Pabrik Nissan Digeledah Pemerintah Jepang, Potensi Krisis?
Dampak ketidakseriusan Nissan dalam melakukan inspeksi akhir kendaraan yang dipasarkan, berbuntut panjang. Kali ini, pabrik Nissan harus 'digeledah' atau diperiksa oleh pemerintah Jepang, dalam hal ini Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang, memeriksa fasilitas Nissan di berbagai daerah Jepang.
Setidaknya dua pabrik Nissan yang diinvestigasi. Menurut Nick Maxfield, juru bicara Nissan, kedua pabrik itu ada di Tochigi dan Kyoto. Menyumber Reuters, total pengecekan berbeda, lebih banyak dari dua, yaitu enam pabrik.
Disebut bahwa, investigasi didasar kecurigaan pemerintah akan karyawan yang dianggap tidak memiliki kualifikasi melakukan pengecekan akhir mobil. Sehingga mobil yang dipasarkan dianggap tidak sesuai prosedur keamanan, keselamatan dan administrasi.
Akibat hal ini Nissan menyampaikan permintaan maaf kepada para konsumennya. Selain itu, Nissan terpaksa me-recall 1,2 juta mobil yang dianggap lolos dari pendataan.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terhadap masalah inspeksi kendaraan ini di pabrik kami," papar Maxfield dalam Nikkei Asia. Mobil yang dianggap bermasalah sehingga Nissan harus recall, produksi antara Oktober 2014 sampai September 2017. Mencakup tipe Nissan Serena, Nissan Leaf dan Nissan Note.
Akibat recall ini, Nissan mengaku harus menggelontorkan dana hingga 25 miliar yen untuk proses penarikan, perbaikan dan pendataan ulang pada aspek radius putar, komponen pengereman serta data akselerasi.
Sementara selama dalam pemeriksaan oleh pemerintah Jepang, Nissan terpaksa menunda pendaftaran 60.000 mobil baru yang akan mereka pasarkan. Sementara untuk mobil yang terdampak recall, Nissan memastikan produknya tidak berisiko kecelakaan dan berbahaya bagi pengguna.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan pelanggan. Kami harus mengambil langkah ini untuk mengikuti prosedur secara serius, terlepas dari seberapa sibuknya bagi para staf yang bekerja," ungkap CEO Nissan, Hirota Saikawa di Yokohama, Jepang seperti dikutip Reuters.
Saikawa menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki bagaimana serta mengapa proses pemeriksaan tidak sesuai dengan yang diterapkan. Nissan mengutus pihak ketiga untuk melakukan penyelidikan internal atas masalah ini. Sementara penyelidikan, diperkirakan memakan waktu hingga sebulan ke depan.
Akibat hal ini, Nissan tidak hanya harus menyiapkan dana hingga puluhan miliar Yen. Namun lebih buruk lagi, saham Nissan dilaporkan turun hingga 5,4 persen pada penutupan bursa Jepang hari Senin (2/10) lalu menjadi 1.054,50 yen. (Ald/Ddn/Van)
Sumber : Nikkei Asia, Reuters
Baca Juga : Diler Nissan di Las Vegas Layani Korban Penembakkan Brutal
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice