk hibrida. Model ini dibuat di pabrik Suzuki di Cikarang.
- All New Ertiga Hybrid SS AT Rp 292.300.000 - setelah subsidi menjadi Rp252.000.000
- All New Ertiga Hybrid SS MT Rp 281.300.000 - setelah subsidi menjadi Rp241.300.000
- All New Ertiga Hybrid GX AT Rp 281.300.000 - setelah subsidi menjadi Rp241.300.000
- All New Ertiga Hybrid GX MT Rp 270.300.000 - setelah subsidi menjadi Rp230.300.000
(STA/ODI)
Baca Juga: Rencana Subsidi Pemerintah, EV Rp80 Juta dan Hybrid Rp40 Juta
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice