Opini: Akankah Datsun Cross Sukses?
Datsun Cross, bisa dibilang produk baru yang banyak dinanti. Paling tidak oleh para pengamat otomotif di tanah air. Termasuk kami di redaksi OTO.com. Datsun Go+ Panca yang meluncur 2014 lalu, sempat jadi icon di pasar otomotif nasional. Mobil ini masuk kategori LCGC yang murah, dan menjadi MPV pertama di kategori tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Datsun Go+ Panca mulai menampakkan kekurangan. Merek seperti Toyota dan Daihatsu, memanfaatkan betul kelemahan sang pelopor dan memperkenalkan Toyota Calya - Daihatsu Sigra. Perbedaannya bagaikan langit dan bumi, dalam segi fitur dan kenyamanan, dengan harga yang bersaing.
Otomatis, Go+ tenggelam, membawa serta mereknya. Ditambah lagi Datsun Indonesia tersimak tidak berdaya memperbaiki kekurangan vital seperti kualitas berkendara, tidak adanya opsi transmisi otomatis, hingga fitur yang minimalis.
Kemudian lahir Datsun Go Cross Concept, yang langsung dicap sebagai Go+ ditinggikan. Tapi apa yang beredar dalam beberapa minggu terakhir, seperti menjawab keraguan pasar, meski tetap banyak yang ragu. Bocoran fitur menyatakan mobil dengan nama Datsun Cross ini, punya peranti hiburan yang mumpuni dengan adanya head unit layar sentuh berukuran 6,5 inci. Dari sisi keselamatan, Cross punya rem dengan ABS, ditambah EBD dan BA (Brake Assist).
Cross juga dibekali satu senjata andalan: Transmisi CVT (Continous Variable Transmission). Transmisi otomatis jenis ini dikenal sebagai peranti penyalur daya yang halus. Dari situ, bisa diketahui, Datsun Cross punya pengendaraan yang nyaman karena perpindahan giginya tidak terasa. Di kelas MPV, dengan dimensi kecil, hanya mobil ini yang punya.
Dari kelengkapan, tentunya ada perbedaan harga yang cukup signifikan dibanding produk Datsun LCGC. Karena itu, Datsun Indonesia secara tegas menyebutkan Cross tidak masuk kategori mobil murah, dan punya banderol di atas Rp 150 juta.
Karena itu, posisi Datsun Cross di pasar sebetulnya cukup unik. Secara harga, mobil ini berada di atas Calya-Sigra, di bawah Avanza. Secara dimensi, sebanding dengan Calya dan Sigra, tapi secara fitur melebihi keduanya.
Berbekal pengetahuan, diskusi di redaksi menyimpulkan keraguan. Pertama, Datsun terlalu lama tidak punya produk baru. Kedua, cap Datsun sebagai mobil murah yang menyulitkan Cross. Beberapa dari kami mengkhawatirkan persaingan yang bakal dihadapi Cross.
Kalau harganya berada di atas Rp 150 jutaan, yang dihadapi adalah city car seperti Suzuki Ignis, Honda Brio (RS ataupun Satya). Tahu sendiri, seberapa bagusnya kedua mobil itu diterima oleh pasar di Indonesia. Satu-satunya yang membuat mobil ini menarik, transmisi CVT itu.
Pendek kata, perjalanan Datsun Cross tidak mudah di pasar Indonesia. Tapi sekali lagi, masih harus dibuktikan seperti apa penerimaan masyarakat atas mobil ini. Plus strategi marketing dari para pungawanya. Nah, nantikan berita peluncurannya 18 Januari nanti. (Ind/Odi)
Baca Juga: Kenali Perbedaan Datsun Cross dan GO+ Panca
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Datsun Cross Terbaru di Oto
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Datsun Cross dari Carvaganza
Artikel Mobil Datsun Cross dari Zigwheels
- Motovaganza