Pakai Komponen Lokal 90%, Mobil Pedesaan Diluncurkan April 2019
Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) diluncurkan April. Kandungan lokal (TKDN) AMMDes-KMW sekitar 90% dari jumlah komponen yang digunakan. Dikatakan, hanya sebatas transmisi dan beberapa bagian dari mesin saja yang masih impor. Kendaraan ini digadang sanggup mengakomodasi segala kebutuhan petani dan pengusaha. Diharapkan, menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan.
“Pengembangan angkutan pedesaan ini, arahnya memang digunakan di pedesaan. Misalnya untuk mendukung pascapanen atau alat angkut hasil hortikultura. Selain itu, AMMDes bisa pula dilengkapi dengan aplikasi lainnya sesuai kebutuhan. Seperti untuk penjernih air. Beberapa waktu lalu, pascabencana di Palu, Kemenperin mengirimkan lima prototipe AMMDes-KMW penjernih air ke sana. Dari uji coba, ternyata respons masyarakat di sana sangat luar biasa karena merasa terbantu,” tutur Menperin Airlangga Hartanto.
Usai dirilis, AMMDes-KMW diyakini mampu menopang peningkatan produktivitas pertanian, perkebunan dan perikanan. “Alat multiguna ini juga diuji coba di kawasan hortikultura. Contohnya daerah penghasil pisang di Tanggamus, Lampung. Kendaraan digunakan untuk pengangkutan pisang saat panen, untuk menjaga kualitasnya saat diangkut dari kebun ke packing house,” paparnya.
Kendaraan ini, dibilang sudah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba. Termasuk dilakukan uji tipe dengan model dasar. Yakni unit yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO). Mesin yang digunakan pada model ini mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik, seperti di medan terjal dan berbukit. Selain itu, model juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal. Dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km/jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 Hp.
Tidak hanya itu, AMMDes-KMW juga dilengkapi beberapa fitur. Beberapa di antaranya: sistem suspensi, sabuk pengaman tiga titik, sistem differential lock pada roda penggerak belakang, sistem pengereman hidrolik, rem tangan, lampu sorot depan, lampu belok, lampu rem, lampu mundur, klakson, windshield glass dan wiper.
Untuk uji tipe, menurut Airlangga, sudah diuji di Kementerian Perhubungan dan dalam waktu dekat mereka bakal keluarkan izinnya. Bahkan, salah satunya sedang diuji coba sebagai feeder ambulans di pedesaan. Sebab, ada berbagai wilayah yang memang sulit dijangkau. Nah, dengan angkutan ini, targetnya bisa menjangkau masyarakat lebih luas.
Mobil pedesaan ini, diproduksi lokal di lahan seluas 7 hektar. Sedikitnya 60 industri dalam negeri yang memasok komponen. Sementara total kapasitas produksi sebesar 3.000 unit sepanjang 2019. Mereka juga berhasrat untuk meningkatkan kapasitas produksi sampai 15.000 unit pada tahun berikutnya. Tentunya sesuai dengan permintaan pasar. (Alx/Odi)
Baca Juga: Rio Haryanto Siap Bertarung di Blancpain GT World Challenge Asia 2019
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice