Pagani Huayra Roadster, Dewa Angin Yang Sempurna
Pagani melepas atap Huayra. Seminggu sebelum ke Geneva, Pagani memperlihatkan wajah Pagani Huayra beratap terbuka. Sama seperti versi coupe, Pagani Huayra Roadster ini tampil begitu indah dilihat dari setiap penjuru arah.
Apalagi unit berwarna biru transparan ini. Ya, warna birunya transparan. Karena di balik warna birunya itu, terlihat motif serat karbon yang khas darinya. Tanpa atap, siapapun tak perlu lagi mengintip dari balik jendela untuk melihat detail interior bertema three-toned yang memukau dan membuat kedua mata enggan berkedip.
Tak hanya sekadar melepaskan atap, Pagani juga meninggalkan Huayra dari segala kekurangannya. Bobotnya kini menurun 80 kg. Huayra ini, menjadi lebih sempurna lantaran beberapa bagian dari dirinya telah tergantikan material komposit yang baru. Itu membuatnya menjadi semakin lebih menyenangkan di jalan.
Komponen penopang kakinya, saat ini juga sudah menggunakan material alumunium alloy yang sangat ringan. Pagani menyebutnya HiFrog. Lebih istimewa lagi, Pagani menghadirkan Brembo ceramic brakes hanya untuk roadster ini. Pagani juga mengajak Pirelli menciptakan satu jenis ban khusus untuk menunjang penampilan Huayra Roadster.
Rem dan ban khusus itu, tak hanya memuaskan hasrat estetika semata. Grip yang berlimpah dan kemampuan deselerasinya ini, dibutuhkan untuk menahan tenaga mesin barunya. Karena ternyata, Pagani menghadiahkan pemilik supercar seharga Rp 32,2 miliar di Amerika Serikat ini dengan mesin yang lebih bertenaga.
Performa mesin Mercedes-AMG 6,0 liter V12 miliknya, ditingkatkan menjadi 754 hp dengan torsi puncak yang melebihi 1.000 Nm. Kekuatannya disampaikan oleh transmisi 7-speed Xtrac ke setiap roda. Catatan yang akan membuai pengemudinya dalam terpaan angin. Sungguh, kemampuan meredam emosi menjadi senjata yang lebih utama saat mengendarai mobil ini, ketimbang rem cakram Brembo yang terbuat dari keramik itu tadi.
Huayra adalah sebutan untuk Dewa Angin bagi suku Puruhá Quechuas dan Aymaras, yang tinggal di Bolivia dan Peru. Dewa yang begitu dipuja lantaran mendatangkan keberkahan lewat badai dan hujan lebat.
Pagani melepas atap Huayra karena tak ingin hanya menjadi angin lalu. Tetapi untuk menghidupkan jiwa yang sesungguhnya dari ‘Dewa Angin’ buatan mereka sendiri. Agar Huayra benar-benar layak untuk menjadi pujaan bagi banyak penggemar mobil di seluruh dunia.
Pagani, melepas atap Huayra.
Baca juga: 5 Supercar yang jarang terdengar
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice