Merasakan Fitur Keselamatan ESP dari Bosch
Electronic Stability Program (ESP) menjadi fitur wajib kendaraan menengah-atas. Pada prinsipnya, fitur keselamatan ini, memerlukan rem ABS sebagai landasan dari kesatuan kerja sistem. Apalagi New Car Assesment Program (NCAP), sebuah institusi pengujian keamanan, makin meningkatkan standar keselamatan mobil. Salah satunya, kinerja sistem pengereman kendaraan.
Kami pun merasakan langsung, pada sebuah LMPV saat fitur ESP mati dan aktif. Berada di bangku penumpang terdepan, kami ditemani technical specialist dari Chassis Systems Control Bosch Australia, Ken Humphreys. Memasuki Honda BR-V, ia mulai memeragakan sebuah mobil tanpa fitur ESP di Proving Ground Bridgestone, Karawang.
Mobil digeber kencang dari kondisi diam. Saat kecepatan sekitar 70 - 80 km/jam, Ken bermanuver tajam sebagai simulasi menghindari objek di depan. Mobil dengan fitur ESP yang mati, kontan langsung berputar 180 derajat tak terkendali. Saat fitur ESP mati, berarti tak ada sensor yang mendeteksi pergerakan lingkar kemudi secara drastis.
Simulasi kedua, saat fitur ESP aktif. Dengan pergerakan dan kecepatan yang sama, Ken mempraktikkan hal serupa. Hasilnya mobil jauh lebih mudah dikendalikan. Ada body roll, namun tak sampai membuat mobil beputar.
"Anda bisa merasakan sendiri. Dengan fitur ESP, mobil jauh lebih stabil. Sebab ada sensor dari Bosch yang membaca gerakan setir saat roda membelok tidak sesuai arah pengemudi. Ada pula sensor yang membaca pergerakan mobil," tambah Ken Humphreys pada OTO.com, setelah melakukan simulasi.
Adapun jenis teknologi keselamatan yang dipakai ialah ESP generasi kesembilan. Menurut Bosch, sistem kontrol terbaru menawarkan pengereman yang ideal. Baik untuk mobil kecil atau kendaraan premium maupun truk ringan. Karena desain modular peranti keras dan perangkat lunak, berbagai varian sistem sangat mudah dipasang.
Versi dasar dari generasi sembilan diklaim menawarkan perlindungan penuh saat mobil tergelincir. Selain itu, sensor untuk mengukur tingkat ‘oleng’ dan percepatan lateral, langsung terintegrasi ke dalam perangkat elektronik kontrol unit (ECU).
Bosch membekali pengereman dengan respons kontrol pompa yang lebih akurat, katup kontrol tekanan ekstrakuat dan dua sensor tekanan tambahan. Pada Bosch ESP Plus, dikatakan dapat secara tepat mengatur tekanan rem. Bahkan ketika kita melakukan pengereman yang tipis (tanpa tekanan). Ini sangat penting untuk fungsi kenyamanan. Apalagi jika dipadukan dengan fitur seperti cruise control adaptif (ACC).
Sementara Bosch ESP Premium melengkapi portofolio generasi terbaru. Jenis ini kebanyakan dipakai pada mobil papan atas. Bosch mengklaim fungsi kenyamanannya paling canggih. Versi sistem ini memilik return pump dengan enam piston. Jadi bisa menghasilkan tekanan dengan cepat dan terus-menerus. Mereka melakukan ini dengan sangat sedikit kebisingan dan hampir tanpa getaran. (Alx/Odi)
Baca Juga: Bosch Tekankan Pentingnya Fitur Keselamatan ABS dan ESP
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice