Perguruan Tinggi Diharap Membantu Percepatan Transisi ke Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik menjadi jawaban solusi mobilitas masa depan yang juga dipercaya oleh Indonesia dalam menekan emisi gas buang. Upaya ini dinilai signifikan membantu mengatasi masalah perubahan iklim dan pemanasan yang dihadapi secara global.
KEY TAKEAWAYS
Aturan tentang percepatan kendaraan listrik
PP No 55 tahun 2019 tentang Percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi JalanKendaraa listrik yang resmi dijual di Indonesia
Mobil Hyundai Ioniq, Hyundai Kona Electric, Nissan Leaf, DFSK Gelora E, serta motor Gesits dan Viar Q1Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong perguruan tinggi untuk membantu upaya percepatan transisis dari penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan lsitrik yang lebih ramah lingkungan.
Ini disampaikan Menhub Budi dalam webminar bertema “Kendaraan Listrik Terintegrasi Dengan Energi Terbarukan/ Electrical Vehicle Integrated With Renewable Energy”, Acara ini diselenggarakan secara daring oleh Society of Renewable Energy Institut Teknologi Sepuluh Nopember (SRE ITS) dan Anargya, pada Sabtu (12/2/2022).
“Bicara tentang penanganan perubahan iklim, penurunan emisi (dekarbonisasi) sektor transportasi merupakan salah satu hal yang paling signifikan yang harus dilakukan,” kata Budi dalam keterangannya.
Menhub mengatakan, pemerintah berkomitmen melakukan penanganan perubahan iklim dan penururnan emsi pada sektor transportasi di Indonesia. Salah satunya dengan diterbitkannya PP No 55 tahun 2019 tentang Percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi Jalan. "Kami di Kemenhub menindaklanjutinya dengan mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik massal di Indonesia melalui berbagai kebijakan turunanya," ucap Budi.
Lebih jauh, Kemenhub mengungkapkan sejumlah cara telah dilakukan dalam mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik tersebut diantaranya menyusun Peta Jalan Transformasi KBLBB sebagai kendaraan operasional pemerintahan dan transportasi umum untuk selanjutnya dapat dijadikan kebijakan (misal Instruksi Presiden) tentang Penggunaan KBLBB di Instansi Pemerintah.
Ada juga upaya penurunan tarif uji tipe untuk kendaraan bermotor listrik berbasi baterai. Serta pada awal Januari lalu telah dilaksanakan touring dari Jakarta menuju Jambi dengan menggunakan kendaraan listrik untuk side event Gerakan Bangga Buatan Indonesia Tahun 2022. "Pada event G20 di Bali nanti juga akan kami hadirkan kendaraan listrik. Dan nantinya akan ada bus listrik buatan dalam negeri," tambah Budi.
Baca juga: Honda Siapkan Pabrik Khusus Produksi Kendaraan Listrik
Harapannya di masa depan akan semakin banyak pengguna kendaraan listrik juga dapat diikuti dengan pembangunan pembangkit listrik yang lebih bersih, sehingga tidak mengalihkan masalah emisi dari sektor transportasi ke pembangkit listrik. Menhub mengapresiasi hasil karya dari civitas akademika ITS, yang telah mampu membuat sejumlah karya kendaraan listrik seperti motor “Gesits” dan juga mobil balap Formula Listrik yang sudah dilombakan di negara Jepang.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa sektor pariwisata turut mendukung imprementasi percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya yaitu dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik di lima destinasi superprioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Likupang, Labuan Bajo dan Mandalika.
"Kendaraan listrik adalah suatu keniscayaan. Kita akan terus mendorong digunakannya kendaraan listrik menjadi sarana mobilitas utama masyarakat," ucap Sandiaga.
Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng menuturkan, pihaknya terus memotivasi dan memberikan wawasan kepada para mahasiswa generasi muda, tentang pentingnya upaya menurunkan emisi gas ruang kaca bagi lingkungan hidup, guna mengatasi masalah perubahan iklim dan pemanasan global.
“Sesuai Paris agreement, dunia berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 29 persen di tahun 2030. ITS turut mendukung komitmen ini dengan melakukan berbagai kegiatan untuk melakukan penelitian dan pengembangan terkait kendaraan listrik serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan,” Ashari.
Tim Anargya ITS telah mendesain sebuah kendaraan listrik dengan desain menyerupai Formula1. Model dengan nama Formula SAE Car Design ini ditargetkan untuk menjuarai beberapa kejuaraan seperti JAMA Award, Cost Award, Effisiency Award, Skidpad AWard, Presentation Award on FSAE Japan 2019. Mobil listrik ini memiliki spesifikasi motor listrik 25 kW BLDC Motor dengan baterai sebesar 1488V, 5,9 kWh berjenis Lithium Ferro Phosphate Prismatic Cell. Mobil ini dibuat dengan rangka hybrid sasis alias gabungan monokok dan tubular dengan dimensi panjang 2,5 m, lebar 1,5 m dan tinggi 0,979 m. (Sta/Raju)
Baca juga: Bedah Mesin Hybrid di Yamaha Fazzio, Beneran Teknologi Listrik?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice