Pasar Lesu, Laba Jualan Mobil Astra Turun Nyaris Rp 1 Triliun pada Kuartal Tiga 2019
Market otomotif nasional kurang bergairah. Gaikindo saja sampai mengoreksi target penjualan, dari 1,1 juta menjadi 1 juta unit saja tahun ini. Salah satu imbasnya dirasakan Astra International. Dari divisi otomotif, grup alami penurunan sebesar 14 persen (Rp 953 miliar), menjadi Rp 6,1 triliun kuartal tiga 2019. Tahun lalu mereka sempat mengantongi laba Rp 7,01 triliun.
Semua disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil, meningkatnya ongkos produksi, serta efek dari translasi nilai tukar mata uang asing. Kalau dibedah lebih detail, jualan mobil Astra turun 7 persen menjadi 396.000 unit. Berdasar Gaikindo, penjualan mobil secara nasional turun 12 persen menjadi 754.000 unit. Namun pangsa pasar Astra meningkat dari 50 persen menjadi 53 persen. Sebab pada periode dirilis 14 model baru dan tujuh model revamped.
Beruntung, hasil pemasaran sepeda motor nasional meningkat 4 persen menjadi 4,9 juta unit. Penjualan sepeda Astra Honda Motor terkerek 5 persen menjadi 3,7 juta unit. Lalu market share sedikit meningkat menjadi 75 persen. Pada periode ini diluncurkan enam model baru dan 19 model penyeragan.
Di sisi lain, bisnis komponen Astra Otoparts Tbk (AOP), yang 80 persen sahamnya dimiliki perseroan, performanya baik. Mereka mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 24 persen atau Rp 512 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan menurunnya biaya produksi.
Infrastruktur dan Logistik
Kemudian divisi infrastruktur dan logistik grup mencatat laba bersih, meningkat sebesar 38 persen menjadi Rp 155 miliar. Banyak jalan tol baru yang telah beroperasi. Sehingga turut menggenjot performa bisnis. Astra mempunyai kepemilikan saham di 339 km ruas jalan tol, yang telah beroperasi sepanjang jaringan Trans-Jawa. Lalu 11 km yang berlokasi di jalan tol lingkar luar Jakarta, saat ini masih dalam proses konstruksi.
Pendapatan jalan tol tercatat naik, lantaran peningkatan volume lalu lintas 22 persen pada ruas jalan tol yang telah beroperasi. Apalagi saat tersambungnya seluruh jaringan jalan tol Trans-Jawa secara penuh pada Desember 2018.
Laba bersih bisnis rental astra turun. Perolehan PT Serasi Autoraya (SERA) menukik 23 persen menjadi Rp 147 miliar. Penyebabnya penurunan jumlah kendaraan yang dikontrakkan dan berkurangnya penjualan mobil bekas. “Sementara pencapaian kinerja tahunan grup diperkirakan masih akan diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan. Lalu kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi. Tantangan atas konsumsi domestik yang lemah dan harga komoditas yang rendah masih tetap perlu diwaspadai,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International dalam laporan keuangan. (Alx/Odi)
Baca Juga: Peran Penting Industri Permesinan di Sektor Otomotif Nasional
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice