Meski Merek Cina, Produksi Wuling Motors Tidak Terpengaruh Virus Corona
Aktivitas produksi manufaktur Wuling Motors tidak terganggu oleh virus Corona yang mewabah di Cina. Diklaim sebabnya, lini Wuling di Indonesia diproduksi semua di pabrik Cikarang. Termasuk suku cadang dan sejumlah material lain diproduksi di pabrik yang sama.
Hal itu ditekankan oleh Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom. Menurutnya, wabah di Cina tidak memengaruhi produksi di Indonesia. "Mesti kami infokan lagi bahwa semua lini produk Wuling Motors yang ada di Indonesia itu diproduksi di Cikarang. Jadi, kejadian di Tiongkok tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi yang ada di Indonesia," ucapnya di sela acara peresmian Wuling Motors menjadi sponsor tim sepak bola Bali United (24/2).
Pabrik Wuling di Cikarang, masih kata Brian, punya luas 60 hektar dengan 30 hektar-nya dipakai khusus untuk menyuplai suku cadang (Supplier Park). Sedang impor dari Cina tidak akan dilakukan kalau belum dibutuhkan. "Jadi ketersediaan dan stok untuk produksi masih aman untuk kami. Selama kami bisa produksi maka akan tersedia," tuturnya.
Kondisi ini tidak dapat dipastikan bakal bertahan sampai kapan. Dijanjikan pihak Wuling bakal memberi update berkala tiap bulan terkait hambatan dari segi impor suku cadang dan produksi di pabrik.
Baca Juga: Mengulik Resale Value Wuling di Pasar Mobil Bekas
Meski dibilang semua lini Wuling bikinan pabrik Cikarang, sejumlah komponen masih didatangkan dari luar. Kalau dilihat dari konten lokal rata-rata model Wuling masih di bawah angka 60 persen. Dari data tahun lalu, kandungan lokal Confero sebesar 55 persen, Cortez 47 persen dan Almaz 43,5 persen. Sewajarnya, kalau masih mengandalkan rantai pasokan spare parts, apalagi dari Cina, sedikit atau banyak bakal kena pengaruh. Pasalnya, sudah banyak pabrik yang berhenti beraktivitas di sana. Kendati, tak semua pabrik di luar daerah Wuhan berhenti beroperasi.
Kondisi Pabrik Lokal
Yang dialami Wuling juga berlaku untuk manufaktur lain di Indonesia. Pasalnya, sejumah spare parts untuk produksi kendaraan didatangkan dari Tiongkok. Merek Cina lain, DFSK, menyatakan hal serupa. Pabriknya di Cikande, Banten tidak terpengaruh langsung lantaran pabrik penyuplai ada di daerah Chongqing, bukan di Wuhan.
"Memang, beberapa spare part masih disuplai dari Tiongkok. Namun itu pun juga tidak mengganggu jadwal pengiriman atau distribusi. Karena pabriknya sendiri, ada di daerah Chongqing. Bukan di Wuhan. Tidak terjadi penutupan di sana, semua berjalan normal saja," ungkap Arviane Dahniarny Bahar, PR dan Digital Manager PT Sokonindo Automobile.
Begitu juga dari merek Jepang, Toyota dan Daihatsu. Diungkap sebelumnya tidak ada pengaruh langsung ke produksi mobil di Tanah Air. "Memang ke tier 1 tidak langsung. Tapi tier 2 sebagian ada ambil dari Cina. Memang sampai Februari ini tidak ada masalah. Tapi ke depannya, jika di Cina tidak produksi, bisa jadi akhir Maret atau April, kami harus mencari solusi vendor yang baru. Memang bukan part-part utama, tapi masih dibutuhkan," ungkap Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pekan lalu.
Aktivitas di pabrik Toyota masih bisa dibilang aman, meski sebelumnya ada penutupan pabrik di Cina. Namun dipastikan, pabrik sudah buka kembali pertengahan Februari lalu meski belum beroperasi penuh. Kata Anton Jimmy Suwadi, Marketing Director TAM, selama pabrik di Cina bisa mengejar produksi, pasokan untuk Toyota Indonesia dipastikan aman. "Intinya, produksi pabrik Toyota di Cina tanggal 17 Februari kemarin sudah mulai. Tapi rata-rata masih satu shift, belum full production. Kami masih koordinasi dengan prinsipal untuk suplai mobil produksi dan sparepart-nya." (Tom)
Baca Juga: GM Thailand Tutup, Ekspor Chevrolet Captiva dari Pabrik Wuling Masih Aman
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice