Pertamina Hadirkan Pengisi Daya Kendaraan Listrik
Untuk pertama kalinya, SPBU di Indonesia menyediakan pengisi daya untuk kendaraan listrik. Ini termasuk dalam Pilot Project Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang disebut Green Energy Station (GES) dari PT Pertamina (Persero) Tbk. GES itu diluncurkan di SPBU 31.129.02 Kuningan, Jakarta.
GES terbagi dalam tiga konsep. Yang pertama Konsep Green dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau panel surya di SPBU. Fungsinya, menyuplai daya listrik untuk sejumlah kebutuhan SPBU. Berikutnya Konsep Future yang menyediakan stasiun pengisian listrik untuk EV maupun Plug-in Hybrid. Yang ketiga, Konsep Digital dengan MyPertamina sebagai sarana pembayaran cashless.
"Ke depan diproyeksikan akan menjadi tempat pengisian baterai EV serta tempat swapping baterai yang didedikasikan untuk pengguna sepeda motor listrik kecil," ungkap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam keterangan resmi.
Sementara Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut hadir dalam peresmian GES di SPBU Kuningan. Jonan menyampaikan dukungannya terhadap langkah Pertamina mewujudkan GES. Ia juga menyampaikan harapannya, agar GES bisa diterapkan di semua SPBU Pertamina. "Itu 6.500 SPBU itu yang logo Pertamina, boleh semua menggunakan solar PV paling tidak untuk penerangan. Jadi memang banyak daerah-daerah yang jauh kalau tidak untuk penerangan tantangannya lebih banyak dari segi safety," ucap Jonan saat memberi kata sambutan.
Khusus untuk SPLU sebagai bagian dari Konsep Future, ada empat stasiun yang sudah dipasang. Dua unit merupakan normal charging dan sisanya fast charging yang diklaim mampu mengisi daya listrik pada mobil dalam waktu kurang dari 15 menit. SPLU Normal charging bisa dimanfaatkan untuk kendaraan lebih kecil seperti motor listrik Gesits yang bakal memasuki pasar tahun depan.
Menurut Jonan, bila semua SPBU dipasangi alat fast charging, jadi solusi baik untuk kendaraan listrik ke depannya. "Sebenarnya kan ada dua pilihan, satu di rumah itu bisa tapi kalau di rumah tidak banyak alat fast charging. Yang bisa 20 atau 10 menit tidak banyak, ada yang bisa 1 - 2 jam. Ada alat converternya, alat konversi. Nah, kalai SPBU mau pasang itu selesai 6.500 (SPBU Pertamina) jadi satu selesai," tambah Jonan.
Green Energy Station, merupakan upaya Pertamina dalam menjawab tantangan perkembangan industri energi. Sekaligus mendukung pemanfaatan energi terbarukan, yang juga tengah digenjot oleh Kementerian ESDM. Dalam pengembangan GES, Pertamina mendapat banyak dukungan dari berbagai sektor. Mulai dari pemerintah melalui Kementerian ESDM, BUMN, Perindustrian serta sinergi BUMN dengan Telkom dan PLN. Manufaktur seperti Mitsubishi, Toyota, BMW, Gesits serta Bosch juga mendukung keberlangsungan proyek GES. "Seluruh pihak berada dalam satu visi yang sama, menghadirkan suatu ekosistem energi masa depan terbaik untuk Indonesia," tutup Nicke. (Tom/Van)
Baca Juga: Gesits Resmi Jadi Motor Listrik Pertama Anak Bangsa
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice