Pandemi COVID-19, Pabrik Nissan Ditutup Hingga Mei 2020
Nissan Motor Thailand (NMT) Co., Ltd.. memilih langkah bijak dalam menyiasati penyebaran coronavirus disease (COVID-19). Mereka menutup pabriknya demi menghindari kontak yang memungkinkan penularan virus. Penghentian ini juga diakui sebagai dampak menurunnya pembelian mobil karena pandemi COVID-19.
"Hari ini, Nissan mengumumkan penyesuaian sementara pada produksi di Thailand sebagai respons terhadap penyebaran COVID-19 yang terus berlanjut, juga menurunnya permintaan di pasar otomotif," jelas pihak NMT dalam siaran persnya (2/4).
Adapun pabrik yang dihentikan sementara produksinya adalah Plant 2 di Samut Prakan. Setop operasi ini dilakukan mulai 6 April hingga 3 Mei 2020. Di lain sisi, produksi pada Plant 1 di wilayah yang sama, akan tetap dilakukan. Dengan menyesuaikan pada level permintaan yang ada saat ini. Tak cuma itu, penyesuaian khusus juga disebut diterapkan pada bagian pencetakan (stamping) dan perakitan mesin.
Langkah ini disebut sebagai opsi menaati anjuran dan panduan Kementerian Kesehatan Umum dan Pemerintah Thailand. Dari sumber lain, kami menyarikan tak kurang 2.258 kasus positif terkonfirmasi di negara tersebut, 27 di antaranya meninggal.
"Tujuan kami adalah untuk kembali normal mengoperasikan bisnis sesegera mungkin, namun memastikan keselamatan dan kesehatan semua karyawan, keluarganya dan masyarakat sekitar adalah prioritas kami saat ini di tengah pandemi COVID-19," jelas Presiden Direktur Nissan Thailand, Ramesh Narasimhan.
Baca Juga: Begini Hasil Render Nissan X-Trail Terbaru, Diekspektasikan Mendebut 2020
Untuk karyawan non pabrik, yang bekerja di kantor, perusahaan juga sudah mengaktifkan metode work from home (#dirumahaja). Langkah lanjutan ini merupakan pengorbanan yang harus mereka ambil demi membatasi mewabahnya serta dampak dari virus.
Nissan menyebutkan bahwa mereka yakin suplai kendaraan yang ada sekarang, mencukupi kebutuhan konsumen Thailand. Diler di seluruh negeri tetap beroperasi dan berkomitmen untuk menyediakan layanan terbaik bagi konsumen. Tentunya proses preventif sudah disiapkan agar diler tetap bisa jadi lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi pegawai dan konsumen. Caranya adalah dengan menjaga higienis.
Langkah ini senada dengan beberapa pabrik otomotif di Indonesia. Suzuki, Honda, Yamaha, sudah menyetop produksinya. Alasan yang sama, jadi motif utama yang harus diambil sebagai pengorbanan. Seperti diketahui, COVID-19 memang sudah menjadi pandemi global. Status terakhir, 1,4 juta orang terinfeksi di seluruh dunia. Kematian telah mencapai 82 ribu jiwa. Thailand sendiri, berada di posisi 43 dalam total jumlah kasus.
Industri otomotif sebagai lapisan produk sekunder dalam kebutuhan masyarakat, adalah sektor yang terdera cukup masif. Beberapa pabrik otomotif bahkan memilih langkah mulia, mengalihkan lininya untuk memproduksi alat kesehatan (alkes) untuk membantu tenaga medis maupun masyarakat. (Van/Tom)
Sumber: Nissannews
Baca Juga: Masa Paceklik COVID-19, Begini Cara Kemenperin Menjaga Kelangsungan Industri Otomotif
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice