Pertamina Sambut Era Kendaraan Listrik dengan Green Energy Station
Era kendaraan bertenaga listrik (Electric Vehicle) sudah mulai berjalan di Indonesia. Presiden Joko Widodo sudah meneken Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019. PT Pertamina (Persero), selaku penyedia energi bagi kendaraan pun sudah selangkah lebih maju untuk menyambut era transportasi tanpa bahan bakar ini.
"Pertamina menyebutnya Green Energy Station (GES). Konsep ini terintegrasi, tak hanya pengecasan kendaraan listrik saja. Kami mengonsepkan SPBU ini untuk bisa menggunakan tenaga matahari (solar panel) untuk dijadikan energi listrik," jelas Arya Dwi Paramita, Media Comunication Manager PT Pertamina (Persero) ketika ditemui kemarin (22/8) di Jakarta Selatan.
Dari laman Pertamina kami mengutip bahwa GES memang disajikan dengan 3 konsep utama. Pertama, aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU. Kedua, konsep pelayanan kendaraan masa depan dengan menyediakan EV Charging Station. Terakhir digital, yaitu MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU dengan metode cashless serta adanya self-service.
Listrik yang terpanen dari sang surya, juga bisa digunakan untuk menerangi pencahayaan di SPBU dan jalan. Area pengecasan juga didorong untuk mampu melayani bermacam jenis kendaraan. Moda pembayaran cashless dan self service ditujukan untuk memudahkan proses transaksi.
Tak cuma itu, Arya juga menyebutkan bahwa untuk memudahkan pengguna motor listrik, Pertamina GES juga menyediakan fasilitas penukaran baterai. Saat ini disebutnya baterai yang sudah tersedia untuk merek Gesits. Skutik elektrik ini memang punya fitur swap baterai, konsumen tinggal menukar baterai di motornya dengan yang sudah terisi daya di GES. Biayanya pun relatif murah, cuma Rp 5 ribu.
"Seperti beli tabung gas. Jadi cukup meninggalkan baterai miliknya, dan ditukar lalu langsung dijalankan lagi," imbuh Arya. Ke depannya, bukan tak mungkin baterai merek motor lain pun disediakannya. Apalagi, jika niat empat pabrikan besar (Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan Honda) untuk menggunakan baterai yang sama terealisasi, akan lebih mudah bagi penyedia layanan seperti Pertamina.
Untuk mobil listrik, konsep ini tentu tak bisa digunakan. Baterai biasanya sudah jadi perangkat terpasang di bagian sasisnya. Solusi untuk pengisian daya adalah fast charging. Unit ini sudah disediakan juga pada Pertamina GES yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Menggunakan peranti itu, pemilik mobil bisa mengisi sebagian besar daya mobilnya dalam tempo 15 menit.
Saat ini, Pertamina GES memang berfungsi layaknya sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) jika merujuk pada definisi perpres 55. Sebagai penyedia energi yang memiliki jaringan luas se-Indonesia, tentu mereka harus terus menyiapkan SPBU dengan fungsi SPKLU lainnya.
"Energi masa depan memang seperti itu. Karena kendaraan sudah mulai beralih dari bahan bakar fosil ke listrik. Pengembangan berikutnya ke mana, tergantung kebutuhan masyarakat," tutur Arya. Ia menjabarkan bahwa pihaknya akan terus melakukan kajian terkait populasi EV di Indonesia. Jadi begitu terlihat wilayah mana yang banyak penggunanya, mereka akan siap jadi penunjang energinya. (Van)
Baca Juga: Honda PCX Electric Jadi Armada Gojek
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice