Pabrik Mobil Esemka Diresmikan Presiden Jokowi, Siap Produksi 3.500 Pikap
Roda bisnis Esemka mulai bergerak. Merek di bawah naungan PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) diresmikan Presiden Joko Widodo. Seremonial itu sekaligus mengenalkan fasilitas produksi pabrik. Tepat di Jalan Raya Demangan Km 3,5 Sambi-Boyolali, Jawa Tengah. Perusahaan ini 100 persen milik swasta dan siap produksi ribuan unit pikap Bima selama 2019.
Beroperasinya pabrik mobil ini, ditargetkan dapat meningkatkan penyerapan komponen otomotif dalam negeri. Khususnya yang diproduksi Industri Kecil dan Menengah (IKM). “Saat ini, PT SMK bekerjasama dengan lebih dari 30 industri penyedia komponen otomotif lokal. Dan melakukan persiapan untuk produksi massal. Pada tahap awal bakal menyerap 300 tenaga kerja untuk satu shift. Kalau kapasitasnya bertambah, tentu bertambah juga jumlah tenaga kerja lokalnya,” papar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mendampingi Presiden (6/9).
Sejumlah produk Esemka dibanderol di bawah Rp 200 juta. Dinilai punya peluang bisnis yang prospektif. “Dengan harga itu, Esemka bisa menjadi sarana migrasi bagi para pemilik motor yang ingin memiliki mobil pertama kali. Apalagi, PT SMK menghasilkan jenis pikap, yang dapat menunjang produktivitas. Kami juga dorong peran dari industri komponennya, sehingga terbentuk rantai pasok terintegrasi,” tambah Airlangga.
Dalam proses produksi, SMK mengaku menggunakan komponen lokal. Ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) bersama Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) pada Agustus 2019 di Jakarta. Secara nasional, saat ini terdapat 1.500 perusahaan komponen otomotif di Indonesia. Terbagi dalam Tier 1, Tier 2 dan Tier 3 yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mengantongi TPT
Pabrikan memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) yang diterbitkan Kementerian Perindustrian. Berlaku untuk enam jenis kendaraan roda empat. Empat di antaranya merupakan kendaraan komersial tipe pikap single cabin yang diberi nama Bima. Lalu satu tipe penumpang double cabin yang diberi nama Digdaya. Dan kendaraan penumpang minivan Borneo.
Saat ini mereka memiliki fasilitas produksi. Amsal pengecatan bodi, perakitan mobil type monocoque, gasoline engine, diesel, transmisi dan axle. Ada juga tempat penyambungan transmisi diesel dan bensin, pengujian kendaraan statik atau elektronik. Lalu pengujian jalan, perbaikan kendaraan pascauji, area stock yard, show room dan fasilitas pendukung lain.
Tahun pertama, perusahaan memproduksi 3.500 unit pikap Bima. Kapasitas produksi total sebesar 12.000 unit saban tahun. “Dari sisi produksi dan penjualan otomotif nasional, pada 2013 hingga 2018 mencapai rata-rata di atas 1,2 juta unit per tahun. Tentu banyak industri komponen lokal, yang turut tumbuh sejalan dengan peningkatan produksi itu,” sebutnya.
Kementerian bertekad mendorong agar mobil Esemka dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN). “Mobil buatan anak bangsa ini diharapkan tidak banyak didominasi oleh komponen impor. Sehingga TKDN harus menjadi prioritas mobil Esemka,” imbuh Harjanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin. (Alx/Odi)
Sumber Foto: Setpres Agus Suparto
Baca Juga: Membandingkan Mobil Dinas Jokowi, Mercedes S600 Guard Vs BMW 760 High Security
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice