Mobil Listrik Termurah Meluncur untuk Publik Indonesia, Hyundai Ioniq Dijual Rp 624,8 Juta
Mulanya, Hyundai Indonesia menyuplai mobil listrik Ioniq untuk fleet market. Sebanyak 20 unit EV dipakai sebagai armada taksi bandara pada Januari 2020. Lantaran ingin ekspansi bisnis di Tanar Air, mereka kembali membawa unit serupa. Namun untuk pasar retail konsumen pribadi. Harga resmi persis seperti bocoran yang beredar di dunia maya. Siapkan kocek Rp 624,8 juta untuk beli Ioniq varian Prime atau Rp 664,8 juta (varian Signature).
"Selamat datang di peluncuran mobil listrik murni pertama di Indonesia. Hyundai memperluas perannya di luar sektor transportasi otomotif dan tidak pernah berhenti melakukan banyak hal. Dengan senang hati, kami kenalkan dua mobil listrik Kona dan Ioniq elektrik menjadi game changer, dalam teknologi mobilitas ramah lingkungan,” papar Sung Jong Ha, President Director Hyundai Motors Indonesia, dalam perilisan daring via akun YouTube HMI (6/11).
Motor Gerak
E-Motor atau Permanent-magnet Synchronous Motor tertanam dalam Ioniq. Lontaran tenaga sebesar 136 PS dan torsi 295 Nm. Baterai lithium ion berkapasitas 38,3 kWh. Ia mampu melaju sampai 373 km dari kondisi penuh. Untuk pendistribusian daya, menggunakan single speed reduction gear ke roda depan. Anda dapat memilih mode berkendara: Eco, Comfort dan Sport. Jadi konsumen bisa menggunakan sesuai kebutuhan: kencang, normal atau efisien.
Kendaraan ini juga mengadopsi pengereman regenerative. Peranti menangkap energi yang biasanya terbuang sia-sia untuk digunakan kembali menambah cadangan daya baterai. Paddle shifters terpasang, ada tuas yang berfungsi bukan untuk pemindah gigi, melainkan memungkinkan pengemudi beralih dari sistem eco-drive. Lalu berganti ke penggunaan daya penuh demi meningkatkan performa sesuai situasi.
Baca juga: Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Kona dan Ioniq 6 November 2020, Harga Estimasi Rp 600 Jutaan
Electric Power Control Unit
Otak dibalik Ioniq EV ialah sebuah unit kontrol daya listrik (EPCU) yang membuat semuanya bergerak. EPCU bekerja di belakang layar melakukan tugas-tugas kompleks untuk mengatur berbagai sistem listrik dan elektronik. Arus, daya setrum, tinggi rendah tegangan, semua bekerja secara harmonis di bawah arahannya.
Nah, sedangkan untuk mengecas baterai lithium, kalau menggunakan charger on-board standar 7,2 kW membutuhkan waktu 6 jam. Namun, bila pakai fast-charging 50 kW cuman butuh tempo 57 menit dari nol ke 80 persen. Lalu perangkat keamanan standar. Tersedia Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) dan Hill-start Assist Control (HAC). Begitu pula bantal udara tujuh titik. Sehingga perlindungan terhadap seluruh penumpang tetap optimal.
Dimensi
Rancang bangun bagian luar kendaraan terlihat lumayan futuristik. Panjang kendaraan mencapai 4.480 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.470 mm, sumbu roda 2.700 mm. Kemudian jarak pijak tanah 140 mm plus profil roda 205 /60, berpelek alloy 16 inci dual tone. Mobil berkonfigurasi tempat duduk lima orang ini, lebih cocok sebagai mobilitas perkotaan.
Tatkala melihat tubuhnya, ia merupakan jenis liftback alias sedan berpintu belakang. Tampilan sedikit berbeda dibanding mobil bermesin konvensional. Kisi-kisi trapesium berkelir silver berikut loga H miring di tengah. Semua pencahayaan luar mengandalkan teknologi LED. Baik sorot utama maupun fog lamp dua garis vertikal. Parasnya lumayan futuristik.
Rival Terdekat
Saat ini belum ada kendaraan listrik sebagai penyaing Ioniq EV. Paling dekat ya Toyota Prius PHEV. Dengan bentuk agak mirip, TAM melepas di angka Rp 884 juta OTR Jakarta. Ia mengandalkan enjin berkode 2ZR-FXE. Kapasitasnya 1.800 cc, memberi tenaga maksimum 98 PS dan dorongan momen puntir 142 Nm. Kemudian didukung motor listrik 1 NM/ISM dengan power plus torsi optimal masing-masing 53 Kw (98 PS) serta 142 Nm dalam mode BEV. Khusus mode listrik, ia punya daya jelajah 68,2 km. Jarak itu menurut Toyota, bikin penggunaannya menjadi lebih optimal dan berfaedah.
Lantas baterai jenis lithium-Ion disisipkan dengan voltase 3,7 volt per cell. Penyimpan listrik ini mempunyai 95 cell sehingga secara keseluruhan mampu menghasilkan 315,5 volt. Sementara kapasitasnya tercatat 8,8 kW. Untuk pengisian penuh dibutuhkan waktu 2 jam 20 menit. Namun dengan syarat pakai arus listrik tegangan 220 Volt 16A.
Jadi, untuk body model serupa, sementara pilihan hanya ada di dua unit itu. Namun, Hyundai mengklaim, biaya operasional mobil listrik empat kali lebih murah dari bensin. Perpanjangan STNK tahunan juga tak kalah miring. Lantas ongkos perawatan dikatakan tak mahal karena peranti mekanikal lebih sederhana dari enjin konvensional. Perusahaan memberi jaminan bebas perawatan 5 tahun atau 50 ribu km. Terakhir garansi baterai 8 tahun atau jarak 160 ribu km. Bergantung mana tercapai dahulu. (Alx/Van/Tom)
Baca juga: Pendekatan ke Konsumen, Hyundai Buka City Store di Lotte Shopping Avenue
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Hyundai
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Ioniq Terbaru di Oto
Tren Sedan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Ioniq dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Ioniq dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature