Nissan Indonesia Menyesali Kebijakan Pemerintah Karena Merosotnya Pasar Mobil Hybrid

JAKARTA: Permintaan bagi mobil Hybrid tampaknya sedang melonjak di penjuru dunia dan pasar mobil ASEAN, khususnya di Thailand and Malaysia. Namun sayangnya, hal yang sama tidak dapat dinikmati di Indonesia karena pasar mobil Hybrid Indonesia gagal untuk menunjukkan tanda-tanda kemajuannya menjelang akhir tahun 2015. Selama uji pengendaraan pertama resmi yang diselenggarakan Nissan X-Trail Hybrid, seorang juru bicara bernama Bapak Nur Budi mempercayai bahwa Nissan Indonesia telah secara jelas menyorot kebijakan negara tersebut, yang ditengarai telah menyebabkan merosotnya angka penjualan segmen mobil Hybrid.

Bapak Budi, yang saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Tim Pemasaran Nissan Motors Indonesia juga menyatakan bahwa harga yang tinggi untuk komponen mobil Nissan Indonesia merupakan alasan utama penyebab mobil Hybrid gagal untuk menguasai pasar Indonesia. Harga yang tinggi untuk komponen penting seperti batere diakui disebabkan karena pemerintah Indonesia tidak memberikan potongan harga untuk mobil Hybrid. Bapak Budi lebih lanjut menambahkan bahwa, Wakil Presiden Frost & Sullivan Asia-Pasifik, Mr. Vivek Vaidya juga pernah menyinggung mengenai kebijakan pemerintah liberal di Malaysia. Ada klausa khusus yang mempromosikan lokalisasi ‘Kendaraan Berenergi Efisien’ dengan memberikan insentif kepada pabrikan untuk memproduksi mobil-mobil hybrid untuk pasar lokal.

Hal ini memang merupakan masalah serius bagi Tim Pemasaran Nissan Indonesia karena saat ini mereka sedang berupaya memasarkan Nissan X-Trail Hybrid yang dibandrol dengan harga yang agak mahal di pasar Otomotif Indonesia yang sedang merosot. Mobil Hybrid pada saat ini dikategorikan sebagai ‘Kendaraan Mewah’ oleh pemerintah Indonesia dan tidak mendapatkan insentif istimewa. Sebaliknya, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand malah menganggap kendaraan listrik hybrid ke dalam kategori ‘Ramah-Lingkungan’. Pemerintah negara tetangga juga memberikan potongan harga khusus dan insentif untuk melokalisasi kendaraan Hybrid bagi pabrikan-pabrikan mobil tersebut.

Baca Juga: Nissan Juke Akan Menampilkan Mesin Hybrid di Tahun 2018