Pertamina: Rencana Pelepasan Aset Tingkatkan Portfolio Perusahaan
Sedang hangat dibincang soal pelepasan aset Pertamina (Persero). Perusahaan pelat merah ini mengakui, terdapat rencana pelepasan aset yang diusulkan ke Pemerintah sebagai Pemegang Saham. Alasannya, Pertamina beranggapan, hal ini merupakan bagian dari rencana korporasi, guna meningkatkan kinerja portofolio bisnis ke depan.
Rencana pelepasan aset yang 100% jadi milik Pertamina, diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Berdasarkan AD/ART, untuk melakukan pelepasan aset perlu dilakukan kajian yang komprehensif serta diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan surat yang diusulkan kepada Pemerintah masih berupa izin prinsip, yakni perijinan ke Pemegang Saham untuk melakukan kajian atas rencana-rencana aksi korporasi strategis Pertamina. “Ini prosesnya masih panjang. Jika memang perlu dilakukan, harus mendapat persetujuan dari Pemegang Saham, yakni Pemerintah,” jelasnya.
Adiatma menambahkan, pelepasan aset sebagai upaya menyehatkan portfolio investasi, sehingga Pertamina tidak memiliki kecondongan risiko pada satu aset tertentu. “Seperti pepatah don’t put your eggs in one basket, kita meminimalkan risiko berdasarkan kajian bisnis dan legal yang telah dilakukan dengan cermat,” tegas Adiatma.
Nah, pelepasan aset yang dimaksud tidak diartikan dengan menjual aset ke asing. Pasalnya, Pertamina hanya mencari mitra untuk memodali proyek yang sedang digarap dan bukan menjual aset. Langkah itu dikatakan bisa memberi peluang untuk mengundang strategic partner yang memiliki keunggulan dalam teknologi dan bisnis di bidang energi.
Untuk pelaksanaannya, Pertamina tetap mempertahankan kendali dalam bisnis. Penilaian aset dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk Pertamina dan Negara. “Dengan menggandeng mitra bisnis yang tepat, kita bisa mendapatkan nilai tambah, baik dari segi teknologi, perluasan pasar dan networking bisnis, dengan mempertahankan kendali bisnis, dan ini sesuatu yang lumrah dalam bisnis korporasi,” tambahnya.
Dalam menghadapi tekanan, menurut Adiatma, Pertamina terus melakukan upaya perbaikan kinerja fundamental dan juga menempuh berbagai inovasi seperti PertaShop. “Dengan keseluruhan langkah, mereka berharap jangka panjang kondisi keuangan tetap terjaga apalagi dengan adanya dukungan Pemerintah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sejumlah aksi korporasi yang sudah disetujui Menteri BUMN adalah share down aset hulu selektif, spin off bisnis Refinery Unit (RU) IV Cilacap dan Unit Bisnis RU V Balikpapan ke anak usaha. Kemudian disetujui pula rencana investasi tambahan untuk memperluas jaringan penjualan BBM umum dengan harga keekonomian. Misalnya seperti Pertashop, dan review kebijakan perusahaan yang berefek signifikan ke kondisi keuangan. (Alx/Van)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice