Pemerintah Kirim 5 Unit AMMDes Penjernih Air ke Sulawesi Tengah
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia salurkan lima unit alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes). Unit yang disalurkan berfungsi sebagai pengolah air jernih. Mobil disebar untuk tiga wilayah yang terdampak gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Di antaranya Kota Palu (1 unit), Kabupaten Sigi (2 unit) dan Kabupaten Donggala (2 unit).
“Unit AMMDes yang diserahkan, diperoleh dari hasil donasi yang dikumpulkan para pegawai di lingkungan Kemenperin. Bantuan ini diberikan secara bertahap. Semoga bermanfaat dan membantu bagi masyarakat terdampak,” papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam rilisnya hari ini (21/1).
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika menjelaskan ihwal penyaluran. AMMDes pengolah air jernih diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kab. Sigi dan Donggala. Ini merupakan hasil rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Sulteng.
“Sedangkan di Kota Palu, dikelola oleh Kelompok Usaha Masyarakat yang direkomendasikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu. Sebelum diserahkan kepada kelompok masyarakat penerima bantuan, dilakukan pendampingan selama satu sampai dua bulan. Kami juga laksanakan bimbingan teknis kepada kelompok itu pada 18-18 Janurai 2019. Agar teknis pengoperasian AMMDes penjernih air lancar,” terang Putu.
Produksi AMMDes
Airlangga mengemukakan, pihaknya semakin memacu peningkatan produktivitas AMMDes. “Saat ini, AMMDes siap diproduksi sebanyak 3.000 unit. Dan bakal kami tingkatkan menjadi 9.000-15.000 unit per tahun. Produksi secara massal dimulai pada tahun ini,” tandasnya.
Uji coba dilakukan dalam upaya pengembangan produksi AMMDes. Bahkan, mengenai suku cadang, ketersediaannya diklaim cukup banyak di pasaran. Distributornya juga telah tersedia. Sementara untuk harganya, Airlangga memproyeksi AMMDes dibanderol sekitar Rp 65-70 juta di luar aksesorinya.
“Jadi, aksesori tergantung kebutuhan mereka. Misalnya mau pakai pompa, berarti tambah Rp 3 juta atau menggunakan rice milling tambah Rp 7 juta. Mobil pedesaan multiguna ini didorong menggunakan bahan bakar jenis euro2 atau Biodiesel 20,” tuturnya.
PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), produsen AMMDes, membangun komitmen kerja bareng dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri. Saat ini, IKM yang terlibat telah mampu memproduksi 184 jenis komponen. Setara 70% dari nilai harga AMMDes.
“Kami siap memproduksi secara bertahap. Kami mulai sebanyak 3.000 unit, hingga dapat memenuhi target mencapai 15.000 unit per tahun,” kata Hamdhani Dzulkarnaen, Presiden Direktur Astra Otoparts.
Hamdhani beranggapaan, permintaan AMMDes sejauh ini cukup antusias. Dia optimis, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan oleh para pembeli. AMMDes dengan merek KMW ini menggunakan bahan bakar gasoline dan diesel. Ia memiliki sistem penggerak tunggal dengan kecepatan maksimal 40 km per jam. Lalu kapasitas silinder tidak melebihi dari 700 cc atau setara dengan 14-15 PK. Terakhir daya angkut beban mencapai 700 kg. (Alx/Van)
Baca Juga: Toyota Supra Produksi Pertama Terjual Puluhan Milyar
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice